Pelatihan Pengelolaan Usaha Sapi Pedaging Komersial Skala Kecil Batch 3: Tingkatkan Keuntungan dan Peternakan Berkelanjutan
Mataram, Universitas Mataram – Fakultas Peternakan Universitas Mataram (Faterna Unram) kembali menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Usaha Sapi Pedaging Komersial Skala Kecil Batch 3 untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung selama empat hari mulai 16-19 April 2024 di Lombok.
Pelatihan ini pertama kali dilaksanakan atas kerja sama Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (IARMCP) melalui Indonesia-Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector. Perjanjian ini dikembangkan oleh pemerintah Indonesia dan Australia dalam meningkatkan rantai pasokan sektor daging merah dan sapi di Indonesia serta mengembangkan industri daging merah dan sapi yang kompetitif, efisien, dan berkelanjutan antara Indonesia dan Australia.
Prof. Dahlanuddin, M.Rur.Sc., Ph.D. selaku Ketua Pelaksana menjelaskan bahwa pelatihan ini pertama kali terselenggara tahun 2021 dan terselenggara atas kerja sama RMCP, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Unram. Unram kemudian menawarkan diri untuk dapat secara mandiri dalam melaksanakan pelatihan pengelolaan usaha sapi pedaging komersial skala kecil untuk wilayah Bali, NTB dan NTT.
“Batch ketiga ini unik karena peserta sudah mulai berbayar, sedangkan pada dua batch sebelumnya gratis karena sepenuhnya didanai oleh IARMCP. Kenapa harus berbayar karena sponsor kami selesai April 2024, sehingga IARMCP berharap Unram dapat mandiri melaksanakan pelatihan ini kedepannya,” pungkas Prof. Dahlanuddin .
Lebih lanjut, Prof. Dahlanuddin memaparkan bahwa target pelatihan ini sejatinya sangat besar, target tersebut mencakup pembangunan usaha peternakan yang tidak hanya menguntungkan tapi juga berkelanjutan, serta merangsang peserta terutama peternak muda yang terdidik untuk dapat secara optimal melaksanakan usaha peternakan sapi yang menguntungkan dengan cara yang lebih modern dan berkelanjutan.
Pelatihan ini diikuti oleh 15 orang pelaku usaha peternakan sapi yang berasal dari wilayah Bali, NTB, dan NTT yang dipilih melalui proses seleksi administrasi dan wawancara oleh tim pelatihan. Melalui pelatihan ini para peternak diajarkan pencatatan bisnis; produksi dan kalkulasi kebutuhan pakan; formulasi ransum, processing dan bisnis pakan; praktik pembuatan pakan komplit dan pakan suplemen; manajemen pembiakan dan penggemukan sapi; strategi pemasaran dan peningkatan nilai tambah daging; manajemen keamanan daging sapi di RPH ; pemotongan daging komersial dan pengemasan daging berstandar ; kesejahteraan hewan dan biosecurity; visit lapangan; serta presentasi rencana bisnis peserta pelatihan.