Rektor Unram Ingin Guru Besar Jadi Sumber Inspirasi di Prodi dan Fakultas
Mataram, Universitas Mataram – Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof. Dr. Lalu Husni SH., M.Hum kembali mengukuhkan 3 (tiga) orang Guru Besar dalam acara Rapat Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar di ruang Sidang Senat Unram, Rabu (4/12).
Ketiga orang Guru Besar yang dikukuhkan tersebut adalah Prof. Dr. Amiruddin, SH., M.Hum selaku guru besar Ilmu Hukum Pidana dari Fakultas Hukum, Prof. Ir. Dahlanuddin, M.Rur.Sc, Ph.D selaku guru besar Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak dari Fakultas Peternakan serta Prof. Ir. Didi Supriadi Agustawijaya, M.Eng., Ph.D selaku guru besar Ilmu Geologi Teknik, Geoteknik dan Mekanika Batuan dari Fakultas Teknik.
Prof. Amiruddin dalam Orasi Ilmiahnya yang berjudul “Kritik Terhadap Rumusan Norma Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (TPK)” menyatakan bahwa dirinya telah menganalisa norma Pasal 3 TPK tersebut dengan menggunakan teori perumusan norma yang terdiri dari subyek norma, obyek norma, operator norma dan kondisi norma.
“Setelah menganalisa dengan teori perumusan norma maka dapat disimpulkan bahwa rumusan norma dari Pasal 3 UU TPK merupakan rumusan norma yang tidak berdasarkan pada teori perumusan norma” terangnya.
Pakar Hukum Pidana itu menjelaskan seharusnya rumusan pasal 3 UU TPK itu adalah “Setiap Pegawai Negeri, Penyelenggara Negara atau Pejabat Negara” bukan “Setiap orang” karena memberi peluang terjadinya kekeliruan penerapan terhadap subyek hukum yang dituju dari Pasal tersebut.
Sementara itu Prof. Dahlanuddin yang mendapat kesempatan kedua untuk berorasi dengan judul “Strategi Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Sapi Potong di NTB” menjelaskan bahwa produksi sapi potong di NTB dapat ditingkatkan secara signifikan melalui penerapan hasil-hasil riset yang telah dilaksanakan.
“Peningkatan pertumbuhan sapi potong di NTB dengan pakan hijauan berkualitas tinggi seperti lamtoro dan turi, tidak hanya meningkatkan produksi daging tapi juga meningkatkan mutu daging karena” paparnya.
Prof. Dahlanuddin juga menambahkan bahwa daging sapi asal NTB memiliki keunggulan komparatif yang tinggi sebab sapi dipelihara dalam kondisi yang alami, tidak menggunakan hormon atau zat kimia berbahaya dalam ransum dan dipotong sesuai dengan syariat Islam serta diproses dengan prosedur RPH modern.
Orasi Ilmiah yang terakhir disampaikan oleh Prof. Ir. Didi Supriadi Agustawijaya, M.Eng., Ph.D dengan orasi berjudul “Rekayasa Bantuan Lunak dan Gempa Dalam Rancang Bangun Teknik Sipil” menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah Negara dengan aktifitas seismik yang sangat tinggi dimana sebagian besar ditutupi oleh batuan sedimen lunak khususnya geologi dipulau-pulau di Nusa Tenggara di dominasi oleh batuan gunung api muda.
“Batuan pembentuk pulau-pulau kecil tersebut adalah batuan gunung api yang lunak, maka resiko bahaya seismik lebih besar dibandingkan dengan resiko pada batuan keras” paparnya.
Guru Besar di Fakultas Teknik itu merekomendasikan agar desain rancang bangun teknik sipil harus mengacu pada rekayasa batuan lunak dan kondisi seismik setempat.
Dia juga menyarankan agar setiap daerah dan wilayah harus mempunyai kode bangunan sendiri, sehingga pembangunan fisik dan pengembangan prasarana wilayah akan mengacu kepada kode bangunan tersebut , sesuai dengan kondisi geologi teknik dan kegempaan wilayah yang bersangkutan.
Rektor Unram, Prof. Husni dalam sambutannya mengatakan bahwa guru besar merupakan jabatan fungsional tertinggi dan memperolehnya sulit karena harus mampu mempublikasi jurnal internasional bereputasi selain jurnal nasional.
“Setelah menyandang Guru Besar, diwajibkan untuk mempublikasi 1 (satu) jurnal internasional bereputasi dalam 3 (tiga) tahun atau jurnal nasional bereputasi tiap tahun”
Rektor kesembilan Unram itu berharap para Guru Besar bisa menjadi sumber inspirasi bagi dosen-dosen yang lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesui dengan bidangnya sehingga tercipta atmosfir akademik yang kondusif di Program Studi (Prodi) maupun fakultas.