Program MBKM Membuka Peluang Internasional untuk Riset Mahasiswa Universitas Mataram
Mataram, Universitas Mataram – Syaftirridho Putri, mahasiswi Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram (FMIPA Unram), berhasil membuka peluang riset internasional melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diikuti pada bulan Februari hingga Juni 2024.
Melalui riset mandiri yang bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), mahasiswi yang biasa disapa Idho ini berhasil mempresentasikan hasil penelitiannya di AAAG International Algebra Seminar (AIAS) 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Teknologi Malaysia (UTM).
Riset yang dilakukan selama satu semester pada semester genap (semester 6) ini bertemakan “Sombor Index, Reduced Sombor Index, and Average Sombor Index of Coprime Graph Associated to the Dihedral Groups of Order D2n“.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh tim Humas Unram pada Rabu (28/8), Idho menceritakan motivasinya mengikuti program MBKM didasari oleh keinginan untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Selama proses riset, Idho menemukan tim yang solid dalam kegiatan Aljabar dan Combinatorik (Alcomb), yang membantunya dalam mengeksplorasi topik ini.
“Melalui program MBKM ini, saya mendapat kesempatan berharga untuk terlibat dalam riset aljabar dan mempresentasikan hasilnya di tingkat internasional. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi pengembangan karakter dan intelektual saya,” ujar Idho.
Program MBKM juga memberikan pelatihan yang signifikan dalam hal rasa percaya diri, tanggung jawab, dan kemampuan berbicara di depan publik. Peran dosen luar negeri sangat krusial dalam memberikan saran dan kritik yang membangun selama proses penelitian, sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih baik.
Tantangan terbesar yang dihadapi Idho adalah menemukan indeks sombor, indeks sombor tereduksi, dan indeks sombor rata-rata dari graf koprima pada grup dihedral. Namun, Idho dapat mengatasi tantangan ini dengan ketelitiannya dalam menganalisis pola graf yang terbentuk.
Selain itu, adanya jaringan dan hubungan dengan Universitas Teknologi Malaysia memberikan kesempatan bagi Idho untuk mendapatkan informasi tentang seminar internasional, serta mendapatkan umpan balik yang membangun dari dosen-dosen internasional.
“Pengalaman ini menunjukkan betapa pentingnya riset internasional karena kita bisa berdiskusi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang yang memberikan pandangan baru terhadap riset yang dilakukan,” tambahnya.
Bagi mahasiswa yang ingin memanfaatkan program MBKM, Idho memberikan saran untuk memahami tujuan dan pilihan program yang disediakan. “Kenali kemampuan diri dan apa yang membuat kalian senang, karena apapun yang kita lakukan dengan rasa senang akan terasa lebih ringan dan menyenangkan,” ungkapnya.
Menurut Idho, pengalaman ini membuktikan bahwa riset tidak hanya sekadar aktivitas akademik, tetapi juga merupakan proses yang menantang dan memuaskan secara intelektual. Bagi mereka yang menyukai tantangan namun kurang suka bergerak, program MBKM bisa menjadi pilihan yang tepat karena mengutamakan kerja otak daripada fisik.