Jalin Kerjasama dengan RS Unram, Fizz Hotel dan Nutana Hotel Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19

Mataram, Universitas Mataram – Pasca Prof. Dr. Lalu Husni, SH., M.Hum meresmikan ruang Isolasi di Rumah Sakit Universitas Mataram (RS Unram) bagi pasien Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), kini RS Unram juga menjalin kerjasama dengan Fizz Hotel dan Nutana Hotel sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien dengan kategori ringan hingga sedang, Senin (20/4).

“RS Unram siap menerima pasien Covid-19 yang dinyatakan positif atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk menjalani isolasi dan perawatan dengan kapasitas 10 orang pasien dan kedepan akan dikembangkan menjadi kapasitas 50 orang termasuk untuk 10 bed ICU” tutur Rektor Unram tersebut saat peresmian ruang isolasi.

Prof. Husni berharap dengan adanya alat rt-PCR dan ruang isolasi pasien Covid-19 di RS Unram, dapat berkontribusi dalam membantu masyarakat NTB untuk mempercepat penegakan diagnosis dan penanganan sehingga bisa memutus mata rantai penularan.

Sementara itu, Direktur RS Unram dr. Ahmad Taufik, Sp.OT, mengatakan kerjasama RS Unram dengan Fizz Hotel dan Nutana Hotel dilakukan sebagai upaya memfasilitasi pasien yang terindikasi terpapar Covid-19, juga sebagai langkah antisipasi dini terhadap keterbatasan tempat di Ruang Isolasi yang dimiliki RS Unram, serta diharapkan bisa menjadi solusi bagi usaha perhotelan yang terdampak Pandemi Covid-19.

“Langkah ini sebagai upaya untuk memberikan alternatif bagi masyarakat menengah ke atas, yang memerlukan tempat untuk isolasi mandiri, sehingga mulai hari ini RS Unram membuka kerjasama isolasi mandiri dengan Hotel Nutana dan Fizz Hotel” terangnya.

“Selain membantu pasien, kita juga membantu pihak perhotelan. Kita lihat sekarang banyak terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja, red) dibidang usaha perhotelan, kemudian kamarnya juga tidak terpakai. Sehingga kami melihat peluang itu dan alangkah baiknya pasien yang memang mampu nanti akan kami arahkan untuk isolasi mandiri di hotel” imbuhnya.

dr.Taufik menjelaskan pasien yang melakukan isolasi mandiri di kedua hotel tersebut akan mendapat pemeriksaan kesehatan serta rapid test dan setelah 14 hari menjalani isolasi, kembali dilakukan pemeriksaan hingga pemberian surat keterangan bahwa yang bersangkutan sudah melakukan isolasi mandiri.

“Jika kondisi pasien yang menjalani isolasi mandiri di kedua hotel tersebut menunjukkan gejala lebih parah, maka Tim dari RS Unram akan menjemput untuk dilakukan pemeriksaan swab PCR. Para petugas di dua hotel yang dijadikan lokasi isolasi mandiri juga diberikan pembekalan sesuai SOP Satgas Covid-19 Unram” katanya.

Owner Fizz Hotel, H. Firadz Pariska yang dikonfirmasi mengungkapkan bahwa kerjasama yang terbangun sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, serta menyikapi permasalahan yang dihadapi dunia perhotelan sebagai dampak pandemi Covid-19.

“Jadi, hotel kami bukan sebagai lokasi penampungan atau dengan kata lain sebagai tempat bagi yang positif Covid-19. Fizz Hotel dan Nutana adalah lokasi isolasi mandiri bagi pasien yang memiliki gejala atau indikasi ringan, bukan yang positif. Kalau yang positif Covid-19 itu dikarantina khusus di Rumah Sakit Unram. Jadi, jangan salah dalam menafsirkan hal ini” tekannya.

“Petugas kami di hotel juga diberikan pembekalan khusus oleh RS Unram dalam melayani tamu atau pasien isolasi mandiri seperti penggunaan alat pengaman diri (APD, red), termasuk menyediakan masker, handsoap dan handsanitizer serta makanan yang sesuai standar kesehatan atau SOP yang berlaku” sambungnya.

Dia juga mengajak semua pihak agar mengikuti intruksi pemerintah untuk melakukan isolasi mandiri, bagi masyarakat yang menyadari diri atau keluarganya terpapar Covid-19.

“Kami menawarkan bagi tamu atau masyarakat terutama yang ada di Kota Mataram, yang ingin memanfaatkan fasilitas dari hotel kami ini bisa datang langsung, atau menghubungi sales referesentatif kami. jadi masyarakat akan dapat nyaman dan tenang berisolasi dengan fasilitas hotel kami” pungkasnya.