Beri Sambutan Dies Natalis ke-58, Wapres RI Dorong Unram Cetak SDM Unggul
Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram) menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis Unram ke-58 Tahun di ruang Sidang Senat gedung Rektorat Unram dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Jumat (2/10) pagi.
Dies Natalis yang mengangkat tema “Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dalam rangka Peningkatan Relevansi Pendidikan Tinggi” itu juga digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan kanal resmi Youtube Universitas Mataram. Dies Natalis Unram kali ini menghadirkan Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Prof. Dr. (H.C) KH. Ma’ruf Amin, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc, dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Dirjen Dikti Kemendikbud RI) Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D.
Mengawali sambutannya, Prof. Dr. (H.C) KH. Ma’ruf Amin mengatakan Unram harus menyiapkan mahasiswa menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kreatif. Sebab Wapres menilai, Unram telah berkembang pesat dalam memberikan kontribusinya untuk pembangunan Provinsi NTB. Sehingga Unram harus lebih kreatif untuk melanjutkan pengembangan pendidikan agar menjadi salah satu Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia.
”Sebagai lembaga peran Unram sangat strategis,” terangnya.
Dia berharap Unram memaknai Dies Natalis ke-58 bukan hanya sekedar seremonial belaka, namun sebagai refleksi untuk mencapai visi yang dicanangkan Unram di masa yang akan datang. Sebab kini Unram telah semakin dewasa untuk mampu menghasilkan SDM yang dibutuhkan daerah dan negara. Unram harus mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa mendapatkan pembelajaran yang memuaskan. Termasuk mendukung kebijakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang diprogramkan Kemendikbud RI.
”Unram harus mencetak SDM unggul, sehat, cerdas, produktif, memiliki semangat, dan cinta tanah air,” ujarnya.
Gubernur Provinsi NTB Dr. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc mengatakan pentingnya peningkatan kualitas dan kapasitas SDM untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 saat ini. Untuk itu, dia berharap Unram dapat terus berkontribusi dalam melahirkan putra-putri NTB yang dapat menorehkan prestasi, baik di kancah nasional hingga internasional.
”Unram telah banyak melahirkan SDM yang dapat mendorong pembangunan daerah,” jelasnya.
Menurutnya, pembangunan itu harus dirasakan hingga ke desa. Unram memiliki peran untuk membantu pemerintah provinsi dalam meningkatkan kapasitas SDM yang dibutuhkan daerah. Menurutnya, dengan sinergi yang terus sejalan dengan pemerintah pusat, Unram juga akan berhasil menghadirkan kampus merdeka.
”Mudah-mudahan Unram jaya selalu. Selamat Dies Natalis ke-58,” serunya.
Sementara itu, Rektor Unram Prof. Dr. Lalu Husni, SH., M.Hum mengatakan semangat Dies Natalis ke-58 mendorong Unram untuk berkontribusi tidak hanya untuk pengembangan kampus, tetapi juga untuk kebutuhan daerah, nasional, hingga internasional. Termasuk di tengah merebaknya pandemi seperti saat ini, Unram telah mengambil peran penting dan langkah strategis dalam menanggulangi Covid-19. Sejak ditemukannya kasus Covid-19 di Indonesia dan khususnya di NTB, Unram dengan tanggap dengan membentuk Satgas.
Selain itu, Unram juga telah menggelar KKN Tematik tanggap kebencanaan Covid-19, riset inovasi pembuatan alat rapid tes bekerja sama dengan UGM dan Unair yang menghasilkan RI-GHA-Covid-19. Termasuk RS Unram telah membuka Poli khusus penanganan Covid-19, melakukan uji rapid tes, uji swab PCR, menyediakan ruang isolasi bagi pasien Covid-19, hingga pengolahan sampah tebu menjadi alkohol sebagai bahan pembuatan handsanitizer.
”Kami selalu berusaha agar bisa menghadirkan yang dibutuhkan oleh daerah dan Negara untuk pembangunan,” katanya.
Ia menambahkan, posisi Unram di level nasional terus meningkat. Hal ini terlihat dari klasterisasi PTN/PTS se-Indonesia yang dilakukan oleh Kemendikbud pada bulan Agustus 2020. Dari 2.136 perguruan tinggi non-vokasi yang dibagi menjadi lima klaster yakni Klaster 1 berjumlah 15 perguruan tinggi; Klaster 2 berjumlah 34; Klaster 3 berjumlah 97, klaster 4 berjumlah 400, dan Klaster 5 berjumlah 1.590 perguruan tinggi.
”Dari klasterisasi tersebut, Unram masuk dalam klaster ke-2. Kedepannya kita akan mengupayakan agar peringkat Unram terus meningkat,” tambahnya.
Reputasi Unram di level internasional juga cukup membangggakan. Hal ini terlihat dari perankingan Webometrics yang merupakan kelompok penelitian milik CSIC, sebuah badan penelitian publik terbesar di Spanyol. Webometrics pada bulan Juli 2020 lalu telah menempatkan Unram pada posisi ke-19 dari 2.694 PTN/PTS di Indonesia yang masuk dalam daftar perankingan.
“Kinerja Penelitian Universitas Mataram pada tahun 2020 juga meningkat signifikan, yang ditandai dengan keberhasilan mempertahankan rangking pada klaster tertinggi, yaitu klaster mandiri. Dari 1.977 Perguruan Tinggi Indonesia yang mengikuti perangkingan, Unram berada di posisi ke-24,” ungkapnya.
Prof. Husni menuturkan prestasi tersebut diperoleh berkat kerja keras dosen di lingkungan Unram, sehingga mampu bersaing hingga meraih skim dana penelitian kompetitif nasional sebesar Rp 11,6 miliar. Prestasi inilah juga yang membuat Unram di urutan ke 8 dari 10 besar Perguruan Tinggi peraih dana terbesar pada tahun 2020. Demikian pula dengan Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat Unram pada tahun 2020 berada pada Klaster Sangat Bagus dengan naik ke posisi 29 dari posisi 34 yang diraih pada tahun sebelumnya.
Sementara itu untuk menghilirisasi produk inovasi, ia mengungkapkan bahwa Unram telah membentuk Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) yang dapat mempercepat pengembangan startup-startup. Khususnya dengan menyediakan berbagai sumber daya dan layanan yang diperlukan kepada para pengusaha.
”Startup menjadi penting karena dapat diupayakan sebagai wadah untuk mempertemukan antara akademisi, pebisnis, maupun pemerintah untuk berkolaborasi,” jelasnya.
Di dalam bidang kerja sama, jumlah kerja sama Unram dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Dari 38 kerja sama pada tahun 2018 menjadi 72 kerja sama pada tahun 2019. Hingga triwulan kedua tahun 2020 jumlah kerja sama baru mencapai 25 kerja sama.
”Kegiatan kerja sama Unram masih didominasi kerja sama di bidang Pengabdian Masyarakat, yaitu sebesar 68% pada tahun 2019 dan sebesar 52% pada tahun 2020 (sampai triwulan kedua 2020, red.),” terangnya.
Rektor Unram ke-9 itu mengungkapkan bahwa kegiatan kerja sama Unram masih didominasi kerja sama dengan berbagai pihak di dalam negeri, yaitu 93% selama tahun 2019. Sedangkan 7% sisanya adalah kerja sama dengan berbagai pihak di luar negeri. Pada tahun 2020, kerja sama luar negeri Unram merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya hingga merambah kerja sama dengan universitas yang masuk dalam 100 universitas terbaik dunia berdasarkan QS World University Ranking.
Jumlah kerjasama Unram dengan dunia usaha dan dunia industri pun terus ditingkatkan. Terlebih dalam implementasi kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MBKM). Dimana program magang mahasiswa juga akan terus ditingkatkan.
”Salah satu yang dilakukan adalah meningkatkan hubungan melalui komunikasi yang intensif termasuk melalui Seminar Daring dengan dunia usaha dan dunia industri,” tambahnya.
Prof. Husni optimis, kedepan Unram akan terus melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi sesuai dengan standar mutu untuk mengimplementasikan program kebijakan Kemendikbud tentang MBKM. Dalam merespon kebijakan tersebut, Unram telah menerbitkan Peraturan Rektor No. 2 tahun 2020 tentang Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Unram dan Peraturan Rektor No. 3 Tentang Pedoman Akademik Unram tahun 2020 yang isinya antara lain tentang Pedoman Implementasi Kebijakan MBKM di Unram.
Dia mengungkapkan, pada semester ini Unram telah menawarkan mata kuliah lintas program studi kepada mahasiswa. Adapun implementasi kebijakan MBKM di luar perguruan tinggi, mahasiswa dapat memilih kegiatan KKN Tematik yang diintegrasikan dengan kegiatan Pengalaman Lapangan Persekolahan (PLP) bagi mahasiswa FKIP dan kegiatan PKL bagi mahasiswa lainnya.
“Selain itu, untuk memantapkan program MBKM, Universitas Mataram juga telah dan akan terus mengadakan kolaborasi dengan dunia Usaha, dunia industri, Perguruan Tinggi dan Lembaga Pemerintah,” katanya.
Dirjen Dikti Kemendikbud RI Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D menjelaskan bahwa semangat Kampus Merdeka sebetulnya sudah digaris bawahi oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara. Dimana tujuan pendidikan tak sekadar memberikan ilmu tapi menciptakan manusia berdikari, mandiri, tidak bergantung pada orang lain, dan mampu menentukan masa depannya sendiri.
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global, pantang menyerah dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila,” paparnya.
Kebijakan Kemendikbud itu tentunya untuk penciptaan karakter unggul, budaya akademik kolaboratif dan kompetitif di Perguruan Tinggi. Dalam mewujudkan ini, tentu diperlukan pemahaman wawasan umum, pengembangan kepemimpinan dan pendampingan oleh dosen. Termasuk juga dalam pengembangan kecerdasan, tanggung jawab, dan partisipasi.
“Perguruan tinggi harus mendisrupsi diri agar tak tertinggal dan ditinggalkan oleh mahasiswa, sehingga diperlukan pemimpin transformasional di perguruan tinggi yang kuat untuk melakukan disrupsi dan mentransformasi Perguruan Tinggi,” urainya.
Prof. Nizam juga menekankan pentingnya semangat merdeka belajar untuk menyuburkan kreativitas generasi untuk menjadi generasi unggul, membuka ruang semesta belajar bagi mahasiswa, dan menggandengkan perguruan tinggi dengan dunia nyata. Sebab menurutnya, program merdeka belajar menjadi katalis bagi terbentuknya ekosistem penta helix, yang akan menghubungkan perguruan tinggi dengan dunia nyata, menjadikan perguruan tinggi sebagai mata air bagi industri, masyarakat dan pembangunan bangsa.
“Sehingga prinsip gotong royong antar pelaku dan penerima manfaat pendidikan menjadi kunci membangun pendidikan tinggi ke depan,” pungkasnya.