Lupakan Gawai, Saatnya Main! Cara Cerdas Unram Bangkitkan Semangat Anak Lewat Permainan Khas Lombok

Published On: 6 September 2025By Tags:

Mataram, Univesitas Mataram – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Mataram (Unram) berhasil menghidupkan kembali semangat bermain anak-anak di SD Negeri 1 Kekait, Lombok Barat, pada Sabtu (6/9). Kegiatan ini menjadi solusi kreatif untuk mengatasi fenomena malas gerak yang kian melanda anak usia sekolah dasar, sekaligus upaya melestarikan permainan tradisional khas Lombok.

Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Prayogi Dwina Angga, S.Or., M.Pd., bersama anggota tim Dr. Muhammad Makki, M.Pd., Nurwahidah, M.Pd., dan I Putu Herry Widhi Andhika, M.Pd., serta beberapa mahasiswa PGSD Unram, berfokus pada optimalisasi gerak dasar anak melalui aktivitas bermain permainan tradisional asli Lombok.

“Anak-anak zaman sekarang cenderung lebih banyak berinteraksi dengan gawai daripada bermain fisik. Padahal, permainan tradisional tidak hanya melatih fisik dan motorik, tetapi juga membentuk karakter, melatih kerja sama, dan melestarikan budaya lokal,” ujar Dr. Prayogi Dwina Angga saat ditemui di lokasi.

“Kami ingin menunjukkan bahwa belajar dan bergerak bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, seperti melalui permainan tradisional ini,” lanjutnya.

Para siswa tidak hanya mendapatkan pemaparan materi, tetapi juga langsung diajak bermain di lapangan. Antusiasme dan kegembiraan terpancar jelas dari wajah mereka saat mencoba berbagai permainan yang mungkin baru pertama kali mereka temui.

Ibu Hj. Patimah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kekait, menyambut baik kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada tim Unram. Permainan ini sangat bermanfaat untuk mengembalikan keaktifan anak-anak. Banyak dari mereka yang ternyata belum tahu permainan seperti ‘Begatrik’, ‘Kudung’, ‘Manuk Kurung’, ‘Bejingklak’, ‘Tolang Bagek’, ‘Kideng’, atau ‘Begasingan’ yang merupakan warisan budaya kita sendiri. Ini adalah momen yang sangat berharga bagi siswa kami,” tuturnya.

Salah satu siswa kelas 4, bernama Oliv (10), mengaku sangat senang bisa bermain bersama teman-temannya. “Seru sekali, saya tidak pernah tahu permainan ini sebelumnya. Lari-lari di lapangan lebih asyik daripada main game di HP. Saya jadi berkeringat dan tertawa terus,” kata Oliv sambil menunjukkan senyum lebarnya.

Dengan kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat dari PGSD Unram berharap bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk kembali memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya lokal, sekaligus mengajak anak-anak bergerak aktif demi kesehatan fisik dan mental mereka.