Duta Besar Uni Eropa Ajak Semua Pihak Terapkan Ekonomi Hijau Dan Ekonomi Digital
Mataram, Universitas Mataram – Duta Besar Uni Eropa H. E. Vincent Piket mengunjungi Universitas Mataram (Unram) dan menjadi narasumber terkait perdagangan dan investasi yang dikemas dalam acara Ambassador Talk di Ruang Sidang Senat Unram, Selasa (14/06).
Kunjungan Duta Besar Uni Eropa H. E. Vincent Piket diterima langsung oleh Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D, Wakil Rektor, Guru Besar, Dekan dan perwakilan mahasiswa di lingkup Unram.
Dalam sambutannya, Rektor Unram menyampaikan apresiasi kepada Duta Besar Uni Eropa atas dikunjungannya ke Unram. Senada dengan hal itu, Vincent mengungkapkan terima kasih yang dalam atas sambutan hangat yang berikan oleh Unram.
“Saya sangat senang bertemu dengan anda semua pada sore hari ini,” ungkap Vincent.
Vincent juga menceritakan bahwa ia telah melihat banyaknya perbedaan antara Eropa dengan Indonesia. Tidak hanya dari segi cuaca, tapi juga lingkungan, budaya dan agama. Menurutnya Indonesia memiliki keragaman yang unik.
Lebih lanjut ia menjelaskan pentingnya membahas terkait Green and Digital Economy (ekonomi hijau dan ekonomi digital – red).
“Kita harus mencapai tujuan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Belum lagi kita telah mendapatkan laporan krisis perubahan iklim yang perlu kita hadapi bersama,” Jelas Vincent.
Ia menjelaskan bahwa Eropa memiliki 450 juta penduduk dengan ekonomi kedua terbesar di dunia. Uni Eropa memiliki tugas yang cukup besar salah satunya keinginan untuk menggunakan sumberdaya alam dengan berkelanjutan.
“Itulah target jangka panjang Uni Eropa yang ingin dicapai,”tegas Vincent.
“Kita tidak bisa mengupayakan semua hal itu dalam waktu semalam. Yang perlu kita lakukan adalah dengan mengupayakan langkah demi langkah,” paparnya.
Duta Besar Uni Eropa itu juga mengingatkan pentingnya keterlibatan pemerintah, perusahaan dan akademisi untuk berkontribusi dalam target pencapaian peningkatan Green and Digital Economy (ekonomi hijau dan ekonomi digital – red) ini.
“Dalam sektor kimia, kita memiliki masa lalu yang cukup kelam. Terdapat sampah, limbah, polusi dan lain sebagainya. Karena itu kita harus berusaha agar sektor kimia ini dapat berubah menjadi ekonomi hijau dan ekonomi digital – red. Hal ini untuk bertransisi ke pembangunan yang berkelanjutan.” Kata Vincent.
Lebih jauh, Ia menjelaskan bahwa salah satu langkah untuk membangun ekonomi hijau dan ekonomi digital adalah dengan membangun kerjasama internasional. Hal ini untuk memberikan kontribusi yang nyata di berbagai level.
Ia juga mengakui bahwa Indonesia memiliki keragaman biodiversitas yang tinggi.
“Hal tersebut adalah aset yang berharga. Jika tidak ada alam maka tidak akan ada masa depan,” tegas Vincent.
Vincent mengingatkan jika ada hal yang perlu dikhawatirkan yaitu berkurangnya kesadaran akan kepentingan keberadaan flora, fauna dan sumberdaya alam yang lainnya.
“Kehilangan biodiversitas terjadi setiap waktu,” kata Vincent.
Ia mengajak semua pihak untuk bekerja keras untuk mengembalikan kondisi kerusakan tersebut. Vincent menegaskan bahwa ekonomi digital akan membuat kita lebih hemat biaya, hemat tenaga dan hemat energi. Sedangkan ekonomi hijau akan menurunkan dampak negatif bagi lingkungan dengan mengurangi limbah dan polusi.
Acara Ambassador Talk kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang di pandu langsung oleh Prof. Bambang selaku Rektor Unram. Diskusi ini disambut antusias oleh seluruh peserta.