Unram Gelar Kuliah Umum Terkait Spektroskopi Tanah Digital
Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram) menggelar Kuliah Umum menghadirkan Prof. Budiman Minasny sebagai narasumber. Kuliah umum ini bertajuk Infrared Spectroscopy for Rapid Soil Analysis, bertempat di Ruang Sidang Rektor, Rektorat Unram pada Kamis (18/1).
Prof. Budiman merupakan profesor pemodelan lanskap tanah di University of Sydney. Pemimpin tema Tanah, Karbon, dan Air di Institut Pertanian Sydney, penerima anugerah QEII dan Future Fellowships dari Australian Research Council dan diakui sebagai peneliti yang paling banyak disitasi pada tahun 2019 oleh Web of Science.
Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Prof. Budiman Minasny, serta harapan bahwa kuliah umum ini menjadi awal terjalinnya kerja sama yang erat dengan Prof. Budiman.
Prof. Bambang dalam kesempatan tersebut juga menceritakan tentang pertemanan yang telah terjalin dengan Prof. Budiman dalam waktu yang sangat lama.
“Kami bertemu di tahun 2008 di University of Sydney, dalam konferensi pertama terkait Proksimal Soil Intelegent, di mana saya berkesempatan mempresentasikan hasil riset yang saya mulai pada tahun 2005 ketika memulai S3 di Massey University, New Zealand. Di sana saya bertemu Prof. Budiman dan akhirnya kami cukup dekat. Saat saya berkunjung ke University of Sydney akhir tahun yg lalu, Prof. Budiman menyambut baik dan datang menyempatkan diri ke tempat kita,” ungkap Prof Bambang.
Lebih lanjut, Prof. Bambang menyampaikan ada satu ide yang disampaikan kepada Prof. Budiman, tentang bagaimana petani dapat mengetahui jenis pupuk apa yang diterapkan, manajemen yang ingin dilakukan cukup dengan memasukkan koordinat lahan ke dalam website, kemudian akan muncul data mengenai kondisi lahan, termasuk rekomendasi pemupukan dan sebagainya. Ini merupakan ide besar yang telah lolos pendanaan pusat namun terhenti karena kesibukan Prof. Bambang mengemban amanah sebagai Rektor Unram.
“Unram akan membeli alat yang bernama Near Infrared Spectroscopy versi terbaru dan ini yang saya diskusikan dengan Prof. Budiman. Di mana ide besar tersebut akan kita coba di satu kecamatan yaitu kecamatan Kayangan, dimana kita akan petakan pulau Lombok dulu. Begitu akurat dimana petani yang memasukkan koordinat lahannya mendapatkan informasi yang lengkap, termasuk ketika memasukkan koordinat berbeda akan terus mendapatkan informasi yang berbeda tergantung real kondisi lahannya. Tanah berbeda landscape, akan berbeda karakteristiknya dan berbeda pula manajemennya,” ungkap Prof. Bambang.
Analisa sampel di laboratorium dalam jumlah yang banyak membutuhkan waktu yang cukup lama. Tetapi dengan menggunakan pantulan cahaya yang dianalisis dari diffuse reflection tanah. Saat belajar interaksi antara material dan cahaya, saat ada cahaya menembak atau mengenai material, maka ada frekuensi atau respon dari material tersebut mengalami vibrasi. Vibrasi unik ini menghasilkan frekuensi, frekuensi inilah yang ditangkap oleh sensor. Kemudian panjang gelombang yang dihasilkan diperoleh informasi tentang karakteristik biologi, karakteristik fisika dari tanah yang bisa dikuantifikasikan, sehingga dapat mengukur nitrogen, bahan organik, dan hal-hal lain dalam hitungan detik menjadikan metode ini sangat efisien dalam hal waktu.
Prof. Budiman dalam kuliah umum tersebut menyampaikan tanah tidak hanya berperan penting dalam dunia pertanian, tetapi memiliki banyak sekali fungsi lain seperti untuk biomassa, karbon, biodiversity, air, kontaminan, dan sejarah. Spektroskopi tanah menawarkan pengukuran yang cepat dan sangat akurat untuk berbagai sifat fisik, biologi, dan kimia tanah. Penggunaan spektrometer di lapangan serta kombinasi dengan pemetaan tanah digital dapat menjadi alat pemantauan tanah yang luar biasa.
Lebih lanjut Prof. Budiman menjelaskan tentang VIS-NIR-MIR untuk analisis tanah memiliki keuntungan berupa efisiensi waktu dan biaya, persiapan yang minimal, tidak perlu menggunakan reagen kimia, dan beberapa properti dapat diprediksi dengan satu pemindaian.
penggunaan Near Infrared (NIR Spectrometry) untuk analisis rutin contohnya dapat digunakan untuk analisa kandungan protein pada biji-bijian, kandungan air di dalam makanan kering. Selain itu juga dapat digunakan untuk menganalisa gula di dalam buah-buahan sehingga biasa digunakan untuk menentukan tingkat kematangan dari anggur sehingga membantu dalam determinasi hari panen dan proses terbaik yang akan dilakukan dalam pengolahannya.
Prof. Budiman dalam kuliah umum tersebut juga turut memperkenalkan program Paddy Watch Project: Mapping and Monitoring Global Methane Emissions of Paddy Fields, yaitu pemetaan dan pemantauan otomatis mendekati waktu nyata (near real time) atas luasan, pola tanam, dan tahap pertumbuhan padi di asia tenggara menggunakan seri waktu sentinel-1 pada platform google earth.
Rektor Unram diakhir sambutannya berharap melalui kuliah umum ini Prof. Budiman juga dapat memberikan pelatihan terkait penggunaan teknologi Near Infrared Spectroscopy di waktu yang akan datang dan semua pihak dapat menerima manfaat dari apa yang disampaikan oleh Prof. Budiman.