CESFARMS Unram dan Pemerintah Kabupaten Dompu Gelar Sarasehat Pendampingan Program JARAPASAKA dan Penyusunan Rencana Kerja Sama
Mataram, Universitas Mataram – The Center for Sustainable Farm Systems Universitas Mataram (CESFARMS Unram) melaksanakan kegiatan Sarasehat Pendampingan Program JARAPASAKA dan Penyusunan Rencana Kerja Sama antara Pemerintah Kabupaten Dompu dengan CESFARMS Unram. Saresehan ini mengusung topik “Mewujudkan Kabupaten Dompu Menjadi Daerah yang Pro Investasi dengan Agribisnis dan Ekonomi Kreatif Menuju Dompu Mashur”, dan berlangsung di Aula Pendopo Kantor Bupati Dompu pada tanggal 25 – 26 Juni 2024.
Dalam kesempatan ini hadir Kepala LPPM Unram, Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. didampingi oleh Prof. Ir. Yusuf Akhyar Sutaryono, Ph.D.; Ir. I Gusti Lanang Parta Tanaya, Ph.D.; Prof. Muhammad Junaedi; dan Naufal Armanditya, M.Si. Di samping itu, hadir pula Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu, Drs. H. Gaziamansyuri, MM yang mewakili Bupati Dompu.
Mengawali kegiatan ini Prof. Sukartono, selaku Kepala LPPM Unram dan Tim Ahli CESFARMS memaparkan bahwa, “Pentingnya penerapan pertanian konservasi berkelanjutan seperti Agroforestry di Dompu untuk mencegah kerusakan lahan yang terus terjadi sampai saat ini.”
Agroforestry adalah nama kolektif untuk sistem-sistem dan teknologi-teknologi penggunaan lahan, yang secara terencana dilaksanakan pada satu unit lahan dengan mengkombinasikan tumbuhan berkayu (pohon, perdu, palem, bambu dll.) dengan tanaman pertanian dan/atau hewan (ternak), yang dilakukan pada waktu yang bersamaan atau bergiliran sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis antar berbagai komponen yang ada.
Sistem Agroforestry memiliki perpaduan antara berbagai jenis tanaman, sehingga perlu diketahui potensi lahan atau kelas/kemampuan lahan untuk tipe penggunaan lahan (jenis tanaman dan tingkat pengelolaan) tertentu. Untuk itulah diperlukan suatu desain yang merupakan proses merumuskan, secara spasial dan temporal penggunaan lahan dan melihat kemungkinan terbaik dari segi ekonomi, lingkungan dan sosial.
Menyambung pemaparan konservasi lahan, Prof. Yusuf Akhyar Sutaryono, Ph.D dalam kesempatan ini menyampaikan, “Keunggulan lamtoro taramba sebagai pakan ternak yang menguntungkan secara finansial yang bisa dikembangkan di sekitar rumah peternak dan dapat juga dijadikan sebagai tanaman konservasi lahan. Ketersediaan sumberdaya alternatif dan kecocokan iklim membuka peluang potensial bisnis olahan produk peternakan untuk dikembangkan di Dompu.”
Kelebihan dari penggunaan sistem agroforestry adalah pendapatan yang beragam, konservasi energi, peningkatan produktivitas, peningkatan stok karbon, peningkatan biodiversitas, serta dapat mengurangi dampak perubahan iklim melalui penyerapan karbon. Four-Dimensional Agroforestry (4D Agroforestry) adalah upaya optimalisasi lahan dengan mengintegrasikan tanaman kehutanan, pertanian dan peternakan, serta mempertimbangkan 4 dimensi guna meningkatkan pendapatan masyarakat Kabupaten Dompu ke depannya.
Pemaparan terakhir disampaikan oleh Ir. I Gusti Lanang Parta Tanaya, Ph.D., “Peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui proses hilirisasi merupakan tuntutan kondisi yang harus dilakukan oleh semua stakeholder sektor pertanian.”
Selain penerapan sistem agroforestry, Kabupaten Dompu juga memiliki peluang besar dalam pengembangan budidaya ikan dalam kolam terpal disebabkan kondisi tanah yang berpasir karena pada tanah berpasir air akan terus berkurang karena langsung meresap ke tanah. Kondisi daerah pesisir pantai dan ketersediaan air tawar yang kurang memungkinkan usaha budidaya kolam terpal selanjutnya memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi perekonomian masyarakat di daerah ini.
Kelebihan lain pada budidaya kolam terpal adalah suhu air di kolam terpal lebih stabil. Selain itu, ikan hasil budidaya terpal tidak berbau lumpur yang relatif lebih disukai konsumen. Hal lainnya, pada budidaya ikan yang dilakukan pada kolam terpal, kotoran ikan dan sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam lebih mudah dibersihkan dengan cara disedot (shift pond). Selain itu, juga pada waktu panen ikan lebih mudah dilakukan. Dengan demikian, pembudidaya perlu mempercepat produksi ikan dengan waktu yang singkat namun menggunakan cara yang aman.
Prof. Muhammad Junaedi melanjutkan bahwa, “Teknik budidaya ikan air tawar di kolam terpal merupakan peluang besar untuk dikembangkan di Kabupaten Dompu.” Ia juga menjelaskan secara lengkap cara-cara terbaik budidaya lele dan ikan nila di kolam terpal berdasarkan hasil-hasil penelitiannya.
Dalam kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan akademik namun dilakukan proses demonstrasi pembudidayaan ikan dalam kolam terpal dan langkah strategis dalam meningkatkan usaha pemeliharaan ikan yang menguntungkan baik perhitungan jangka panjang maupun jangka pendek.
Sarasehan menghasilkan beberapa rekomendasi untuk kelanjutan pelaksanaan program JARAPASAKA yang akan ditindaklanjuti dalam program kerja OPD JARAPASAKA di tahun 2025, dengan tetap mengharapkan pendampingan dari Unram khususnya CESFARMS. Pemerintah Kabupaten Dompu mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pendampingan tim ahli CESFARMS Unram dalam mendukung kemajuan pembangunan pertanian Dompu.