Prodi Ilmu Komunikasi Unram Latih Siswa SMA 1 Narmada jadi Jurnalis Warga

Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi memudahkan siapapun untuk memperoleh, memproduksi, dan menyebarkan informasi. Kondisi ini di satu sisi menguntungkan tetapi di sisi lain menjadi ancaman. Banyaknya penyebaran hoax, fitnah, dan ujaran kebencian adalah masalah serius yang mengancam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang memadai untuk bisa memproduksi dan menyebarkan informasi yang bernilai berita.

Hal inilah yang mendasari Tim Program Studi Ilmu Komunikasi melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan jurnalisme warga bagi siswa di SMA 1 Narmada, Sabtu 2 Juni 2018. Tim yang beranggotan tiga orang dosen, Muhlis, Diyah Indiyati, dan Sitti Chotijah, serta melibatkan enam orang mahasiswa masing-masing Nur Lailatul Qodariah, Putri Arifatul Fajriah, Fitriah Zaid Al Amudi, Puala Nesha Setyaningsih, Maksum Roby Yahya, dan Kaolan Sadida melatih 23 siswa SMA 1 Narmada menjadi jurnalis warga.

Pelatihan yang dimulai pukul 14.00 WIB ini dibagi menjadi dua sesi yaitu materi dan praktek. Peserta diberikan materi seputar jurnalisme warga meliputi pengenalan jurnalisme warga, teknik menulis berita, dan etika penulisan berita. Di sesi ini peserta diberikan kesempatan untuk bertanya kepada pemateri. Setelah itu, pelatihan dilanjutkan dengan sesi praktek. Di sesi ini peserta diajak untuk praktek menulis berita sesuai materi yang diterimanya di sesi sebelumnya.

“Dalam sosialisasi ini, aku belajar banyak hal. Mulai dari apa itu Citizen Journalism, cara menulis berita yang benar, etika jurnalistik, media publikasi jurnalisme warga, dan lain lain,” ungkap Irmayani Dwi Pardian, salah satu siswa SMAN 1 Narmada.

Hasil tulisan peserta dibagikan di media sosial instagram dengan memberikan tagar #PelatihanJurnalismeWarga dan #IkomUnram. Selanjutnya, tulisan para siswa tersebut dikoreksi bersama. Dua peserta dengan tulisan terbaik, Shausan Nabila F dan Wahyu Agus Prianto, diberikan hadiah berupa tas dan pulsa sebagai bentuk apresiasi terhadap karya mereka.

Rangkaian pelatihan jurnalisme warga ini ditutup dengan berbuka puasa bersama dengan seluruh peserta dan tim pengabdian program studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram. “Seru, the best pokoknya,” ungkap salah satu peserta yang kala itu memakai baju pramuka ketika dimintai tanggapannya mengenai pelatihan ini.