Kerentanan, Kapasitas, dan Kebutuhan Puskesmas Kota Mataram dalam Menghadapi Perubahan Iklim Dikaji Bersama dalam FGD
Mataram, Universitas Mataram – Setelah melakukan peluncuran project “Core-Step” pada tanggal 2 Oktober 2023 lalu di Universitas Mataram (Unram), Universitas Syiah Kuala dan Griffith University bersama Unram melakukan Focus Group Discussion (FGD) yang bertempat di Hotel Santika, Mataram pada Selasa (3/10).
Sebanyak 30 peserta FGD yang berasal dari Stakeholder, Pemberi Pelayanan Kesehatan, dan LSM/Masyarakat Kota Mataram bersama-sama mengidentifikasi kerentanan, kapasitas, dan kebutuhan Puskesmas dalam menghadapi perubahan iklim.
Acara FGD ini dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram yang diwakili oleh Kabid P2P, Shauhib.
“Perubahan iklim ini bukan hanya isu yang melanda di Indonesia saja, tapi juga melanda hampir di seluruh penjuru dunia. Saat ini di Kota Mataram sendiri cuacanya adalah yang paling panas dalam beberapa minggu terakhir ya. Bahkan kalau kita lihat di berita, sudah banyak sekali kasus-kasus penyakit yang melanda, dari mulai dehidrasi, heatstroke, dan efek-efek lainnya yang banyak terjadi. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana mempersiapkan puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang terdepan, yang menangani dalam masalah-masalah kesehatan,” ungkap Shauhib dalam sambutannya.
Pada kegiatan FGD ini, para peserta dibagi dalam 3 kategori, yaitu Stakeholder, Pemberi Pelayanan Kesehatan, dan Masyarakat. Setiap kelompok berdiskusi bersama membahas pertanyaan-pertanyaan kunci yang telah dirumuskan oleh tim peneliti untuk mengidentifikasi kerentanan, kapasitas, dan kebutuhan Puskesmas dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Selain para peserta FGD, beberapa mahasiswa Fakultas Kedokteran Unram juga berkesempatan hadir dan melihat langsung bagaimana bentuk salah satu proses pengumpulan data penelitian kualitatif yang dapat dilakukan.
“Sebelumnya kami mau mengucapkan terima kasih banyak kepada semua tim peneliti dan kepada semua pihak yang telah memberikan kami kesempatan untuk ikut serta menyaksikan dan mengobservasi proses pengambilan data yang dilakukan dengan metode FGD,” tutur Dita Kholida Nurlalwani, salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Unram.
Baginya ini merupakan pengalaman yang sangat baru, bisa melihat salah satu metode penelitian dengan FGD karena yang biasanya mahasiswa S-1 sering kali terpapar dengan peneltian kuantitatif namun sangat jarang dengan penelitian kualitatif.
“Ternyata pelaksanaan FGD bisa seseru itu, melihat dari berbagai perspektif dan berbagai kelompok lapisan masyarakat yang berdiskusi terkait dengan suatu tema bahasan,” sambung Dita.