Dirjen Dikti dan Rektor Unram Kunjungi Mahasiswa Penerima KIP-K, Tekankan Keadilan Akses Pendidikan

Mataram, Universitas Mataram – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng., bersama Rektor Universitas Mataram (Unram), Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., melakukan kunjungan silaturahmi ke rumah dua mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) Unram, pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Kunjungan ini menjadi bentuk perhatian pemerintah dalam memastikan akses pendidikan tinggi tetap terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut para Wakil Rektor serta Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unram, yang bersama-sama memberikan dukungan moril dan motivasi kepada mahasiswa penerima beasiswa.
Dua mahasiswa yang dikunjungi ialah Lalu Ridho Saputra, mahasiswa D3 Akuntansi asal Dasan Agung, Mataram, putra dari seorang tukang kebun, serta Widia Safitriani, mahasiswa S1 Kedokteran asal Suralaga, Lombok Timur, yang berasal dari keluarga buruh tani. Dalam kesempatan tersebut, keduanya turut menerima penguatan dukungan pendidikan berupa laptop, perlengkapan belajar, dan paket kebutuhan pokok untuk menunjang proses studi.
Ridho menyampaikan bahwa ia bercita-cita menjadi akuntan profesional agar kelak dapat membantu orang tuanya. “Saya ingin membanggakan keluarga dan membantu kehidupan orang tua saya,” tuturnya. Kedua orang tuanya hadir dan menyampaikan rasa haru serta terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah dan kampus.
Sementara itu, Widia mengaku ingin menjadi dokter karena terdorong empati terhadap kondisi masyarakat di sekitarnya. Orang tuanya pun tak mampu menahan rasa haru saat menyampaikan ucapan terima kasih, mengingat sang ayah yang sebelumnya menjadi pekerja migran harus pulang akibat sakit dan kini bekerja sebagai buruh tani.
Dalam pesannya kepada para mahasiswa, Dirjen Dikti menegaskan bahwa negara hadir untuk menjamin masa depan pendidikan mereka. “Beasiswa ini sampai selesai, jadi jangan khawatir. Jangan hanya belajar di kelas, tapi berorganisasilah agar pengalaman yang didapat lebih banyak. Semoga ini menginspirasi teman-teman lain untuk terus semangat belajar,” ujarnya.
Senada dengan itu, Rektor Unram berpesan agar kedua mahasiswa tidak ragu berkomunikasi dengan kampus jika menghadapi kendala. “Jika ada hal yang ingin kalian sampaikan, InsyaAllah pihak kampus siap membantu. Semangat belajar jangan berhenti sampai di sini,” tegasnya. Secara khusus Rektor juga menitip pesan kepada Widia agar suatu hari kembali ke daerahnya untuk mengabdi sebagai dokter.
Prof. Bambang menegaskan bahwa KIP-K adalah wujud nyata keberpihakan negara pada keadilan pendidikan. “Ini bukti bahwa siapa pun bisa masuk perguruan tinggi dan berkompetisi, dari latar belakang apa pun. Keadilannya ada di situ. Di Unram pun kami membuka jalur miskin berprestasi. Semua dilakukan untuk memastikan akses pendidikan tetap adil,” ungkapnya. Pernyataan tersebut diamini oleh Dirjen Dikti yang menegaskan bahwa kebijakan KIP-K ditujukan untuk memberi kesempatan setara bagi anak-anak bangsa.
Kunjungan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan tinggi bukan hak bagi mereka yang mampu, melainkan hak bagi mereka yang mau berjuang dan negara hadir untuk membuka pintunya.




