Usung Konsep Living Time(Less), Tiga Mahasiswa Arsitektur Unram Sabet Juara 1 Sayembara Nasional Z-Lenial Space

Published On: 17 Mei 2024By Tags: , , , ,

Mataram, Universitas Mataram –  Tiga mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Mataram (Unram) berhasil menyabet Juara 1 dalam Sayembara Nasional dengan tema: “Z-Lenial Space: Ruang untuk Generasi Milenial dan Gen Z” yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Arsitektur (HIMATA) Universitas Muhammadiyah Palembang, berlangsung sejak 4 Maret sampai dengan 12 Mei 2024.

Tiga mahasiswa Prodi Arsitektur tersebut adalah Rizky Akbar Satrio Pamungkas selaku ketua tim, M. Taufan Alisukma dan Baiq Thahira Alfa Tsani. Mereka berhasil mengalahkan 29 tim lainnya dalam sayembara yang dilaksanakan melalui penjurian terbuka baik secara offline maupun online di Utopia Collaboration Space, Palembang.

Sayembara ini merupakan wadah inovasi dan kreasi dalam menyikapi tuntutan  dan kebutuhan generasi milenial akan rumah dengan harga yang terjangkau namun tetap indah, dan dapat diekspansi di masa mendatang dengan tetap mengedepankan konsep berkelanjutan.

Melalui kegiatan tersebut, Satrio dan tim membuat inovasi rumah tinggal dengan konsep Living Time(Less), di mana konsep ini diterjemahkan dalam dua makna yaitu hidup tidak memiliki waktu dan hidup tak terbatas pada waktu.

Pengimplementasian konsep menjadi desain rumah tinggal milenial dan Gen Z adalah rumah tinggal dapat dimiliki dan digunakan sesegera mungkin untuk mendukung gaya hidup generasi milenial dan Gen Z. Penerjemahan hidup tak terbatas pada waktu adalah konsep rancangan sebuah rumah tinggal yang dapat tumbuh menyesuaikan kebutuhan, fungsi ruang, dan kondisi ekonomi dari penghuni rumah tinggal. Dalam perkembangannya, pembangunan rumah dapat dibuat secara bertahap menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, sehingga dipandang lebih terjangkau dan masuk akal untuk generasi milenial dan Gen Z untuk memiliki rumah tinggal di tengah kota.

Satrio mengaku senang dan bangga atas capaian yang diraih bersama timnya setelah belasan kali mengikuti sayembara ini.

“Kami bertiga senang dan bangga sekali. Kami sudah ikut sayembara ini belasan kali namun sebelumnya kami hanya mampu masuk 10 besar. Ini menjadi sangat spesial bagi kami karena perdana Prodi Arsitektur Unram menjadi juara sayembara tingkat nasional,” tuturnya.

Satrio mengaku sempat pernah merasa inferior karena berkompetisi dengan tim lain yang berasal dari beberapa kampus ternama. Namun Satrio dan tim terus tak patah semangat dan menyemangati diri bahwa mereka bisa, setara, dan dapat membuktikan bahwa mahasiswa Prodi Arsitektur Unram dapat bersanding, bersaing, dan bahkan menyabet juara.

Lebih lanjut, Satrio mengaku walau menghadapi banyak tantangan selama mengikuti sayembara, mulai dari harus membagi waktu kuliah dan tugas yang berat sebagai mahasiswa arsitektur dan kendala untuk bisa hadir secara langsung untuk presentasi karya tidak menyurutkan semangat Satrio dan tim untuk bisa tampil semaksimal mungkin melalui presentasi online via zoom meeting.

Satrio dan tim berharap mereka dapat terus berkarya, menjuarai sayembara-sayembara lain baik pada tingkat nasional maupun tingkat internasional. Melalui prestasi ini Satrio berharap dapat menjadi pintu semangat bagi mahasiswa Unram lainnya untuk terus menghasilkan karya-karya terbaik.