Konservasi Gili Matra Jadi Fokus Ekskursi 19th Islands of the World Conference

Published On: 28 Juni 2024By Tags: , , , ,

Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram), bekerja sama dengan IPB University dan International Small Islands Studies Association (ISISA) sukses menggelar kegiatan ekskursi ketiga pada hari Jumat, 28 Juni 2024 bertempat di Pulau Gili Air-Lombok.

Rangkaian acara 19th Islands of the World Conference (IWC) terus berlanjut dengan sesi ekskursi ketiga yang mengusung topik penting terkait konservasi dan pengelolaan lingkungan melalui pemaparan tentang “Pulau Gili Matra Marine Protected Area” yang disampaikan oleh Hotmariyah, S.St.Pi., M.Si. dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang.

BKKPN Kupang bekerja sama dengan Unram sejak tahun 2021 untuk menjaga lingkungan dan ekosistem di Gili Matra (Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan). Program manajemen Gili Matra meliputi penanganan biota laut yang dilindungi dan yang terdampar; pemantauan ekosistem terumbu karang; pembersihan pantai; pemantauan padang lamun; pemantauan, pengawasan dan pengendalian kegiatan pemanfaatan sumber daya kelautan; penjangkauan masyarakat; serta pemantauan kualitas air laut.

Dalam sesi tersebut, Hotmariyah menjelaskan tentang pentingnya Gili Matra sebagai kawasan konservasi perairan nasional yang ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Regulasi yang digunakan mencakup beberapa keputusan penting, antara lain penetapan kawasan melalui Kepmen KP No.67/Men/2009 dan Kepmen KP No 34 Tahun 2022. Rencana pengelolaan Gili Matra melalui Kepmen KP Nomor 57/KEPMEN-KP/2014 dan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Nomor 62 Tahun 2023.

Lebih lanjut, Hotmariyah memaparkan bahwa program manajemen di Gili Matra bertujuan untuk mencapai target konservasi yang meliputi terumbu karang seluas 247,50 hektar, ikan terumbu karang, dan 102,50 hektar lamun. Adapun target manajemen termasuk di dalamnya pemantauan penyu mencakup penyu hijau, penyu sisik, dan penyu lekang; hiu yang mencakup hiu karang sirip hitam dan hiu karang sirip putih; serta kima yang mencakup jenis T. crocea., T. squamosa, T. maxima, dan T. derasa. Melalui perlindungan tersebut dilakukan pula pengelolaan kawasan konservasi yang efektif melalui penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Ancaman terhadap target konservasi seperti pencemaran lingkungan laut dan kegiatan pemanfaatan yang merusak, terus menjadi perhatian utama dalam pengelolaan kawasan ini. Oleh karena itu, langkah-langkah pengendalian dan pengawasan yang ketat terus dilakukan guna memastikan kelestarian ekosistem laut Gili Matra, sehingga Gili Matra tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik tetapi juga berkelanjutan.

Kegiatan ekskursi ini memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menjaga lingkungan dan keanekaragaman hayati laut, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, serta mendukung upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Melalui rangkaian kegiatan 19th IWC, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan komitmen global terhadap konservasi laut, dan mendorong terciptanya kebijakan dan praktik terbaik yang dapat diaplikasikan di berbagai belahan dunia. Konferensi ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, komunitas lokal, dan sektor swasta dalam pembangunan yang berkelanjutan serta terus menjaga dan melestarikan kekayaan alam.