Pendampingan Produksi Benih Kentang Bermutu dan Produksi Umbi Sesuai Mutu Industri di Sembalun
Mataram, Universitas Mataram – Pada tahun 2022 ini, Universitas Mataram memperoleh 6 hibah Matching Fund dari Kementerian Pendidikan Tinggi dan salah satunya adalah Matching Fund Kemitraan Agribisnis Kentang Untuk Pasar Indonesia yang diketuai oleh Ir. Aluh Nikmatullah, M.Agr.Sc., Ph.D., dosen program studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Mataram dengan mitra PT Clarexido Makmur Sejahtera (PT CMS) di Bogor, perusahaan swasta nasional bidang pertanian. Pada hari Sabtu, 12 November 2022 tim Matching Fund Kemitraan Agribisnis Kentang bersama dengan mitra industri yaitu perwakilan PT. Agra Intan Mandiri Sejahtera (AIMS) (anak perusahaan PT. Clarexindo Makmur Sejahtera (CMS)) melakukan pendampingan penanaman benih kentang kelas G0 bersertfikat varietas Chitra, produksi PT AIMS untuk perbanyakan benih bermutu varietas Chitra oleh kelompok mitra di Sembalun yaitu PT Sembalun Jaya Agro (PT SJA).
Aluh (ketua tim) mengatakan bahwa perbanyakan benih kentang bermutu oleh SJA mengikuti persyaratan teknis minmal (PTM) produksi benih sebar bermutu untuk tanaman kentang sesuai Keputusan Menteri Pertanian RI No 20/Kpts/SR.130/IV/2014 tentang Perbanyakan dan Sertifikasi Benih Kentang. Perbanyakan benih G0 menjadi benih sebar di lapangan hanya memiliki tingkat multiplikasi 10 kali, sehingga biaya produksi dan harga benih G2 bersertifikat sangat mahal, yaitu Rp. 30.000 – Rp. 40.000 per kg (belum termasuk ongkos kirim dan biaya uji kesehatan benih). Pada kegiatan Matching Fund ini, perbanyakan benih bermutu akan menerapkan inovasi Universitas Mataram, yaitu perbanyakan G0 dengan stek pucuk berulang, inovasi Prof. H. M. Sarjan, M.Ag.CP., Ph.D. dan tim dari Penelitian Unggulan Strategis Nasional tahun 2013-2018.
Penerapan stek pucuk berulang pada siklus produksi benih G2 dari G0 ini dapat meningkatkan multiplikasi umbi G0 sebanyak 3 – 5 kali, sehingga dapat dihasilkan 30-40 umbi untuk setiap tanaman induk G0. “Dengan demikian, penerapan inovasi stek pucuk yang diintroduksi oleh Universitas Mataram ini selain dapat meningkatkan tingkat multiplikasi benih G0 juga diharapkan meningkatkan keuntungan penangkar mitra dan memberikan harga benih yang lebih ekonomis bagi petani kedepannnya,” kata Sarjan.
Kegiatan produksi benih ini akan dikawal oleh Dosen Universitas Mataram yaitu Ir. Aluh Nikmatullah, M.Agr.Sc., Ph.D. (ketua tim), Prof. H. M. Sarjan, M.Ag.CP., Ph.D. (pengelolan OPT) dan Suprayanti Martia Dewi, S.P., M.Si. (teknis produksi). Jaminan mutu benih adalah sertifikasi dan label benihnya. Proses sertifikasi benih pada program kemitraan agribisnis kentang ini akan dilakukan oleh PT AIMS yang melakukan pengawasan proses produksi ini sejak pemilihan lokasi, proses tanam, pemeliharaan, panen dan pascapanen benih. PT AIMS dapat melakukan sertifikasi benih yag diproduksi sendiri (atau oleh kelompok mitranya) karena PT AIMS telah memperoleh sertifikat ISO 9001 tentang quality management system dan ISO 14001 tentang environment management system.
Pada hari yang sama, tim Matching Fund Kemitraan Agribisnis Kentang juga melakukan supervisi dan pendampingan produksi umbi kentang varietas industri (varietas Chitra) dan varietas sayur untuk program on-farm agribisnis kentang. Untuk dapat menghasilkan umbi kentang dengan mutu sesuai permintaan industri dan pasar modern, SOP budidaya harus diterapkan oleh kelompok tani mitra. SOP yang diterapkan dan pola kemitraan antara Universitas Mataram, PT CMS dan petani mitra telah disepakati pada kegiatan FGD tanggal 22 Oktober 2022, dan teknis produksinya pada pelatihan tanggal 23 Oktober 2022. “Namun demikian, Universitas Mataram dan PT CMS melakukan pendampingan untuk penerapan SOP oleh kelompok mitra, agar hasil panen sesuai dengan harapan mitra off-taker yaitu PT CMS,” jelas Aluh.
Kegiatan ini melibatkan 5 Dosen Universitas Mataram, yaitu Ir. Aluh Nikmatullah, M.Agr.Sc., Ph.D. (ketua tim), Dr. Ir. Kisman, M.Si. (aspek budidaya), Ir. Hery Haryanto, M.Si. (aspek pengelolaan OPT), dan Amrul Jihadi, M.Si. (aspek penerapan SOP produksi). “Varietas Chitra membutuhkan teknik budidaya yang berbeda dengan varietas sayuran, terlebih budidayanya dilakukan di musim hujan, sehingga SOP teknologi budidaya harus diterapkan dengan baik,” sambung Kisman.
Hery, salah seorang anggota tim, mengatakan bahwa pada musim penghujan, perhatian dan pengamatan berkala harus dilakukan terutama penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan budidaya menjadi salah satu fokus dalam pendampingan ini. Keberhasilan dan keberlanjutan program kemitraan ini menuntut komitmen kelompok tani dengan pola kemitraan dan kelompok dibangun melalui pembinaan yang dilakukan oleh Dr. Ir. Agus Purbathin Hadi, M.Si., anggota tim dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram. Agus menyampaikan “pembinaan dilakukan baik pada kelompok produsen benih, kelompok produksi umbi konsumsi maupun kelompok yang melakukapengolahan umbi kentang varietas industri yang dibina oleh Ihlana Nairfana, S.TP., M.Si., anggota tim Matching Fund dari Universitas Teknologi Sumbawa”.
Program Matching Fund sebagai salah satu kegiatan untuk mendukung penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang melibatkan mahasiswa dan praktisi. Keterlibatan mahasiswa dalam program ini meliputi beberapa skema, yaitu Magang Mahasiswa, Penelitian Mahasiswa dan Praktisi Mengajar. Skema magang mahasiswa pada kegiatan pendampingan ini diikuti oleh sebanyak 10 orang :4 mahasiswa UTS pada pengolahan umbi dan 6 mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Keenam mahasiswa Agroekoteknologi tersebut adalah Sandrina Mayreva Utomo (C1M21085), Baiq Mayani (C1M020022), Fitriananda (C1M020047), Anggie Oktavia (C1M0210001), I Made Rainandra Satya Vaisnawa (C1M021051), dan Dian Apriani (C1M019033). Mahasiswa mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan ini karena mereka langsung dapat praktik dilapangan teknologi produksi benih kentang bermutu dan teknologi budidaya tanaman kentang varietas industri, baik aspek budidaya dan pengelolaan OPT maupun pascapanen dan agribisnis kentang. Mereka berharap terus mendapat bimbingan dan arahan dari Dosen dan Praktisi sehingga mereka mendapat pengalaman nyata cara budidaya tanaman kentang dari awal. Selama beberapa bulan ke depan, mahasiswa akan terus terlibat dalam pengamatan pertumbuhan dan pengelolaan produksi benih dan umbi kentang untuk kebutuhan industri dan pasar khusus.
Selain dalam bentuk kegiatan magang, sebanyak 8 mahasiswa semester akhir akan ikut terlibat dengan melakukan penelitian pada berbagai aspek kajian tanaman kentang. Mahasiswa bimbingan Dr. Aluh (tiga mahasiswa) akan melakukan Kajian Agronomi Tanaman Kentang Varietas Chitra, satu mahasiswi bimbingan Dr. Kisman akan meneliti kajian benih varietas Chitra, dan empat mahasiswa Prof. Sarjan akan mengkaji aspek Organisme Tanaman Kentang (OPT) tanaman kentang varietas Chitra. Minggu ini, Nur Aenna Meidyawati Arimbi, Nurhidayati dan Zulkarnain yang merupakan mahasiswa bimbingan Dr. Aluh berencana untuk mulai melakukan kajian agronomi pada hari sabtu, 19 November 2022.
Tim peneliti Universitas Mataram dan PT. CMS berharap kegiatan ini menjadi awal kerjasama kembali antara petani dan perusahaan dan akan terus berlangsung secara berkelanjutan. Harapannya adalah untuk meningkatkan daya tawar petani dan kerjasama saling menguntungkan yang berkelanjutan sehingga pada akhirnya dapat meningkat pendapatan dan kesejahteraan petani di daerah Sembalun. Mahasiswa magang dan penelitian diharapkan mendapatkan ilmu secara langsung di lapangan tentang tanaman kentang dan teknik budidayanya dari petani dan praktisi sehingga pengalaman langsung yang mereka dapat menjadi bekal mereka sebagai mahasiswa pertanian untuk mengembangkan kegiatan baik ketika masih menjadi mahasiswa maupun setelah menyelesaikan kuliah di Universitas Mataram.