Ukir Masa Depan: Harapan dan Tekat Kuat Mahasiswa Afirmasi Papua di Unram ‌

Published On: 10 Agustus 2024By Tags: , , , , ,

Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram) kembali menerima mahasiswa baru melalui Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) untuk putra-putri Papua dan Papua Barat pada seleksi Jalur Mandiri Unram 2024. Diantara 19 mahasiswa Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) untuk putra-putri Papua dan Papua Barat, dua mahasiswa yaitu Jonathan dan Margaretta berbagi pengalaman dan harapan mereka dalam wawancara eksklusif oleh tim Humas Unram pada hari Sabtu (10/8) di Halaman Gedung Auditorium M. Yusuf Abu Bakar Unram.

Jonathan, mahasiswa asal Merauke yang diterima di Fakultas Pertanian mengungkapkan rasa bangganya menjadi bagian dari Program Afirmasi ini. Jonathan yang merupakan anak seorang petani memiliki mimpi besar untuk memajukan pertanian di kampung halamannya.

“Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan kuliah di Unram melalui jalur Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) untuk putra-putri Papua dan Papua Barat, karena Unram merupakan universitas terbaik di NTB. Ini adalah kali pertama saya ke Pulau Lombok. Mama saya merupakan seorang petani dan beliau berpesan agar saya harus pulang dengan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, saya berharap disini saya bisa belajar banyak hal yang kelak dapat saya terapkan di kampung halaman khususnya memajukan bidang pertanian di Papua,” ujar Jonathan.

Dalam kesempatan tersebut, ia turut menceritakan perjuangannya sehingga dapat lolos Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) di Unram. “Saya mempersiapkan diri dengan belajar bersungguh-sungguh dan berdoa kepada tuhan agar memperoleh nilai terbaik. Saya juga mengikuti seleksi putra daerah,” tambahnya.

Jonathan berpesan kepada generasi muda di Papua untuk semangat dan rajin belajar serta tidak takut bermimpi besar. “Saya berharap agar generasi muda di Papua tidak takut untuk bermimpi besar. Semangat dan rajin belajar supaya dapat tembus seleksi Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) di Unram. Sa dengan Ko Papua, trada Ko tra rame (saya dan kamu papua, tanpa kamu tidak ramai),” ungkapnya.

Disisi lain, Margaretta, seorang mahasiswi dari Kabupaten Nabire merasa sangat senang karena telah diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP Unram).

“Saya merasa beruntung bisa melanjutkan pendidikan di Unram melalui program ini. sebelumnya saya sudah pernah merantau di Bandung untuk menempuh pendidikan SMA. Kemudian memilih Unram, karena kakak saya berkuliah disini dan Unram merupakan universitas yang bagus dan terbaik yang saya ketahui. Pendidikan adalah kunci perubahan, dan saya ingin menjadi bagian dari perubahan itu di Papua,” ungkap Margaretta dengan penuh semangat.

Ketika ditanya mengenai tantangan yang dihadapinya, Margaretta mengaku sempat merasa canggung beradaptasi dengan lingkungan dan budaya yang berbeda, namun dukungan dari pihak kampus serta teman-teman barunya membuatnya lebih percaya diri. “Saya sempat merasa canggung dan tegang karena lingkungan masih baru, namun saya merasakan kehangatan dan kebersamaan di sini. Semua orang sangat mendukung dan sangat ramah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Margaretta turut menceritakan perjuangannya dan berpesan agar generasi muda Papua dapat terus bersemangat dalam menjalankan proses pendidikan.

“Saya mengikuti program afirmasi ini karena ingin meringankan beban orang tua oleh karena itu saya belajar dengan giat untuk mempertahankan nilai dan memperoleh nilai terbaik. Saya berpesan kepada generasi muda Papua untuk terus bersemangat dalam menjalankan proses pendidikan serta selalu libatkan tuhan dalam setiap prosesmu,” tambahnya.

Jonathan dan Margaretta berharap Program Afirmasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi putra-putri Papua untuk menempuh pendidikan tinggi. Mereka turut mengajak generasi muda Papua lainnya untuk tidak takut merantau dan belajar di luar daerah.

Dengan semangat dan tekad yang kuat, kedua mahasiswa ini siap menghadapi tantangan selama masa studi mereka di Unram. Mereka berharap melalui pendidikan, mereka bisa turut serta membangun masa depan Papua yang lebih baik.