ICST 2025 Fokus pada Inovasi Sains dan Teknologi untuk Pengembangan Wilayah Kepulauan

Mataram, Universitas Mataram – International Conference on Science and Technology (ICST) tahun 2025 kembali digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Mataram (LPPM Unram) sebagai wujud kontribusi akedemik terhadap isu-isu global, khususnya terkait pembangunan wilayah kepulauan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 19 November 2025 secara hybrid di Merumatta Hotel, Senggigi dan melalui Zoom Meeting.

Pelaksanaan ICST ke-10 kali ini mengangkat tema “Innovative Earth and Environment Sciences, and Technological Advancements for Sustainable Development: Bridging Fundamental and Applied Sciences in the Archipelagic Regions”. Tema tersebut dipilih untuk menegaskan urgensi penerapan sains dan teknologi dalam menjawab tantangan pembangunan di kawasan kepulauan Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ketua Panitia ICST 2025, Assoc. Prof. Mamika Ujianita Romdhini, Ph.D, menjelaskan bahwa tema tersebut juga sejalan dengan arah kebijakan pemerintah daerah.

“Setiap tahun kami mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah pusat, daerah, dan Unram. Tahun ini, Gubernur menekankan fokus pembangunan kepulauan, sehingga kami mengambil tema yang menyoroti bagaimana sains dan teknologi dapat diterapkan di wilayah kepulauan Indonesia. Karena itu, kami menghadirkan para keynote dan invited speakers dari beragam bidang yang relevan,” ungkapnya.

Adapun keynote speakers yang mengisi konferensi internasional ini adalah:

  1. Assoc. Prof. Dr. Nicolas Baldovini dari University Cote D’Azur, Prancis

  2. Prof. Dr. Shaiful Jahari bin Hashim dari Universiti Putra Malaysia, Malaysia

  3. Prof. Masayuki Yanagisawa dari Kyoto University, Jepang

  4. Prof. Muhamad Ali, Ph.D. dari Universitas Mataram, Indonesia

  5. Assoc. Prof. Dr. Mohd Asri Mat Teridi dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia

Selain itu, terdapat lima invited speakers, yang terdiri dari:

  1. Prof. Dra. Susilawati, M.Si., Ph.D. dari Universitas Mataram, Indonesia

  2. Prof. Dr. Dra. Tri Mulyaningsih, M.Si. dari Universitas Mataram, Indonesia

  3. Prof. Dr. Matheus Souisa, M.Si. dari Universitas Pattimura, Indonesia

  4. Assoc. Prof. Faisal Al-Sharqi, Ph.D. dari University of Anbar, Iraq

  5. Assoc. Prof. Dr. Iskandar Shahrim Mustafa dari University Sains Malaysia, Malaysia

Prof. Mamika menambahkan bahwa ICST 2025 diikuti 225 peserta dari 11 negara, dengan 191 presenter yang memaparkan hasil penelitian. Besarnya partisipasi ini menunjukkan semakin kuatnya kolaborasi riset lintas negara.

“Bisa dibayangkan betapa banyak kolaborasi dan pengetahuan baru yang terbangun dari berbagai belahan dunia. Kami berharap hasil riset ini dapat memperkuat para pengambil kebijakan, baik di Unram, pemerintah provinsi, maupun nasional, khususnya untuk kemajuan daerah kepulauan,” ujarnya.

Kepala LPPM Unram, Dr. Andi Chairil Ichsan, S.Hut., M.Si., menegaskan bahwa tema ICST tahun ini tidak hanya relevan secara akademik, tetapi juga strategis dalam merespons isu lingkungan, sosial, dan regulasi.

“Urgensi tema ini berada pada skala global. Kita berbicara tentang pengembangan teknologi berbasis saintifik dan persoalan lingkungan hidup yang berkelindan dengan isu sosial dan kebijakan. Masalah lingkungan adalah akar dari banyak persoalan, dan lewat teknologi serta kolaborasi global, kita bisa menawarkan solusi yang berdampak,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa ICST memiliki standar publikasi yang berbeda dibanding seminar nasional biasa. “Karena targetnya global, publikasi dari konferensi ini harus dapat diakses dan dibaca oleh berbagai negara. Karena itu minimal harus terindeks Scopus, bukan lagi Sinta,” tegasnya.

Tahun ini, ICST menargetkan 60–80 artikel dari total 191 artikel yang disubmit untuk dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi. Selain sesi konferensi, ICST ke-10 juga untuk pertama kalinya mengadakan field trip ke Gili Nanggu, Gili Tangkong, dan Gili Kedis, yang mendapat antusias tinggi dari peserta.

LPPM Unram juga melaporkan peningkatan signifikan jumlah sitasi artikel dosen Unram, dari sekitar 4.000 sitasi pada 2024 menjadi 10.000 sitasi pada tahun 2025. Kenaikan ini disebut sebagai bukti bahwa kontribusi riset Unram semakin diakui secara global.

Konferensi ini juga membuka peluang kerja sama penelitian dan pengabdian antara Unram dan berbagai perguruan tinggi luar negeri. Kolaborasi internasional diharapkan semakin memperkuat reputasi akademik dan global engagement Unram di masa mendatang.