LPPM Unram Monev Program Penelitian Kompetitif Nasional Tahun 2023
Mataram, Universitas Mataram – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Mataram (LPPM Unram) menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penelitian Kompetitif Nasional pada Selasa (10/10) lalu di Ruang Sidang Utama LPPM Unram.
Pelaksanaan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh peran penting dari penelitian dan pengabdian di perguruan tinggi dalam mendorong inovasi, pengembangan pengetahuan, dan pemecahan masalah kompleks dalam masyarakat. Hal ini menjadi ruh keilmuan di perguruan tinggi sebagai jembatan untuk berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif dalam berbagai bidang.
Pada tahun 2023 ini Unram mendapatkan 47 proposal yang lolos didanai, yang terdiri dari 3 Skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT), 2 Skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT), 6 Penelitian Disertasi Doktor, 2 Skema Penelitian Terapan Kompetitif Nasional, 1 Penelitian Dasar, 4 Penelitian Terapan, 7 Penelitian Tesis Megister, 1 World Clas Research, 12 Penelitian dasar Kompetitif Nasional, 8 Penelitian Fundamental-Reguler, 1 Penelitian Kerja Sama dalam Negeri, dan 2 Penelitian Terapan Jalur Hilirisasi.
Disampaikan oleh Ketua LPPM Unram, Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr., hibah Penelitian Kompetitif Nasional adalah program penelitian yang dilaksanakan secara kompetitif, berdasarkan seleksi proposal penelitian yang diajukan oleh dosen atau peneliti di perguruan tinggi. Program ini mengacu pada Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) dan Rencana Strategis Nasional (RSN) yang ditetapkan oleh pemerintah. Program ini juga sejalan dengan visi Indonesia 2045, yaitu menjadi negara maju, mandiri, dan berkeadilan.
Prof. Sukartono dalam wawancaranya mengungkapkan bahwa monev ini merupakan salah satu respon untuk menindaklanjuti Surat Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat perihal monev tahun anggaran 2023.
“Monev ini dilaksanakan untuk memastikan keterlaksanaan seluruh proses serta capaian penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Unram dapat dipenuhi. Hali ini dikarenakan setiap skema memiliki luaran-luarannya masing-masing. Sehingga harus dipastikan luaran-luaran tersebut dapat tercapai sesuai dengan apa yang dicantumkan dalam kontrak perjanjian,” tutur Guru Besar Fakultas Pertanian Unram itu.