Pameran Produk KKN-PMD: Inovasi Mahasiswa Unram dalam Pengembangan Desa
Mataram, Universitas Mataram – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unversitas Mataram (LPPM Unram) menggelar pameran produk Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat Desa (KKN-PMD) pada Sabtu 17/2 di Lapangan Rektorat Unram.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. Dalam sambutannya beliau berharap pengembangan produk terus dilanjutkan agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan secara khusus dapat meningkatkan citra Unram di mata masyarakat.
“Lanjutkan pembinaan kalian, lanjutkan pengembangan produk-produk tersebut sehingga produk-produk tersebut bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dan juga bisa meningkatkan citra bagi Universitas Mataram,” sambutnya dalam pembukaan acara.
Sebelumnya, KKN telah dilaksanakan selama kurang lebih 54 hari yang dilaksanakan di seluruh desa dan kecamatan yang ada di Pulau Lombok dengan total 178 kelompok dan 30 di antaranya berkolaborasi dengan BPBD NTB untuk mengembangkan desa Tangguh bencana di desa-desa yang rawan terjadi bencana alam.
Ketua Unit Pengelola KKN PMD Unram, Dr. Ir. Misbahuddin, ST., MT., IPU berharap kualitas pelaksanaan KKN semakin baik dan dapat menghasilkan dampak baik itu untuk desa dan Unram. “Kita berharap bahwa kualitas pelaksanaan KKN ini semakin baik. Mahasiswanya aman di desa, dan menghasilkan luaran yang mempunyai dampak. Misalnya desa bisa diberdayakan ekonominya, bisa diberdayakan potensi wisatanya, bisa diberdayakan potensi pertaniannya, bisa juga diperkuat ketahanan, ketangguhan terhadap bencana. Baik itu bencana alam maupun bencana non-alam,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini juga turut hadir Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si. Dalam wawancara beliau menyampaikan rasa optimismenya terhadap program yang telah dijalankan oleh mahasiswa yang dapat menggerakkan perekonomian desa dengan pengabdian kepada masyarakat dengan pembinaan dan pelatihan pembuatan produk-produk yang bernilai ekonomis.
“Dengan potensi yang sudah kita lihat artinya kita punya rasa optimis bahwa kita bisa menggerakkan ekonomi masyarakat di desa. Dengan satu desa dia sudah bisa membuat produk-produk unggulan seperti ini. Tinggal tantangan kita adalah jangan sampai setelah mahasiswanya selesai KKN produknya tidak diteruskan. Ini menjadi tantangan bersama, baik pihak Unram, pihak aparat desa maupun kami pemerintah bagaimana produk yang sudah bagus, yang sudah dihasilkan oleh mahasiswa dengan masyarakat desa ini bisa berkelanjutan,” tutur Nelly.
Ia juga berharap agar produk-produk unggulan hasil KKN ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat desa. Unram dan berbagai pihak terus berkomitmen untuk mendukung kelangsungan dan pengembangan berbasis masyarakat dengan skema pengabdian kepada masyarakat.