Diikuti Ratusan Peserta, LPPM Unram Gelar Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat dan Pepadu V 2023

Published On: 25 Oktober 2023By Tags: , , , ,

Mataram, Universitas Mataram – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Mataram (LPPM Unram) menggelar Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Pameran Produk (Pepadu V) Tahun 2023 yang bertajuk “Inovasi Pengabdian dan Pameran Produk Karya Anak Bangsa Untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045” pada Rabu (25/10) di Hotel Golden Palace, Mataram secara hybrid.

Seminar Nasional Pepadu V tahun 2023 merupakan bentuk kerja sama antara Unram selaku Host dengan Universitas Cordova Indonesia (Undova) sebagai co-host. Seminar Nasional Pepadu V ini diikuti oleh 84 peserta online dan 216 peserta offline, dirangkaikan dengan lomba poster yang diikuti oleh 25 peserta yang terbagi sebanyak 12 peserta dosen dan selebihnya mahasiswa, serta terdapat 11 pameran produk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh Wakil Rektor bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Unram, Prof. Akmaluddin, S.T., M.Sc.(Eng), Ph.D., didampingi oleh Ketua LPPM Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr.; Sekretaris LPPM Prof. Dr. Ir. IGP Muliarta Aryana, MP.; Koordinator Pengabdian sekaligus Ketua Panitia Dr. Faturrahman, M.Si.; Koordinator Kerja Sama; serta para Wakil Dekan di lingkungan Unram.

Dalam pemaparannya, Dr. Faturrahman, S.Pt., M.Si. selaku Ketua Panitia Seminar Nasional Pepadu V menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sedikit berbeda dengan Seminar Nasional Pepadu tahun-tahun sebelumnya.

“Pelaksanaan Pepadu kali ini kami melibatkan Universitas Cordova sebagai co-host. Alhamdulillah mereka hari ini telah hadir diwakili oleh Ketua DPPM-nya beserta 6 orang perwakilan dari Undova dan yang menarik, kami mengadakan Lomba Elektronik Poster atau Virtual Poster yang melibatkan mahasiswa dan dosen. Kami juga mengadakan pameran produk mahasiswa PKM,” tuturnya.

Faturrahman juga menuturkan bahwa peserta Seminar Nasional Pepadu V tahun ini jumlah pesertanya paling banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya dengan total 390 peserta.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Unram Prof. Akmaluddin, S.T., M.Sc.(Eng), Ph.D. menyapa semua peserta dan mengucapkan selamat datang di Mataram bagi peserta yang berasal dari luar Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kegiatan Seminar Nasional Pepadu V ini adalah kesempatan yang baik untuk kita membangun kolaborasi riset, baik yang yang sifatnya nasional maupun internasional. Sebagai contoh tahun ini Unram memperoleh atau mendapatkan kerja sama riset bersama Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi 10 November, dan ada juga dengan Universitas Syah Kuala. Semoga Seminar Nasional Pepadu V ini dapat menjadi salah satu sarana untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang dapat memecahkan masalah di masyarakat guna menyongsong Indonesia Emas 2045,” ungkap Prof. Akmaluddin.

Adapun narasumber dalam kegiatan ini di antaranya Rektor Undova, Dr. K.H. Lalu Zulkifli Muhadli, S.H., M.M.; Prof. Dr. Ir. Bulkaini, M.P.; dan Prof. Dr. Dra. Catur Retnaningdyah, M.Si. dari Universitas Brawijaya Malang.

Pemaparan materi pertama oleh Rektor Undova, Dr. K.H. Lalu Zulkifli Muhadli, S.H., M.M. menjelaskan sejarah kenapa dinamakan Universitas Cordova yang tentunya ada benang merahnya dengan Indonesia emas tahun 2045. Di dunia ternyata ada tiga Universitas Cordova, satu di Spanyol di Andalusia, kedua di Argentina, dan ketiga di NTB, Indonesia tepatnya Universitas Cordova di Kabupaten Sumbawa Barat.

Universitas Cordova merupakan universitas berbasis pondok pesantren. Apa yang membedakan perguruan tinggi berbasis pondok pesantren atau hal-hal yang terjadi di perguruan tinggi yang berbasis e-Pesantren tentu yang pertama karena dia berbasis pesantren maka seluruh mahasiswa itu berasrama seperti pondok pesantren. Kenapa harus berasrama karena yang ingin kita bangun adalah manusia-manusia yang berkarakter bukan sekedar manusia yang cerdas tapi manusia yang memiliki life skill. Hal ini tentu akan melahirkan manusia-manusia yang berdisiplin manusia yang bekerja keras manusia yang mampu berkolaborasi dan lain-lain.

Sehingga cita-cita bersama terkait dengan Indonesia Emas tahun 2045 itu adalah Indonesia yang diisi dengan manusia-manusia emas yaitu manusia-manusia yang berkarakter.

Pemaparan materi kedua oleh Prof. Dr. Ir. Bulkaini, MP. Tema yang saya diangkat adalah optimalisasi pemanfaatan hasil penelitian melalui pengabdian kepada masyarakat. Terdapat dua konsep yang melatar belakangi tema tersebut yakni kembali merujuk kepada aturan atau panduan pengusulan penelitian kompetitif nasional.

Prof. Bulkaini menjelaskan pengabdian kepada masyarakat dimasa yang akan datang menjadi salah satu lokomotif pendukung kemandirian bangsa untuk mendukung kemandirian bangsa. Diseminasi hasil riset perguruan tinggi baik hasil penelitian pengabdian dan pengajaran implementasi melalui berapa kegiatan ruang kerjasama nasional atau internasional.

Pemaparan materi ketiga oleh Prof. Dr. Dra. Catur Retnaningdyah, M.Si terkait lingkungan dan pariwisata yang merupakan hal utama yang dikembangkan terutama di bidang ekologi perairan. Salah satu yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan biota yang ada di suatu ekosistem dalam hal ini ekosistem akatik. Hal ini betujuan untuk mempermudah masyarakat mengelola lingkungannya untuk mengetahui apakah lingkungan di suatu ekosistem tadi itu kualitasnya baik atau tidak kesehatannya.

Inovasi yang telah dilakukan yakni untuk pemantauan kesehatan ekosistem Mangrove menggunakan bioindicator. Mangrove ini mempunyai manfaat yang sangat tinggi terutama untuk proteksi pulau kecil terutama untuk pengendalian intrusi laut. Kemudian untuk menjaga ekosistem daratan juga karena bisa menurunkan kandungan CO2 yang ada di udara. Hal ini juga dapat mengerahkan bagaimana kita membantu masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Untuk itu evaluasi kualitas ekosistem Mangrove itu bisa dilakukan menggunakan biota sebagai bioindikator yang selanjutnya model pemantauan tadi bisa dikembangkan untuk dikenalkan kepada masyarakat luas.