5 Hari Berjalan, 5.268 Peserta Ikuti Tes UTBK di Unram, 309 Peserta Absen
Mataram, Universitas Mataram – Kordinator TIK Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Universitas Mataram (Unram) I Wayan Sudiarta, Ph.D menunjukkan data jumlah kehadiran peserta selama pelaksanaan ujian dalam lima hari terakhir kepada humas Unram di Rektorat, Kamis (9/7) Lalu.
Wayan menyampaikan sampai hari Kamis kemarin, tercatat sebanyak 5.268 orang peserta hadir dari 5.577 orang peserta yang dijadwalkan mengikuti ujian sampai dengan hari kelima. Sementara itu, peserta yang tidak hadir tercatat sebanyak 309 orang.
“Jadi sebanyak 309 orang peserta tidak hadir,” kata Wayan saat ditemui di Rektorat.
Dosen Program Studi (Prodi) Fisika Fakultas MIPA Unram itu membeberkan diantara para peserta yang tidak hadir tersebut, ada yang terkonfirmasi karena telat datang, tidak melihat jadwal, salah centang pusat UTBK atau berada diluar pulau/NTB, mengalami kecelakaan lalu lintas, hingga tidak hadir karena alasan sudah memilih perguruan tinggi swasta.
“Para peserta tersebut (yang tidak hadir, red.) dianggap gugur,” jelasnya.
Namun demikian, dia mengatakan ada pengecualiaan. Bagi peserta yang tidak hadir karena terkonfirmasi menderita demam atau sakit sebab terindikasi Covid-19, tapi setelah menjalani Rapid Test tidak reaktif maka bisa mengikuti UTBK di sesi selanjutnya.
“Bisa dijadwalkan ke sesi tanggal 20 Juli jika disetujui panitia pusat,” katanya.
Dia menuturkan, kebijakan tersebut sesuai arahan LTMPT melalui Surat Edaran (SE) Nomor : 18/SE.LTMPT/2020 Tentang Persyaratan Kesehatan Dalam Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020, yang mengharuskan para peserta memenuhi persyaratan kesehatan agar bisa mengikuti tes.
“Dalam Surat Edaran LTMPT disebutkan jika peserta punya suhu lebih dari 37,5o C, atau hasil pemeriksaan Rapid Test reaktif, maka peserta tidak boleh mengikuti ujian,” terangnya.
Dosen Ahli Fisika Komputasi itu menyebutkan, penanganan untuk peserta tersebut adalah harus melakukan Swab Test/Rapid Test secara mandiri. Jika hasil Swab Test negatif, maka peserta diperbolehkan untuk mengikuti ujian tahap kedua. Akan tetapi, jika hasil Swab Test ternyata positif, maka peserta tidak diperbolehkan ikut tes baik di tahap satu maupun tahap dua.
“Tapi sejauh ini belum ada yang datang ke Unram dan di tes reaktif,” pungkasnya.