After Shocks, Mahasiswi FK Unram Juarai Kompetisi Desain Board Game SUBOGAMA 2018

 

Mataram, UniversitasMataram – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (FK Unram) kembali mengharumkan nama Universitas Mataram di kancah nasional. Kali ini Mahasiswa FK berhasil menjuarai Kompetisi Desain Board Game atau Surabaya Board Game Market (SUBOGAMA) yang digelar di Surabaya, 9-10 November 2018.

Kompetisi ini terbagi ke dalam empat kategori yaitu umum, dyslexia, child abusement dan disaster. Tim Unram yang terdiri Ajeng Hardanti Novitasari, Intan Karmila, Nurul Imaniaty As-Syarifiah berhasil berhasil meraih juara pertama kategori Disaster.

Tim FK Unram berhasil juara melalui karya permainan edukatif dalam bentuk card game atau permainan kartu. Karyanya diberi nama After Shocks.

Ajeng Hardanti Novitasari selaku ketua tim menceritakan bahwa After Shocks yang dibuatnya terinpirasi dari bencana gempa bumi yang melanda pulau Lombok beberapa waktu lalu. “Sebenarnya tujuan game ini adalah penyelamatan diri saat terjadinya gempa  dan setelah gempa. Jadi ini adalah cara kita mengedukasi masyarakat bagaimana bertindak cepat dan tepat pada saat terjadinya bencana dan setelah terjadinya bencana,” papar Ajeng.

After Shocks ini terdiri dari tiga jenis kartu yaitu 25 kartu situasi, 7 kartu aksi, dan kartu nyawa. Kartu situasi menggambarkan situasi saat terjadi gempa dan setelah gempa sedangkan 7 kartu aksi menggambarkan tindakan yang harus diambil susuai dengan kartu situasi. Bila tindakan salah, maka akan ada pengurangan nyawa. Pemain dikatakan kalah jika kartu nyawanya sudah habis.

Rektor Universitas Mataram Prof. Dr. LaluHusni, SH., M.Hum menyampaikan apresiasi kepada tim FK Unram yang telah membanggakan nama Unram di level nasional. Prof. Husni meminta mahasiswa Unram memperbanyak karya inovatif serta menularkan ide kreatifnya kepada yang lain.

“Jadi saya sangat memberikan apresiasi kepada adik-adik atas karyanya ini karena memberi manfaat, terlebih daerah kita ini merupakan daerah rawa nbencana (ring of fire). Sehingga, mau tidak mau kita harus mempelajari apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Dengan edukasi sambil bermain Insya Allah akan lebih mudah dicerna oleh masyarakat,” ungkap Prof. Husni. (Humas Unram).