Gandeng Pakar Internasional, Fatepa Unram Gelar General Lecture; Soroti Isu SDGs Terkait Food Loss and Waste dan Kesetaraan Gender
Mataram, Universitas Mataram – Pada Rabu, 11 September 2024, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram (Unram) menyelenggarakan General Lecture bertajuk “Sustainable Agriculture And Food Loss And Waste Management”. Acara ini dilaksanakan secara hibrida di Aula Fatepa Unram dan secara daring, dihadiri oleh 170 peserta, termasuk dosen dan mahasiswa, dengan 110 peserta bergabung secara daring dan 60 peserta hadir langsung di ruang rapat Fatepa Unram.
Kuliah umum ini menghadirkan Asisten Profesor Dr. Pavalee Chompoorat Tridtitanakiat dari Chiang Mai University, Thailand, yang merupakan pakar dalam teknologi pascapanen. Dr. Pavalee menyampaikan presentasi dengan tema “Inovasi Teknologi Pascapanen dalam Mengurangi Kehilangan Pangan,” menyoroti pentingnya inovasi untuk mengatasi tantangan global, termasuk pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs), yang bertujuan untuk mengurangi food loss dan mengurangi setengah dari food waste di seluruh dunia pada tahun 2030.
Ketua Panitia, Sella Antesty, S.T., M.Eng., dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. Pavalee atas kesediaannya berbagi ilmu dengan Unram.
“Kami berterima kasih kepada Ibu Pavalee, dan berharap ini menjadi awal dari kerja sama yang panjang antara Universitas Mataram dan Chiang Mai University, terutama dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Dekan Fatepa, Dr. Ir. Satrijo Saloko, MP., juga memberikan apresiasi dalam sambutannya, menekankan pentingnya kolaborasi dengan para ahli internasional. “Ini adalah momen istimewa. Sebagai pengajar yang juga terlibat dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, dosen dan mahasiswa Fatepa harus selalu up-to-date dengan isu-isu terkini dalam pengolahan pangan pascapanen, apalagi langsung dari ahli internasional seperti ini,” tegas Satrijo.
Dr. Pavalee dalam presentasinya menekankan bahwa teknologi pascapanen memiliki peran penting dalam memperpanjang umur simpan produk pertanian, meningkatkan kualitas, dan meminimalkan kerusakan selama distribusi. Teknologi yang dipaparkan termasuk teknologi pendinginan, pengemasan, pengolahan pascapanen, serta penggunaan sensor dan sistem informasi untuk memantau kondisi penyimpanan dan rantai pasok.
Dr. Pavalee juga menyebutkan bahwa di Thailand, pemerintah mendukung para petani melalui insentif dan penyediaan teknologi untuk meningkatkan inovasi di sektor pertanian.
Selain membahas isu terkait SDGs 12.3, kuliah umum ini juga menekankan pentingnya peran kesetaraan gender dalam pencapaian SDGs. Kehadiran para mahasiswa dan akademisi wanita dalam acara ini memperkuat upaya global untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang setara dalam berpartisipasi dan berinovasi dalam sektor pertanian dan teknologi pangan. Melibatkan perempuan dalam pengembangan teknologi pascapanen dan pengelolaan pangan berkelanjutan diyakini akan meningkatkan produktivitas serta mendukung tujuan SDGs terkait kesetaraan gender.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Dr. Qabul Dinanta Utama, S.T.P., M.Si., di mana mahasiswa dan dosen dengan antusias bertanya mengenai teknologi pascapanen. Dr. Pavalee menjawab dengan lugas, memberikan wawasan mendalam mengenai implementasi teknologi dalam sektor pangan.
Kuliah umum ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama lebih lanjut antara Unram dan Chiang Mai University dalam bidang teknologi pangan, memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta mendorong pencapaian target SDGs, termasuk pengurangan kehilangan pangan dan kesetaraan gender dalam inovasi pertanian.