Unram Kembali Ulurkan Bantuan Kemanusiaan
Mataram, Universitas Mataram – Hujan berkepanjangan yang mengguyur Lombok telah menyebabkan banjir disejumlah titik, terutama di daerah dataran rendah. Musibah ini menggugah solidaritas civitas akademika Universitas Mataram (Unram) untuk mengulurkan tangan, memberikan bantuan.
Unram melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram yang bekerjasama dengan Forum Silaturahim Mahasiswa Pemuda Lombok Tengah (FORMULA) dan Ikatan Mahasiswa Praya Barat (IMPB) mendatangi korban bencana banjir di Dusun Bumbang Desa Mertak, Rabu (3/2) sore.
Kedatangannya disambut langsung Karang Taruna di Posko II yang berlokasi di salah satu rumah warga di Dusun Bumbang.
Prof. Dr. Ir. Enny Yuliani, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (WR III) Unram, menyampaikan kepeduliannya untuk para korban bencana di seluruh Indonesia, termasuk warga yang masih terdampak di daerah pesisir pantai Kuta.
“Kita akan selalu mendoakan masyarakat yang mengalami musibah dan akan kita bantu semampu kita, karena itu juga akan berpengaruh terhadap mental korban bencana,” tutur Prof. Eni.
“Pada situasi ini juga semua masih di kepung Covid-19, kita harus selalu waspada, sampai benar-benar selesai,” sambungnya.
Sementara itu Ketua BEM Unram terpilih Yusril Asfahani mengatakan, sampai saat ini belum ada korban yang meninggal dunia, namun lumpur bekas banjir masih tersisa di emperan rumah warga.
“Pada saat kami memberikan bantuan langsung ke rumah warga, terlihat bekas ketinggian air yang melandasi pemukiman. Banyak ternak yang hilang dibawa arus dan masih banyak warga yang membutuhkan bantuan,” ungkapnya.
Sampai saat ini kondisi warga sudah mulai banyak yang mengalami demam, karena kurang tidur untuk berjaga-jaga terhadap banjir susulan yang mungkin terjadi. Radian yang merupakan salah seorang warga Mertak mengungkapkan masih banyak masyarakat yang trauma dengan banjir, sebab tadi pagi air kembali naik setinggi lutut orang dewasa.
“Untuk mengantisipasi banjir yang lebih besar, satu-satunya cara untuk sementara akan ada yang tetap begadang dengan cara bergiliran,” katanya.
“Warga juga membutuhkan bantuan berupa obat-obatan,” tutupnya.