LPPM Unram Gelar Pembekalan KKN-JARAPASAKA (Jagung, Porang, Padi, Sapi, dan Ikan) Dompu dan KKN Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2023
Mataram, Universitas Mataram – Pusat Layanan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mataram (LPPM Unram) menggelar kegiatan Pembekalan KKN yang dilaksanakan secara Offline dan Online. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Aula Gedung Pascasarjana Unram dengan dihadiri oleh 30 Mahasiswa dari masing-masing perwakilan kelompok KKN di Kabupaten Dompu dan Sumbawa Barat pada hari Selasa, 30 Mei 2023 lalu.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua LPPM Unram, Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. didampingi oleh Dr. Ir. Misbahuddin, ST., MT. selaku Koordinator Pusat Layanan KKN dan Kerjasama; Dr. Ni Wayan Sri Suliartini, SP., MP. selaku Sekretaris Koordinator Pusat Layanan KKN dan Kerjasama; serta beberapa staf LPPM Unram.
Dalam sambutannya, Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. menjelaskan bahwa KKN Tematik Jarapasaka-Dompu merupakan salah satu kerjasama baru antara Pemerintah Daerah Dompu dan LPPM Unram dalam mewujudkan KKN Tematik Unram di luar Pulau Lombok yakni di pulau Sumbawa. Terdapat 8 lokasi Desa KKN yang akan dilaksanakan di Kabupaten Dompu. Disampaikan pula terkait komoditas unggulan Jarapasaka (jagung, porang, padi, sapi dan ikan) yang ada pada Kabupaten Dompu.
“Untuk mendukung ketahanan pangan yang ada pada Kabupaten Dompu dibutuhkan adanya praktik pertanian konservasi, dan disinilah diharapkan peran mahasiswa KKN dalam mendukung praktik pertanian konservasi tersebut dengan cara mensosialisasikan pertanian konservasi, melakukan penghijauan, membantu penguatan kelembagaan daerah setempat, melakukan pendampingan terhadap UMKM dan memberikan pemberdayaan lainnya sesuai kebutuhan desa setempat,” ujar Ketua LPPM Unram.
Beliau berharap dengan adanya praktik pertanian konservasi yang dilakukan oleh masing-masing kelompok KKN Jarapasaka-Dompu ini akan memberi manfaat jangka panjang kepada masyarakat sekitar di Kabupaten Dompu.
Sementara itu, Koordinator Pusat Layanan KKN dan Kerjasama, Dr. Ir. Misbahuddin, ST., MT. menyampaikan tujuan KKN Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Dompu adalah mahasiswa belajar bersama masyarakat untuk dapat memberikan solusi dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam Jarapasaka (Jagung, Porang, Padi, Sapi dan Ikan) dan Stunting. “Harapannya KKN PMD ini mampu mempercepat capaian Kabupaten Dompu dalam program Jarapasaka dan Stunting,” tandasnya.
Kegiatan pembekalan KKN ini menghadirkan 3 orang narasumber di antaranya, Kepala BAPPEDA dan LITBANG Kabupaten Dompu yakni Drs. Ghaziamansyuri, M.AP., I Wayan Sweca Yasa, dan LRP2M Universitas Cordova.
Penyampaian materi pertama oleh Kepala BAPPEDA dan LITBANG Kabupaten Dompu, yaitu Drs. Ghaziamansyuri, M.AP. dengan materi terkait roadmap dan rencana aksi pengembangan komoditas unggulan Jarapasaka Kabupaten Dompu. Sesuai visi Kabupaten Dompu, yaitu terwujudnya masyarakat Dompu yang Mashur (Mandiri, Sejahtera, Unggul, dan Religius). Potensi komoditas pertanian yakni (jagung, porang dan padi) di Kabupaten Dompu. Target potensi peningkatan produksi (ton) jagung, porang dan padi yang dicanangkan oleh pemerintah dari tahun ke tahun berharap untuk terus mengalami peningkatan.
“Untuk merealisasikan target tersebut terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan yakni dengan meningkatkan pengetahuan petani atau kelompok tani melalui pelatihan dan sekolah lapang, memberikan dukungan alokasi sarana dan prasarana melalui kelembagaan petani, melakukan koordinasi kelembagaan dengan desa dan kecamatan dalam rangka pembentukan dan melegalkan kelembagaan tani, pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap iklim dan cuaca atau dengan kata lain tahan terhadap hama, penyakit, kekeringan serta rebah,” jelas Drs. Ghaziamansyuri.
Potensi komoditas peternakan pada kabupaten Dompu yaitu berdasarkan data periode tahun 2017-2021, pemotongan ternak tercatat di rumah potong hewan didominasi oleh komoditas sapi. Kemudian diikuti oleh kerbau, selanjutnya kambing, dan yang terakhir adalah kuda. Dua komoditas pengeluaran ternak terbesar di Kabupaten Dompu yaitu komoditas sapi potong dan kemudian komoditas kerbau. Adapun rencana pengembangan potensi komoditas peternakan yang ada pada kabupaten Dompu yaitu dengan meningkatkan populasi ternak, pengembangan HMT dan pemanfaatan limbah pertanian serta melakukan pembinaan dan pendampingan terkait komoditas peternakan kepada peternak dan masyarakat umum.
Potensi komoditas kelautan dan perikanan kabupaten Dompu yaitu produksi budidaya perikanan dari tahun 2019 ke tahun 2020 selalu mengalami kenaikan. Oleh sebab itu, maka dilakukan pengembangan budidaya perikanan dengan meningkatkan produksi perikanan tangkap, meningkatkan produksi perikanan budidaya, dan meningkatkan produksi dan pemasaran produk olahan kelautan dan perikanan.
Selanjutnya, I Wayan Sweca Yasa narasumber kedua membawakan materi terkait Pengembangan Produk. Ia menjelaskan pengembangan produk adalah suatu strategi, proses, dan inovasi dari produsen untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari produk yang sudah ada untuk dipasarkan. Pengembangan produk dilakukan agar dapat memberikan nilai lebih di mata konsumen. Adapun tujuan dari pengembangan produk di antaranya, yaitu untuk memenuhi keinginan dari konsumen, meningkatkan omzet penjualan, memaksimalkan sumber produksi, meningkatkan keuntungan penjualan.
“Ada beberapa strategi pengembangan produk yang dapat dilakukan, yaitu perbaikan produk lama, positioning, mengubah ide, memperluas lini produk, meniru pesaing, dan menambah produk,” terangnya.
Ia memaparkan beberapa contoh pengembangan produk: Pada tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut “Fanta Oranggo”, setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas.
“Melalui materi pengembangan produk ini mengajarkan mahasiswa KKN untuk terus berinovasi mengembangkan hasil tani masyarakat setempat sehingga dapat menambah nilai ekonomis hasil tani dan memberikan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat,” tutur Sweca.
Narasumber ketiga yakni Materi Gambaran Situasi Desa KKN Kabupaten Sumbawa Barat oleh LRP2M Universitas Cordova. Ia memaparkan terkait 5 daftar desa KKN Sumbawa, yaitu Desa Pototano, Desa Tebo, Desa Banjar, Desa Batu Putih, dan Desa Seminar.
Desa Poto Tano adalah desa yang terletak di sebelah utara Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pelabuhan Poto Tano merupakan pelabuhan yang menjadi pintu masuk ke wilayah Sumbawa dari arah barat pulau Lombok. Kemudian Desa Tebo adalah salah satu desa yang berada di sebelah utara Kabupaten Sumbawa Barat. Mata pencaharian penduduk Desa Tebo adalah sebagai petani, pekebun, ataupun peternak.
Desa Banjar terletak di arah barat laut Sumbawa Barat. Penduduknya bersifat homogen dan masih punya tali ikatan kekerabatan dengan penduduk bermata pencaharian sebagai petani, pekebun, dan peternak. Desa Batu Putih merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Taliwang, Sumbawa Barat. Secara geografis Desa Batu Putih terletak di pesisir barat Kabupaten Sumbawa Barat. Mata pencaharian penduduknya adalah petani, pekebun, dan juga peternak. Dengan visi dan misi menjadi desa yang maju, aman, dan sejahtera, Desa Seminar adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Brang Rea dengan mata pencaharian penduduknya rata-rata adalah sebagai petani.
Ke depan KKN Pemberdayaan Masyarakat Desa LPPM Unram akan terus berupaya melakukan pembenahan sehingga perubahan yang dilakukan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.