Unram dan Kedutaan Besar Inggris Bahas Inovasi Phyto-Remediation untuk Energi Terbarukan

Published On: 19 November 2025By Tags: , ,

Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram) menjadi tuan rumah kegiatan Phyto-Remediation Project Visit, sebuah forum diskusi internasional yang diselenggarakan pada Kamis (13/11) bersama Kedutaan Besar Inggris Jakarta, Zest Associates, Nexus 3 Foundation, dan Bappenas.

Acara ini mengangkat tema “Zest Cleantech: Turning Contaminated Sites into Renewable Energy Fields”, yang berfokus pada penerapan teknologi inovatif berbasis alam dalam mengubah lahan terkontaminasi menjadi sumber energi terbarukan ramah lingkungan.

Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga, di antaranya yaitu Deputy Development Director and Head of the Development Management Unit British Embassy Jakarta, Mr. Freddie Brunt; perwakilan Bappenas, Mohamad Firda Fauzan; serta para mitra proyek dari Zest Associates yang bergabung secara daring dari Inggris.

Dari pihak Unram, turut hadir Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D.; Wakil Rektor Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Akmaluddin, S.T., M.Sc.(Eng), Ph.D.; serta Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Unram, Prof. Dr. Dahlanuddin, M.Rur.Sc., Ph.D.

Dalam sambutannya, Rektor Unram, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan kerja sama yang terjalin antara Unram, Kedutaan Besar Inggris, dan para mitra internasional.

“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan kerja sama ini. Kehadiran tim dari Kedutaan Besar Inggris merupakan kehormatan bagi Universitas Mataram. Kami berharap kolaborasi ini dapat memperkuat riset dan membuka peluang kerja sama lainnya di masa mendatang,” ujar Prof. Bambang.

Proyek Zest Cleantech (Phyto-Remediation to Biogas) merupakan kolaborasi antara Inggris dan Indonesia yang berfokus pada pemulihan lahan terkontaminasi logam berat menjadi sumber energi terbarukan berbasis biogas. Proyek ini melibatkan Zest Associates (UK & UAE), Nexus 3 Foundation (Indonesia), Loughborough University (UK), serta Unram sebagai mitra riset lokal.

Dalam pemaparannya, Mr. Jeffrey Beyer selaku Founder and Managing Director Zest Associates, menjelaskan bahwa teknologi phyto-remediation yang dikembangkan bertujuan untuk memanfaatkan tanaman dalam menyerap logam berat seperti merkuri dari tanah terkontaminasi.

Tanaman yang telah melalui proses pembersihan selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi biogas, menciptakan pendekatan sirkular dan berkelanjutan yang tidak hanya memulihkan lingkungan, tetapi juga menghasilkan energi terbarukan.

“Pendekatan ini aman, berbasis alam, dan dapat disesuaikan dengan kondisi lokal. Kami ingin membuktikan bahwa teknologi bersih dapat sekaligus memulihkan lahan, menyediakan energi, dan menciptakan nilai ekonomi baru bagi masyarakat,” jelas Jeffrey.

Sementara itu, Mr. Freddie Brunt dari Kedutaan Besar Inggris Jakarta menekankan pentingnya proyek ini sebagai contoh nyata kemitraan strategis antara Inggris dan Indonesia di bidang energi bersih.

“Proyek phyto-remediation to biogas ini merupakan contoh luar biasa dari kolaborasi inovatif antara Inggris dan Indonesia dalam menjawab tantangan polusi dan transisi energi. Kami melihat model kerja sama seperti ini sebagai masa depan kemitraan bilateral kami,” ungkapnya.

Perwakilan Bappenas turut menyampaikan bahwa proyek ini sejalan dengan arah kebijakan pembangunan berkelanjutan yang diusung pemerintah Indonesia.

“Inovasi ini merupakan solusi konkret yang menggabungkan peran akademisi, pemerintah, dan sektor swasta. Pendekatan ini tidak hanya bernilai ilmiah, tetapi juga dapat direplikasi di wilayah lain,” ujarnya.

Dalam sesi diskusi, Rektor Unram menegaskan kesiapan institusinya untuk mendukung implementasi proyek ini. Unram memiliki perangkat laboratorium dan keahlian riset yang memadai untuk menganalisis kandungan logam berat serta mengembangkan riset energi bersih.

“Kami memiliki peralatan dan sumber daya manusia yang siap mendukung proyek ini. Tantangannya adalah bagaimana melibatkan masyarakat agar dapat merasakan manfaat langsung dari energi biogas yang dihasilkan,” ujar Prof. Bambang.

Menanggapi hal itu, pihak Zest Cleantech menyampaikan apresiasi atas komitmen Unram dan menjelaskan bahwa proyek ini juga membuka peluang ekonomi baru melalui produksi biogas, potensi carbon credit, serta jasa remediasi ramah lingkungan.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi kunjungan lapangan ke laboratorium Unram. Sebagai penutup, dilakukan pertukaran cinderamata antara Unram dan para mitra internasional sebagai simbol persahabatan dan kolaborasi yang berkelanjutan.