Gelar Kuliah Umum dan Bedah Buku ALDERA, Unram hadirkan Pius Lustrilanang
Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram) menggelar Kuliah Umum dan Bedah Buku ALDERA : Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993 – 1999. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk terus mengajak generasi muda siap berjuang membela rakyat dan menjaga demokrasi, bersama ratusan mahasiswa Unram dan mahasiswa dari 10 Perguruan Tinggi lainnya pada Rabu (15/2) di Gedung Dome Unram.
Acara tersebut menghadirkan pembicara Guru Besar Fakultas Hukum Unram, Prof. Dr. H. Zainal Asikin, SH., SU.; mantan anggota DPRD NTB sekaligus Ketua Presedium Forum Komunikasi Mahasiswa Mataram (FKMM) 1990 – 1994 Nurdin Ranggabarani, SH., MH.; Pimpinan Umum Suara NTB Grup H. Agus Talino; serta menghadirkan keynote speaker dari Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Dr. Pius Lustrilanang S.IP., M.Si., CFRA., CSFA sekaligus mantan Sekjen Aldera (Aliansi Demokrasi Rakyat).
Saat memberikan sambutan, Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr, St., Ph.D mengatakan bahwa kita telah memasuki era reformasi yang sebagian besar telah mengetahui perbedaan yang dialami sebelum dan sesudah masa reformasi.
“Terjadi suatu perubahan yang kita kenal dengan nama reformasi, di mana terjadi pergantian kepemimpinan pada waktu itu kemudian ada amandemen UUD 1945 sehingga presiden dipilih secara langsung dimana waktu itu masih dipilih oleh MPR sekarang kita punya hak yang sama memilih presiden,” ucapnya.
Rektor berpesan kepada seluruh peserta kuliah umum itu, jika ingin ke masa-masa menjadi pemimpin sebuah perjuangan jadilah orang pintar yang mampu menggerakkan sekitar.
“Anak-anakku, mumpung anda masih muda, jaga jejak digital kalian, karena rekam jejak sangat menentukan karir anda ke depan. Jika kalian ingin menjadi pemimpin jangan sampai ada penyelewengan moral yang ada jejak digital. Hal itu akan mengganjal karir anda ke depan karena bangsa ini milik kalian sesungguhnya,” pesan Prof. Bambang.
Sementara itu, Keynote Speaker dalam acara tersebut, Dr. Pius Lustrilanang, juga merupakan salah seorang mantan aktivis yang potret perjalanannya ada dibuku ALDERA mengungkapkan pandangannya pada ratusan peserta kuliah umum tersebut.
“Membaca dapat memberikan pikiran kritis, dari pikiran kritis tersebut dapat menimbulkan idealisme, dari idealisme dapat menimbukan perjuangan,” ungkapnya.
Setiap generasi memiliki tantangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, mantan sekjen ALDERA tersebut berharap hadirnya buku ini bisa mencerahkan mahasiswa yang membacanya.