Dukung SDGs, Unram dan WRI Indonesia Perkuat Pengelolaan Laut Berkelanjutan melalui Neraca Laut pada Ekosistem Karbon Biru

Published On: 14 November 2024By Tags: , , , ,

Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram) tandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia, diikuti dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Pertanian Unram dan WRI Indonesia. Penandatanganan berlangsung di Ruang Sidang Rektor, Rektorat Unram pada Rabu (13/11).

 

Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Dr. Tjokorda Nirarta Samadhi, Ph.D., selaku Direktur Eksekutif WRI Indonesia, bersama Dr. Rocky Pairunan, Manajer Laut dan Sampah Plastik. Acara ini turut dihadiri oleh Karim Marasabessy, S.Pi., MM. selaku  Kepala Bidang Perikanan Budidaya dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB.

 

Dalam sambutannya Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., menyampaikan harapannya agar kerja sama ini akan memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).

 

“Unram dalam pembangunan selalu memperhatikan aspek keberlanjutan, kondisi alam, perubahan iklim, dan isu lingkungan, termasuk pencemaran dan sampah plastik,” ujar Prof. Bambang. Rektor Unram tersebut menekankan bahwa selain kebijakan, implementasi yang nyata sangat penting untuk mencapai keberhasilan SDGs.

 

Dr. Tjokorda Nirarta Samadhi, Ph.D. selaku Direktur Eksekutif WRI Indonesia, mengucapkan terima kasih atas dukungan Unram terhadap Studi Neraca Sumber Daya Laut (SDL) di NTB, studi ini bertujuan mendukung pengelolaan ekosistem karbon biru bersama Universitas New South Wales (UNSW) dan Pemerintah Provinsi NTB.

 

“Suatu kehormatan bagi WRI Indonesia untuk dapat bersinergi dengan Unram dan berbagai pihak dalam mendukung pengelolaan ekosistem laut melalui neraca sumber daya laut,” ujar Dr. Tjokorda. Ia menambahkan bahwa eksploitasi laut yang berlebihan dapat mengancam keberlanjutan ekosistem laut dan mata pencaharian masyarakat pesisir, sehingga pendekatan berbasis data dan berbasi fakta sangat dibutuhkan.

 

Sebagai bagian dari inisiatif ini, WRI Indonesia bersama UNSW mengembangkan penelitian bertajuk “Ocean Accounts on Blue Carbon Ecosystems in Riau and West Nusa Tenggara Provinces.” Penelitian ini berfokus pada penggunaan Ocean Accounts untuk mendukung kebijakan kelautan yang berbasis bukti dan berbasi data guna menjaga keberlanjutan ekosistem laut.

 

“Kami berharap melalui penandatanganan MoU ini, sinergi antara pemerintah, akademisi, dan organisasi non pemerintah dapat terjalin untuk memperkuat perlindungan ekosistem pesisir yang ada di Indonesia. Kolaborasi ini akan menjadi pondasi bagi kebijakan berbasis bukti, berbasis data serta strategi implementasi pengelolaan laut berkelanjutan di Provinsi NTB,” ungkapnya.

 

Neraca sumber daya laut sendiri merupakan inisiatif global yang berupaya mendorong pengelolaan ekosistem kelautan, pesisir, dan pulau pulau kecil dengan menggunakan kacamata accounting. Dengan bekerja sama dengan Unram dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, diharapkan perspektif lokal dapat memperkaya pengembangan Neraca Sumber Daya Laut, mendukung ekosistem laut, dan mendorong pengembangan ekonomi yang berkelanjutan di NTB.

 

Dengan adanya kerja sama strategis ini, Unram, WRI Indonesia, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB berharap dapat mewujudkan pengelolaan ekosistem laut yang berkelanjutan dan berbasis bukti nyata. Melalui sinergi antara pemerintah, akademisi, dan organisasi non pemerintah, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menjaga kelestarian sumber daya laut bagi generasi mendatang. Penandatanganan MoU ini bukan sekadar awal kolaborasi, melainkan sebuah komitmen untuk menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan di wilayah pesisir NTB, dan demi kesejahteraan masyarakat pesisir.