Gelar Konferensi Internasional Ke-17 di Lombok, IRSA dan Unram Pecahkan Rekor Peserta Terbanyak

Published On: 19 Juli 2022By Tags:

Mataram, Universitas Mataram – Indonesian Regional Science Association (IRSA), yang merupakan bagian Regional Science Association International (RSAI), bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram (FEB Unram) menyelenggarakan konferensi internasional, The 17th IRSA International Conference dengan topik “COVID-19 Disruption and Regional Development in Small Island Economies” di hotel Aruna Senggigi, Senin sampai dengan Selasa (18-19/7).

Konferensi IRSA bertujuan sebagai forum pertukaran ide di antara berbagai ilmuwan yang diharapkan berkontribusi positif bagi kebangkitan perekonomian daerah, khususnya di pulau-pulau kecil. Hasil konferensi internasional ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi perekonomian daerah dan nasional dalam pembuatan kebijakan, dan memungkinkan pemulihan ekonomi regional sebagaimana sebelum COVID-19 terjadi.

Dalam konferensi IRSA ke-17 ini dihadirkan pembicara dari berbagai Negara. Adapun pembicara utama yaitu John Gibson (Professor Ekonomi, University of Waikato). Sedangkan untuk sesi pleno yang dilaksanakan selama dua hari dibagi menjadi dua topik. Topik “COVID-19 Disruption” dengan pembicara, Alessandra Faggian (Director of Social Sciences and Vice Provost for Research, Gran Sasso Science Institute), Fukunari Kimura (Chief Economist, Economic Institute for ASEAN and East Asia/ERIA).

Sementara itu, untuk topik “Small Island Economies” dengan pembicara Amalia Adininggar Widyasanti (Deputy for Economic Affairs, Ministry of National Development Planning/BAPPENAS), Ida Aju (Daju) Resosudarmo (Research Fellow Crawford School of Public Policy, Australian National University).

Prof. Dr. H. Mansur Afifi selaku ketua panita dalam konferensi internasional IRSA ke-17, dalam sambutannya menjelaskan bahwa seminar internasional ini merupakan kegiatan rutin dalam rangka mempromosikan peningkatan penelitian lintas negara.

“Konferensi akan memfasilitasi (peserta-red) untuk diskusi secara terbuka dan debat, transfer pengetahuan, formulasi strategi kebijakan, dan jaringan di antara para peserta dan pembuat kebijakan,” papar Prof. Afifi.

Prof. Afifi juga mengungkapkan jika konferensi internasional IRSA ke-17 dihadiri oleh akademisi dan peneliti dari berbagai disiplin ilmu baik dari Indonesia maupun luar negeri, Mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia, Pejabat pemerintah di Indonesia, Organisasi Non-Pemerintah, Perwakilan organisasi internasional dan pihak lain yang berkepentingan dalam bidang ekonomi dan perencanaan daerah.

“Konferensi ini adalah yang terbesar dengan 500 pendaftar, kita juga menerima 397 Abstrak dan 258 untuk peserta yang akan presentasi langsung, serta 78 presentasi poster,” tagasnya.

Sekretaris IRSA, Dr. Alin Halimahtussadiah mewakili presiden IRSA menyampaikan sambutan memberikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi internasional IRSA ke-17 di Unram, “Sebelumnya konferensi internasional IRSA telah sukses dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) secara daring”, kata Dr. Alin.

Dr. Alin juga menunjukkan beberapa seri buku IRSA yang dapat di unduh secara gratis di Google Play Store.

“Sejak pertama kali digelar pada 1998, IRSA terus mendapatkan perhatian baik di Indonesia maupun Internasional serta para pembuat kebijakan. Tahun ini kami sangat bersemangat berada di konferensi internasional IRSA ke-17 di Lombok yang telah memecahkan rekor sebagai konferensi IRSA dengan artikel, pembicara, dan peserta terbanyak serta workshop sebelum konferensi terbayak,” ungkap Dr. Alin.

Sementara itu, Rektor Unram Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan hasil penelitian dan inovasi Unram terkait COVID-19, seperti RIGHA, Entram (ENTBe-Unram), Entram Anti SARS-CoV-2, Cov-SIP Program (Covid 19 Self Isolation Program). Selain itu, ada juga Alkohol sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer hasil penelitian Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran Unram bekerja sama dengan PT. SMS Dompu.

“Saya percaya konferensi IRSA ini akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan lebih banyak inovasi terkait Covid-19 dan Ekonomi daerah terutama di pulau-pulau kecil,” pungkasnya.

Rektor Unram juga berkesempatan membuka kegiatan konferensi IRSA secara resmi dengan pemukulan Gedang Beleq. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi.