Pusat Studi ICS Unram Gelar Seminar Nasional dan Bedah Buku Muslimah Reformis

Mataram, Universitas Mataram – Pusat Studi Islamic Culture and Society Universitas Mataram (ICS Unram) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Peran Perempuan dalam Membangun Keharmonisan Sosial dalam Konteks Kebinekaan” dirangkai dengan Bedah Buku Muslimah Reformis  di Gedung Dome Unram, Selasa (25/2).

Berkat bekerja sama dengan Indonesian Conference on Relegion and Peace (ICRP), pusat studi yang di gawangi oleh dosen-dosen Program Studi Sosiologi Unram ini menghadirkan lima narasumber sekaligus, antara lain Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, MA (ketua umum ICRP dan penulis buku Muslimah Reformis), Rosiadi Husaini Sayuti, M.Si. Ph.D (Kaprodi Sosiologi Unram), Dr. Atun Mardatun, Ph.D (Dosen Pasca UIN Mataram dan Gender Expert), Dr. Ruth Stella Petrunella Thei (Direktur Pusat Studi Gender dan Anak Unram) dan Dr. Saipul Hamdi (Direktur ICS Unram)

Direktur ICS Unram saat menyampaikan sambutan mengatakan bahwa ICS Unram merupakan pusat studi yang baru di Unram dan berdiri sejak juli 2019 lalu. Namun, ICS Unram telah melakulan beberapa kegiatan seperti seminar-seminar dan bedah buku.

“Saya  berharap ICS dapat memberikan kontribusi yang besar bagi Unram” ungkap Saipul.

Senada dengan Saipul, Kaprodi Sosiologi Rosiadi Sayuti mengatakan “ICS melalui kegiatan ini telah menunjukkan eksistensinya dan saya berharap ICS juga dapat memberikan warna di Unram ini” katanya.

Rosiadi juga mengajak untuk membuka pemikiran dan menggali lebih jauh pemikiran Prof. Musdah yang terkenal kontroversi.

Ketua Umum ICRP yang juga dosen UIN Jakarta tersebut menjelaskan bahwa ICRP merupakan organisasi lintas iman atau lintas agama yang dibentuk pada masa orde baru dengan diprakarsai oleh Presdiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

“Tujuan dari ICRP adalah untuk memastikan agama sepenuhnya untuk perdamaian. Mengadvokasi pemerintah agar mengapresiasi Demokrasi dan mengadvokasi masyarakat untuk menghargai perbedaan” jelasnya Prof. Musdah.

Dalam bukunya setebal 800 halaman yang memuat 17 Bab tersebut, Dosen UIN Jakarta itu membahas berbagai masalah seputar perempuan seperti masalah pendidikan, perkawinan, keluarga, peran politik perempuan hingga perempuan sebagai agen ekonomi.

“Isi inti dari buku ini adalah menghapus semua bentuk kekerasan, diskriminasi, dominasi kelompok atau agama tertentu , serta membuat kesetaraan dan kesamaan hak bagi kaum perempuan” bebernya.

Selain itu dia juga mengajak mahasiswa untuk mengasah diri sehingga bisa berfikir kritis, memiliki empati dan keterampilan yang mumpuni.

“Kalian yang muda-muda yang masih menjadi mahasiswa, malulah berpendapat tanpa argumentasi. Budayakan membaca untuk mengasah cara berfikir kritis kalian. Jadi baca dulu sebelum berpendapat” tandasnya.