Dewan Perdagangan dan Investasi Swedia Gandeng Unram dan Pemprov NTB Temukan Solusi Energi Terbarukan dan Pembangunan Rendah Karbon di NTB
Mataram, Universitas Mataram – Business Sweden-The Swedish Trade and Invest Council (Dewan Perdagangan dan Investasi Swedia) dan Universitas Mataram (Unram) menggelar workshop bertajuk “Renewable Energy and Low Carbon Development in West Nusa Tenggara” (Energi Terbarukan dan Pembangunan Rendah Karbon di NTB-red) pada tanggal 26 Agustus 2022. Kegiatan tersebut berlangsung intensif di Ruang Sidang Senat, Rektorat Unram.
Workshop tersebut bertujuan sebagai wadah berbagi tentang potensi, projek, dan rencana Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam mengembangkan energi terbarukan dan pembangunan rendah karbon. Di mana dalam acara ini memungkinkan para peserta workshop untuk saling berbagi praktik dan contoh yang baik, serta diharapkan akan mengarah pada kerjasama dan kolaborasi antara Swedia dan NTB.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi NTB, Ibu Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah; Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D.; Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi, Yusron Saadi, ST., M.Sc., Ph.D.; Wakil Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Gustav Dahlin; Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si.; Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB, Ir. Zainal Abidin, M.Si.; Kepala Biro; Koordinator Bidang Akademik; Dekan Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, dan Ketua Program Studi Sosiologi.
Turut hadir pula Komisaris Perdagangan Swedia untuk Indonesia, Erik Odar; CEO dari Eco Solutions Lombok, John Higson; serta pemateri-pemateri dari delegasi perusahaan Swedia.
Acara diawali dengan penyampaian sambutan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi, Yusron Saadi, ST., M.Sc., Ph.D. Ia menyebutkan bahwa melalui workshop ini mampu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peluang potensial di NTB, secara khusus dalam pembangunan rendah karbon dan sektor energi.
“Tujuan workshop ini juga untuk dapat menetapkan potensi kerjasama yang strategis dengan Unram. Saya berharap melalui diskusi ini dapat menjadi langkah awal kesepakatan yang akan dilanjutkan dengan kolaborasi-kolaborasi dan dapat mengeksplorasi potensi NTB,” tutur Yusron.
Selanjutnya Gustav Dahli selaku Wakil Duta Besar Swedia untuk Indonesia menyampaikan jika Ia ingin workshop ini menjadi sarana untuk menemukan solusi tepat untuk menunjang program-program pemerintah berkaitan dengan energi terbarukan. Dan dapat membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan Swedia yang ada untuk berkolaborasi bersama pemerintah dan juga Unram sebagai universitas besar di NTB.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Provinsi NTB, Ibu Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah juga menuturkan komitmen kuat pemerintah NTB terkait energi terbarukan. Beliau memaparkan potensi-potensi sumber daya di beberapa sektor yang ada di NTB, rencana atau program jangka Panjang NTB dalam hal penggunaan energi terbarukan, dan isu-isu terkait serta solusi yang diberikan.
“Kita punya tujuan di tahun 2050, Provinsi NTB bisa menuju Net Zero Emission (Nol Emisi Karbon-red),” ungkap Ibu Rohmi.
Acara inti dalam workshop ini dibagi menjadi 2 sesi. Di mana sesi pertama diisi dengan presentasi-presentasi dari Kepala Bappeda dan Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB dan beberapa perusahaan Swedia.
Beberapa delegasi perusahaan Swedia yang hadir dan memberikan presentasi dalam workshop tersebut diantaranya John Higson dari Eco Solutions Lombok; Fikret Tumer dari Ecobarge; Lars Vanelid dari Hexicon; Matthew Schneider dari Our Ecolution; Firdaus Wajdi dari Waves4Power; dan Rushikesh Dikule dari Valmet. Adapun Dr.rer.nat. Teti Zubaidah, ST., MT. selaku Ketua Pusat Unggulan Iptek “Geomagnetik” Unram juga memberikan presentasi.
Sesi kedua workshop diisi dengan sesi diskusi kelompok, yang mana para partisipan workshop dibagi menjadi 2 tim yakni tim biru dan tim hijau. Tim biru membahas topik-topik terkait peluang serta proyek kemaritiman dan dimoderatori oleh Paul Westin dari Swedish Energy Agency. Sedangkan tim hijau membahas tentang agro, kehutanan, limbah dan biomassa, serta mengindentifikasi beberapa peluang proyek yang dapat dieksplorasi lebih lanjut dalam energi hijau, dimoderatori oleh Helena Bernland yang juga dari Swedish Energy Agency. Dalam kegiatan ini ada juga beberapa mahasiswa yang terlibat di dalamnya.