Gunakan Studi Analitik Eksploratif, Tim PKM RSH Unram Teliti Nilai Budaya Patut Patuh Patju di Pesisir Sekotong Lombok Barat
Mataram, Universitas Mataram – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) banyak memberikan terobosan baru kepada mahasiswa/i di seluruh kampus di Indonesia. Tak terkecuali di Universitas Mataram. Program MBKM yang satu ini adalah tentang riset atau penelitian. Mahasiswa tergabung menjadi 3-5 orang untuk membentuk tim dengan dipandu oleh seorang dosen pendamping.
Program ini dikenal dengan nama Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Terdapat sembilan skema atau jenis PKM, yakni PKM-K, PKM-RE, PKM-PM, PKM-VGK, PKM-RSH, PKM-KC, PKM-PI, PKM-KI, PKM-GFT, dan PKM-AI. Salah satu tim dari skema RSH, melakukan riset terhadap kelekatan nilai budaya “Patut Patuh Patju” yang menjadi semboyan dari Kabupaten Lombok Barat dengan menggunakan studi analitik eksploratif, penelitian ini berlokasi di pesisir Sekotong. Penelitian ini berlangsung sejak awal bulan Agustus hingga September.
Para mahasiswa/i tersebut ialah Nurul Maylida dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Deni Darma Saputra dari program studi Ekonomi Pembangunan, Sukmayanti dari program studi Pendidikan Biologi, Rosita Yusrianti dari program studi Pendidikan Biologi dan Kurniawati dari program studi Biologi. Tim RSH 3P, begitu mereka dikenal, dibimbing oleh dosen pendamping yakni Ilham Syahrul Jiwandono dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Sekotong merupakan salah satu wilayah di Lombok Barat dengan destinasi wisata pantai alami yang begitu mempesona. Berdasarkan letaknya, Sekotong termasuk kawasan ekonomi khusus Mandalika yaitu sebagai daerah penyangga untuk tempat berwisata. Upaya eksploratif wisata Sekotong ini berpusat pada pengkajian nilai budaya dalam masyarakat lokal yang merupakan langkah penting dalam memahami identitas dan karakter suatu daerah seperti yang menjadi motto dari masyarakat Lombok Barat yakni Patut, Patuh, Patju. Nilai budaya ini mencerminkan sikap hormat, ketaatan, dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga, dalam penelitian ini tim PKM RSH 3P Universitas Mataram memilih pendekatan studi analitik eksploratif untuk mendalaminya. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk menyelami nilai-nilai tersebut melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen terkait penelitian ini.
Pada proses wawancara dengan 8 narasumber dari kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan memberikan gambaran mengenai nilai-nilai budaya tersebut yang hingga kini masih terlihat. Nilai patut mengandung makna menghormati sesama dan itu tercermin dalam adat istiadat dan perilaku sehari-hari masyarakat Sekotong. Contohnya, upacara adat yang dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan keseriusan.
Nilai patuh ialah ketaatan terhadap norma dan aturan merupakan nilai yang kuat dalam masyarakat Sekotong. Hal ini tercermin dari kedisiplinan warga dalam menjalankan tugas-tugas keagamaan dan sosial lainnya. Dan untuk nilai patju ialah gambaran kejujuran menjadi fondasi yang kuat dalam hubungan sosial masyarakat Sekotong. Keterbukaan dan kejujuran dalam berkomunikasi dianggap sebagai prinsip utama.
Penerapan nilai-nilai ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain dalam membangun hubungan yang sehat dan penuh penghargaan. Sehingga kualitas destinasi wisata yang ada di daerah tersebut dapat berkembang secara pesat dengan masih melekatnya nilai-nilai budaya positif dalam kehidupan.
Studi analitik eksploratif ini telah membawa kita lebih dekat pada pemahaman mendalam tentang nilai budaya Patut, Patuh, Patju di Sekotong, Lombok Barat. Menghargai dan memahami nilai-nilai ini dapat menyuburkan kehidupan bermasyarakat serta memperkokoh identitas lokal.