191 Mahasiswa Se-Nusantara Ikuti Program MBKM di Unram
Mataram, Universitas Mataram – Rektor Universitas Mataram (Unram), Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. menerima 191 orang pertukaran mahasiswa dari kampus luar daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) se-nusantara setelah Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Rabu (17/8).
Ada 74 perguruan tinggi yang mengirimkan mahasiswanya untuk bergabung mengemban ilmu bersama di Unram, salah satunya yakni Muhammad Fahrozi. Pria kelahiran Sungai Salak ini merupakan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada (UGM).
Rozi menuturkan terkait dengan universitas tujuannya untuk mendukung program pemerintah ini, bergantung pada mata kuliah yang relevan. Ia menegaskan bahwa setelah melakukan banyak pertimbangan, terutama karena adanya Prodi Kehutanan di Unram, Rozi memantapkan hati untuk memilih Unram sebagai kampus tujuannya.
“Saya berharap bisa menyerap ilmu lebih banyak di Universitas Mataram ini. Salah satu tujuan dilakukan kegiatan ini juga agar kami bisa berbaur dengan mahasiswa lainnya. Tentu banyak pembelajaran yang saya dapatkan di sini. Selain menambah ilmu dan relasi, kami juga akan banyak mengenal dan mempelajari budaya. Di modul nusantara, kami nantinya akan melakukan wisata budaya,” ujar pria asli Sumatra Barat tersebut.
Ada pula Sofiah Juliana yang menjadi bagian dari 191 mahasiswa tersebut. Sofiah merupakan mahasiswa jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Musamus Merauke. Wanita yang lahir dan besar di Papua ini memiliki tekad yang tinggi untuk melakukan pertukaran mahasiswa di kampus terbaik NTB.
Sofiah menuturkan bahwa Universitas Musamus Merauke adalah universitas terakhir yang melakukan pendaftaran. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan sinyal di daerah tersebut. Ia menjelaskan bahwa sinyal internet di daerahnya tidak ada selama dua sampai tiga bulan, sehingga ketika Sofiah ingin mendaftar secara online program MBKM ini Ia harus pergi ke bandara demi mendapatkan sinyal.
“Kami mencari beberapa kampus, salah satunya Unram. Setelah dilihat ada beberapa mata kuliah yang memang mirip dengan kurikulum kami dari Musamus, kami memilih Unram sebagai tujuan kami” jelas Sofiah.
Ia juga mengakui bahwa Unram merupakan salah satu kampus yang mata kuliahnya banyak yang relevan dengan Universitas Musamus Merauke. “Kami dari Universitas Musamus mendaftar sekitar lebih dari 10 orang, dan memilih Unram sebagai pilihan pertama. Setelah melakukan seleksi terpilih sebanyak 3 mahasiswa Musamus Merauke siap mengemban ilmu bersama teman-teman di Unram,” terangnya.
Sofiah turut menitipkan banyak pesan kepada temannya yang berada di Timur. “Semoga ini bisa menjadi contoh untuk teman-teman yang di Papua. Jangan takut ke luar, jangan minder menjadi orang Papua, jangan terkurung dalam mindset orang lain. Tunjukkan bahwa ini loh kita dari Papua, kita dari timur, bisa kok keluar, bisa kok sampai ujung, teman-teman yang lain juga bisa,” ucapnya dengan bangga. Kedepannya Sofiah berharap mereka yang dari ujung timur bisa berkembang, lebih maju, dan sama dengan teman-teman yang lain. “Kita punya hak belajar yang sama,” ucapnya untuk menyemangati seluruh kawan dan kerabatnya dari Timur.