Mahasiswa PMM 3 Berbagi Cerita: Jelajahi Budaya dan Lingkungan Baru di Unram

Published On: 23 Agustus 2023By Tags: ,

Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram) menerima sebanyak 212 mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 3) Inbound dari 104 PTN PTS seluruh Indonesia.

212 mahasiswa PMM 3 tersebut disambut secara resmi oleh Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. dalam upacara kemerdekaan pada 17 Agustus 2023 lalu di Lapangan Rektorat, Unram. Penyambutan tersebut disimbolkan dengan pemberian selempang kain khas Lombok, NTB kepada 3 orang perwakilan mahasiswa PMM 3.

Adapun Kepala Suku, sebutan untuk ketua angkatan PMM 3 adalah Aldis Priya Anggaraksa dari Universitas Merdeka Malang. Bagi Aldis, Unram merupakan salah satu kampus terbaik di NTB dan terletak di Mataram, Lombok yang memiliki geografis menarik terlihat dari bentangan alamnya yang cantik sehingga menarik untuk dieksplorasi.

“Jadi bisa langsung mendapatkan keuntungan secara pendidikan dan menikmati keindahan Pulau Lombok. Kesan pertama saya tiba di Unram adalah ‘wow luas ya’. Unram cukup luas dengan lanskapnya yang cukup banyak pepohanan dan memiliki bentuk gedung yang menarik, menjadikan Unram punya keunikan tersendiri,” jelas Aldis mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi.

Sependapat dengan Kepala Suku PMM 3, Wahyu Putra Prada mahasiswa Prodi Ilmu Hukum Universitas Tanjung Pura mengungkapkan jika Unram memiliki lingkungan akademik yang mendukung dan staf pengajar yang berpengalaman.

“Ini kampus yang ramah akan pejalan kaki karena ada trotoar dan rindangnya pohon-pohon yang ada di kawasan Unram. Saya merasa begitu sangat terkesan dengan suasana ramah dan penuh semangat universitas ini, banyak yang dengan senang hati memberikan informasi dan bantuan dan menciptakan lingkungan yang sangat menyambut. Dan saya merasa tempat ini akan menjadi tempat yang mendukung pengembangan diri saya dengan baik,” gagas Wahyu.

Program PMM ini memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa di Indonesia untuk merasakan pengalaman belajar di luar lingkungan perguruan tinggi masing-masing, sehingga mereka dapat merasakan keindahan dan keberagaman budaya dari berbagai daerah di seluruh penjuru Indonesia.

Dan untuk mengikuti program PMM, mahasiswa perlu membekali diri mereka dengan pengetahuan yang kuat, keterbukaan terhadap perbedaan, serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru. Selain itu, kemauan untuk belajar dan berinteraksi secara aktif juga merupakan hal yang sangat diperlukan agar pengalaman dalam program ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi perkembangan pribadi dan akademik mereka.

Hal serupa dilakukan oleh para mahasiswa program PMM 3 yang belajar di Unram, seperti Muhammad Rafly Nur Wachid yang mempersiapkan dirinya terutama pada jiwa dan mental. Karena Unram berada jauh dari daerah asalnya, sehingga Ia merasakan tanggung jawab yang besar terhadap dirinya sendiri untuk menyelesaikan kegiatan pertukaran sampai selesai dan dengan tetap menanamkan niat belajar yang besar.

“Saya akan membagikan pengetahuan dan wawasan yang saya dapat selama program pertukaran ini dan saya akan membimbing mahasiswa baru untuk membangun komunitas dari berbagai daerah untuk saling berkolaborasi dalam pembelajaran,” papar Rafly, mahasiswa asal Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Dan untuk bergabung dalam program PMM, tentunya terdapat proses yang harus ditempuh. Adapun mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Semarang, yakni Valinda Reviani sangat antusias dalam membagikan pengalamannya dalam mengikuti program PMM.

“Saya mengetahui program PMM ini melalui sosial media dan sangat tertarik untuk mengikuti program ini. Jadi yang pertama kali saya lakukan adalah mencari tahu informasi seputar persyaratan dan lain-lain melalui laman resmi PMM. Kemudian, mengikuti semua tahapan dengan benar seperti pendaftaran, pengisian biodata, memilih universitas tujuan, mengikuti tes wawasan kebangsaan, dll. Puji Tuhan setelah dinyatakan lolos, saya mulai mencicil kebutuhan-kebutuhan yang mungkin saya butuhkan selama berada di Lombok,” terangnya.

Bagi Valinda, mengikuti program PMM 3 di Unram merupakan hal yang sangat Ia syukuri karena pengalaman ini akan menjadi memori pembelajaran yang tak terlupakan seumur hidupnya.

Dengan slogan “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya” menjadikan momen belajar para mahasiswa PMM 3 bermakna. Seperti yang dikatakan Cut Oulia Faradila, mahasiswa asal Universitas Islam Kebangsaan Indonesia, “bertukar selama 1 semester untuk mengenal lingkungan baru, budaya baru, teman baru, dan belajar beradaptasi di tempat baru yang hanya sementara tetapi akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Perubahan yang dianggap sementara tetapi memiliki dampak panjang yang tidak terduga.”

Tidak hanya Oulia, tapi seluruh mahasiswa PMM 3 berharap ke depan jalinan komunikasi antarsesama mahasiswa PMM 3 dan dengan mahasiswa Unram tidak pernah terputus. Dan setiap ilmu serta pengalaman yang mereka dapatkan di Unram dapat mereka bawa dan bagikan ke kampus asal mereka masing-masing.