FH Unram Lahirkan Doktor Termuda

Mataram, Universitas Mataram – Fakultas Hukum (FH) Universitas Mataram (Unram) berhasil melahirkan doktor termuda dalam sidang ujian terbuka Disertasi Program S3 Ilmu Hukum, Rabu (22/1).

Mahasiswi yang membuat FH Unram berbangga hati itu adalah R.A. Andria Jayanti. Dia berhasil meraih gelar Doktor setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Model Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Izin Hak Pengelolaan Lahan untuk Investasi di Indonesia” di hadapan dewan penguji.

Hasil tim penguji dalam sidang terbuka ujian Disertasi yang dipimpin langsung Prof. H. Lalu Husni, SH., M.Hum itu  menyatakan Andria Jayanti lulus dengan raihan IPK 3,95 predikat Cumlaude dan membuat Andria Jayanti kini menjadi doktor ke-18 yang dimiliki program studi S3 Fakultas Hukum.

“Lulus dengan predikat Cumlaude” tutur Prof. Husni saat membacakan hasil dewan penguji.

Rektor Unram itu juga merasa sangat bangga dengan capaian wanita yang belum berusia 30 tahun tersebut.

“Saya bangga sekali atas nama pribadi dan pimpinan karena dalam usia kurang 30 tahun bisa mencapai gelar Doktor. Karena di saat usia yang tergolong masih emosional, tidak mudah melawan tantangan yang dihadapi” Ujarnya usai sidang.

Dia juga berpesan agar apa yang diraih R.A. Andria Jayanti patut bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda saat ini, karena sudah menorehkan rasa bangga di usia yang masih sangat muda.

“Tentu ini niat kita sebagai spirit bagi anak-anak kita supaya mereka melanjutkan studi mereka di usia muda seperti ini” tekannya.

Andria Jayanti akan diangkat sebagai Dosen tidak tetap sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya tersebut.

“Kita angkat sebagai tenaga dosen tidak tetap. Tolong buatkan nomor induk, sebab ini akan berpengaruh dalam menaikkan peringkat dan perangkingan Fakultas” perintah Prof. Husni kepada Dekan FH Unram.

Rektor mengingatkan agar Andria Jayanti tidak berhenti sampai disini. Melainkan harus membuat berbagai prestasi lain dalam bidang publikasi yang lebih membanggakan lagi.

“Tidak sampai di sini tetapi terus mengkaji publikasi karya dalam bentuk buku. Semangat juang ini menjadi yang tidak kalah penting karena itu teruskan karena ini jadi modal dasar ke depan. Jaga nama baik universitas dimana saja kerja” serunya.

Prof. Gatot Dwi Hendro, SH., M.Hum selaku promotor juga mengingatkan bahwa S3 bukan karena kepintaran saja, tapi juga karena kesabaran dan ketekunan.

“Semakin bertambah ilmu agar tidak semakin sombong karena puncak dari ilmu itu adalah etika penghormatan pada sesama dalam bahasa agama tercipta akhlakul karimah itulah sesungguhnya orang yang berilmu” pesannya.

Sementara itu, Andria Jayanti saat menyampaikan kesan-kesan mengaku bersyukur. Dia mengatakan banyak pihak yang telah mendukung dan membantu perjuangannya hingga mampu menyelesaikan program doktor ini.

“Puji syukur pada Tuhan yang maha Esa yang telah menuntun jalan dalam menuntut ilmu. Semoga bermanfaat bagi kemanusiaan. Terimakasih pada kedua orang tua yang telah mendukung seluruh langkah saya menuntut ilmu” katanya.

“Ditengah ketidakpastian tetaplah jalan dengan yakin karena Tuhan akan memberikan jalan. Mudahan ini jadi awal dan langkah yang baik dalam menjalankan pengabdian” tandasnya.