Profesor Ilmu Geologi Teknik FT Unram : Dulu Guru Besar bukan Cita-cita Saya
Mataram, Universitas Mataram – Guru besar Ilmu Geologi Teknik, Geoteknik dan Mekanika Batuan dari Fakultas Teknik Prof. Ir. Didi Supriadi Agustawijaya, M.Eng., Ph.D mengungkapkan perasaan bahagianya setelah berhasil meraih jabatan fungsional tertinggi dalam bidang akademik itu saat ditemui usai acara pengukuhan di ruang Sidang Senat Unram, Rabu (4/12) kemarin.
“Setiap dosen, setiap orang yang berkecimpung dalam dunia akademik dan keilmuan target yang paling ingin dicapai adalah menjadi guru besar dan saya sangat bahagia sekali” ungkapnya.
Dia berkata dengan menyandang predikat guru besar berarti menyandang tanggung jawab besar atas keilmuan dan terlebih lagi atas masyarakat. Laki-laki kelahiran Bima, 9 Agustus 1962 silam itu juga menekankan ilmu guru besar harus bermanfaat bagi masyarakat.
Dia mengaku bahwa dirinya telah mengabdi di unram selama 30 tahun sejak tahun 1989. Dia juga mengaku bahwa dirinya dulu tidak pernah terfikir untuk menjadi seorang dosen apalagi menjadi guru besar mengingat pendidikan S1 nya dalam bidang teknik geologi yang secara umum fokus membahas masalah minyak dan pertambangan.
“Saya mau bekerja di ladang minyak seperti Pertamina, tidak ada dulu cita-cita untuk menjadi dosen apalagi menjadi guru besar, tapi akhirnya inilah jalan hidup saya” kenangnya tersenyum.
Dia mengisahkan dukungan keluarga sangat berpengaruh dalam sepak terjangnya meraih gelar guru besar. Terutama Istri dan anak-anaknya yang senantiasa mendampinginya meraih kedudukan tertinggi dalam bidang akademik itu.
“Ada kalanya saya lelah dan capek tapi mereka terus mendorong saya untuk meraih guru besar” kisahnya.
Laki-laki yang memiliki dua orang anak itu menjelaskan bahwa pekerjaannya adalah pekerjaan yang membuatnya banyak dilapangan selain dikampus sehingga membuatnya memiliki dunia yang banyak warna dalam perjalanan keilmuannya.
“Saya kelapangan lalu di kampus juga saya mengajar dan menemui mahasiswa sehingga saya tetap bahagia dengan dunia yang banyak warna seperti ini” akunya.
Penulis buku Geologi Teknik besutan penerbit Andi Yogyakarta itu juga mengatakan bahwa minat baca mahasiswa saat ini masih rendah. Dia berpesan untuk generasi milenial Indonesia khususnya mahasiswa agar meningkatkan minat baca bukan dengan pemahaman sempit yang hanya sekedar membaca buku atau literatur tapi juga membaca semua hal, seperti membaca lingkungan, membaca alam sekitar dan membaca hal-hal diluar dirinya.
“Karena itulah saya membawa mahasiswa saya ke lapangan, untuk itu marilah kita lihat, marilah kita selidiki, untuk membaca itu tadi” tutupnya.