TuChips: Ubah Jaje Tujak Jadi Oleh-Oleh Kekinian, Siap Memukau di KMI Expo 2025

Published On: 19 November 2025By Tags:

Mataram, Universitas Mataram – Siapa sangka, jajanan tradisional Lombok bisa berubah menjadi camilan kekinian yang awet hingga 8 bulan dan siap menjadi oleh-oleh favorit banyak orang. Tim Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha Universitas Mataram (P2MW Unram) membuktikan hal itu lewat TuChips, inovasi yang memodifikasi jaje tujak menjadi chips praktis, awet, dan lezat. Produk ini ditampilkan di Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XVI 2025, yang berlangsung pada 17–22 November di Universitas Tidar, Kampus Sidotopo, Magelang, Jawa Tengah, dan diikuti oleh mahasiswa kreatif dari seluruh Indonesia.

TuChips adalah hasil karya inovatif yang berhasil menarik perhatian karena mengubah jajanan tradisional khas Lombok menjadi camilan praktis, modern, dan siap bersaing di pasar oleh-oleh. Produk ini ditampilkan oleh tim P2MW Unram yang diketuai Himayatun Epira Ayunda (Fatepa), dengan anggota Nadia Permata Hasanah (Fatepa) dan Citra Bela Qur’ani (FEB), di bawah bimbingan Rini Nofrida, S.TP., M.Si. TuChips masuk dalam kategori usaha makanan dan minuman tahap awal, menunjukkan potensi besar sebagai inovasi mahasiswa yang berorientasi pada ekonomi kreatif.

Inovasi produk ini berhasil memperpanjang masa simpan jaje tujak yang awalnya hanya 3 hari menjadi 8 bulan dalam bentuk chips praktis. Kemasan yang semula sederhana menggunakan mika kini diganti dengan pouch modern yang praktis, informatif, dan sarat filosofi. Dari segi rasa, TuChips menghadirkan varian ayam taliwang yang selaras dengan tren cross-cultural food, menjadikannya bukan sekadar oleh-oleh, tetapi juga pengalaman kuliner yang unik.

“Target kami tahun ini adalah mempertahankan juara tahun lalu pada subtema makanan dan minuman. Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi dan dedikasi tim tetap konsisten dan mampu bersaing di tingkat nasional,” ujar Epira, Ketua Tim TuChips.

Produk TuChips lahir dari permasalahan klasik jaje tujak yang memiliki umur sangat pendek sehingga sulit dibawa sebagai oleh-oleh. Dengan modifikasi menjadi chips, permasalahan tersebut berhasil diatasi. Dengan penjualan yang mencapai 1.000 pcs dalam 3 bulan melalui 9 mitra toko oleh-oleh menjadi bukti bahwa TuChips diterima dengan baik sebagai oleh-oleh khas Lombok.

Dengan inovasi yang menggabungkan kreativitas, budaya lokal, dan strategi bisnis yang matang, TuChips membuktikan bahwa jajanan tradisional dapat berevolusi menjadi oleh-oleh modern yang digemari banyak orang, sekaligus menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berani bersaing di tingkat nasional.