Periksa Spesimen Covid-19, Laboratorium RS Unram Gunakan rtPCR
Mataram, Universitas Mataram – Pasca ditetapkan menjadi laboratorium kedua untuk pemeriksaan spesimen Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di NTB setelah laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB melalui SK Menkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/216/2020 pada 26 Maret 2020 lalu, kini laboratorium Rumah Sakit Universitas Mataram (RS Unram) telah memiliki peralatan yang memadai untuk pemeriksaan spesimen Covid-19.
Kabar gembira itu sebagaimana disampaikan oleh Direktur RS Unram dr. Ahmad Taufik, Sp.OT, bahwa alat rtPCR, alat pendukung dan bahan untuk pemeriksaan spesimen Covid-19 sudah sampai di laboratorium RS Unram termasuk Reagent, Sabtu (11/4).
“Alat rtPCR dan penunjang sudah di Instal Jumat siang” tutur dr. Taufik.
dr. Taufik menjelaskan bahwa uji coba pemeriksaan spesimen Covid-19 menggunakan rtPCR merupakan pemeriksaan standar untuk menentukan apakah pasien positif atau tidak dengan Covid-19.
“Sebelumnya NTB mengirimkan spesimen PDP Covid-19 ke Surabaya dan Jakarta, dan ini memakan waktu yang lama, hasil pemeriksaannya paling cepat keluar 5 hari” bebernya.
“Jadi dengan kita melakukan pemeriksaan sendiri hasilnya lebih cepat keluar, satu hari sudah keluar” tambahnya.
Dia mengatakan bahwa alat rtPCR untuk pemeriksaan specimen Covid-19 di laboratorium RS Unram berasal dari Jerman sesuai dengan ketentuan dari Kemenkes dan pengadaannya sendiri adalah dari Kemendikbud mengingat RS Unram adalah RS pendidikan.
“Kami juga membentuk Tim Pemeriksa Khusus Covid-19 yang terdiri dari 16 orang Doktor dan 3 orang Professor yang semuanya dari Unram” urainya.
“Teknik pemeriksaannya sendiri merupakan teknik Biologi Molekuler yang sudah sangat biasa bagi para dosen yang berkecimpung dibidang penelitian mikrobiologi” imbuhnya.
Untuk diketahui, siang pukul 13.00 WITA tadi dr.Taufik telah mengadakan pertemuan dengan Tim Pemeriksa Khusus Covid-19 tersebut untuk menyamakan prosedur dan juga running system.
“Insya Allah mulai besok (Minggu 12/4/2020, red.) RS Unram sudah siap menerima pengiriman sampel dari RS Kota Mataram dan kabupaten-kabupaten lain, kemudian Senin pagi mulai dikerjakan pemeriksaannya” terangnya.
Bahkan dia mengaku, untuk tahap awal ini RS Unram sudah siap memeriksa hingga 300 sampel spesimen Covid-19 dengan memprioritaskan pemeriksaan dari beberapa RS yang merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) baru kemudian Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Selain mengantongi SK Menkes RI untuk pemeriksaan spesimen Covid-19, melalui SK Gubernur NTB Nomor 445-313 Tahun 2020 pada tanggal 26 Maret 2020 lalu, RS Unram juga ditetapkan sebagai salah satu RS rujukan kedua untuk pasien virus Corona setelah RSUD NTB.
“RS Unram terus berusaha mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Di RS Unram sendiri nanti kami akan menyediakan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 dan kami juga akan membuka Poli khusus bagi pasien Covid-19” urainya.
Dengan demikian, dia mengatakan agar masyarakat yang merasa sudah memiliki kontak dengan PDP/ODP maupun memiliki gejala Covid-19 bisa langsung ke Poli tersebut.
“Jadi nanti di Poli itu diperiksa oleh dokter, dicek lengkap termasuk dengan alat rtPCR ini, untuk memastikan apakah individu tersebut positif atau negatif COVID-19” katanya.
Dia berharap dengan keberadaan rtPCR, RS Unram bisa membantu masyarakat NTB dalam mempercepat menegakkan diagnosis sehingga bisa mempercepat mencegah penularan.
“Dengan diagnosis yang cepat dan pasti apakah PDP positif atau tidak, maka yang positif bisa kami tindak lanjuti dan yang negatif bisa kami pulangkan” tutupnya.