Prodi Sosiologi Unram Gelar Seminar Nasional 3 dengan Lokus Kajian Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Mataram, Universitas Mataram – Program Studi (Prodi) Sosiologi Universitas Mataram (Unram) menggelar Seminar Nasional 3 dengan tema “Dinamika Sosial dan Budaya Masyarakat Pesisir dan Kepulauan” di Hotel Jayakarta, Senggigi pada hari Kamis (29/9).
Seminar nasional yang juga diselenggarakan secara hybrib melalui Zoom Meeting itu diisi dengan presentasi-presentasi oleh 35 pemakalah dari 17 perguruan tinggi se-Indonesia. Adapun 4 narasumber utama dalam seminar nasional ini, yaitu Prof. Emy Susanti, MA. (Ketua Asosiasi Pusat studi Wanita/Gender dan Anak Indonesia, Guru Besar Universitas Airlangga); Dr. Sitti Hilyana, M.Si., (President of Indonesian Marine Scientist Association); Oki Rahadianto Sutopo, Ph.D. (Direktur Youth Studies FISIPOL UGM); dan Muslim, ST., M.Si. (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB).
Beberapa sub tema yang dipaparkan berkaitan dengan gender, kelompok rentan dan marjinal; masalah lingkungan dan perubahan iklim; pembangunan dan politik lokal; masyarakat digital, gaya hidup dan isu pemuda; konflik dan resolusi konflik; agama, modal sosial dan kearifan lokal; kemiskinan dan kesenjangan sosial; serta pendidikan dan pengembangan komunitas.
Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diwakili oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB yakni Muslim, ST., M.Si. turut hadir membawakan pidato utama. Muslim turut mengapresiasi Prodi Sosiologi Unram yang telah menjadikan pesisir dan pulau-pulau kecil sebagi lokus kajiannya.
“Banyak sekali kajian-kajian yang kita harus lakukan dalam rangka memetakan berbagai persoalan dan dinamika sosial budaya pada wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tersebut. Karakteristik mereka yang khas, dan pola kehidupan mereka yang juga khas memerlukan perhatian khusus, baik dari para praktisi maupun para akademisi. Dan pemerintah telah mengeluarkan UU No. 1 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,” tutur Muslim.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB itu juga berharap akan adanya kerjasama antara Unram dengan Pemerintah Daerah NTB berkaitan dengan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, “banyak hal positif yang dapat kita sinergikan, demi mempercepat pembangunan SDM dan infrastruktur di wilayah tersebut,” sambungnya.
Sementara itu, Dr. Sitti Hilyana, M.Si. dalam presentasinya yang berjudul “Membangun Ketangguhan Masyarakat Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Menuju Indonesia Emas 2045”, menekankan perlunya perhatian semua pihak terhadap faktor-faktor penentu dalam membawa kesejahteraan masyarakat pesisir. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah berkaitan dengan sumber daya manusia pesisir dan pulau-pulau kecil, kualitas lingkungan, teknologi pasca panen, dan permodalan, serta pehatian terhadap budaya dan etos kerja mereka.
Prof. Emy Susanti, MA. dari Universitas Airlangga memaparkan persoalan bias gender yang masih terjadi dan menjadi salah satu persoalan di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Padahal menurutnya selama masa pandemi kemarin, ketangguhan masyarakat nelayan banyak ditopang karena aktifnya kaum perempuan untuk membantu ekonomi rumah tangga mereka.
Selanjutnya, Oki Rahadianto Sutopo, Ph.D. yang memaparkan tentang “Memahami Kaum Muda Pesisir” mengajak peserta untuk bagaimana memahami kaum muda di pesisir sebagai bagian dari generasi muda yang juga mengalami perubahan; bahwa mereka juga secara relatif telah terkoneksi juga secara global, meski tetap terlekat dengan budaya lokal. Juga perlu dipahami bahwa mereka, kaum muda di pesisir dan pulau-pulau kecil juga memiliki aspirasi masa depan. Meskipun diakui juga bahwa dalam suasana perubahan dewasa ini yang cepat dan masif, tidak semua kaum muda pesisir dan pulau-pulau kecil dapat berpartisipasi dan mampu secara refleksif adaptif.
Ketua Prodi Sosiologi, Ir. Rosiady Husaenie Sayuti, M.Sc., Ph.D. yang membuka acara secara resmi mewakili Rektor Unram menyampaikan penghargaan kepada para narasumber. Disampaikan juga bahwa dalam kancah keilmuan, Prodi Sosiologi Unram telah memantapkan lokus kajiannya ke depan, yaitu untuk pengembangan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
“Ada ribuan pulau-pulau kecil se-Indonesia dan puluhan pulau-pulau kecil yang berpenghuni di NTB yang memerlukan kajian-kajian khusus agar mereka memiliki ketangguhan dalam membangun diri dan lingkungannya, sosial dan budayanya. Untuk itu, kerjasama dengan Pemda menjadi suatu keniscayaan,” ucap Rosiady.
Hafizah Awalia, S.Pd., M.Sosio. selaku Ketua Panitia Seminar Nasional 3 tersebut turut menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak terkait.
“Kedepannya kami berharap Prodi Sosiologi dapat menjalin kerjasama yang lebih baik lagi dengan berbagai pihak dan semoga masukan dan saran dapat diberikan kepada panitia demi pelaksanaan seminar tahun depan 2023 dapat terlaksana lebih baik lagi,” tutup Hafizah yang juga merupakan Dosen Sosiologi asal Kota Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat.