Unram Gelar Pameran Produk KKN: Literasi Perpusnas, Ekonomi Biru, Ekonomi Hijau, dan Ekonomi Kreatif

Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram) menggelar Pameran Produk Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode Juni – Agustus 2025 di Halaman Rektorat Unram, Kamis (4/9/2025). Pameran ini menghadirkan produk hasil KKN yang menghasilkan empat kategori utama, yakni Literasi Perpusnas, Ekonomi Biru, Ekonomi Hijau, dan Ekonomi Kreatif, yang menjadi wujud nyata inovasi mahasiswa dalam membangun desa.

Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., menilai pameran ini membuktikan ada produk-produk yang dihasilkan mahasiswa Unram. Setidaknya ada 177 produk yang dihasilkan mahasiswa selama KKN berlangsung.

“Saya berharap ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa. Artinya kalau dia sudah bisa berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa maka kalian sukses untuk mengembangkan produk ini,” ujar Rektor Unram.

Ia menambahkan, bagi mahasiswa yang kesulitan mempromosikan hasil produknya, bisa dipasarkan melalui Unram Mart sebagai sarana promosi dan distribusi.

Sementara itu, Koordinator Kegiatan KKN-PMD Unram, Dr. Ir. Misbahuddin, ST., MT. IPU menjelaskan, pameran produk KKN yang kita bagi dalam empat kategori yang pertama adalah kategori literasi literasi cerdas. Kategori ini merupakan kerja sama Unram dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

“Untuk literasi ini ada 50 desa tentu saja tujuannya adalah bagaimana di desa itu terbentuk Eco-Literasi Perpusnas karena kita tahu selama ini anak-anak kita umur SD sampai kelas 5 kelas 6 masih ada yang belum bisa baca tulis,” jelas Misbahuddin.

Sementara kelompok produk dari ekonomi biru ini merupakan produk-produk yang bersumber dari sumber daya alam kelautan. Kemudian, kelompok produk dari kategori ekonomi hijau merupakan sistem pembangunan yang menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan. Terakhir, yaitu ekonomi kreatif pengembangan potensi lokal melalui ide kreatif untuk menciptakan produk bernilai ekonomi yang bisa dipasarkan.

Ia berharap bahwa KKN periode selanjutnya bisa semakin berdampak, “ada satu kata kunci berdampak, yaitu menjaga kualitas. Kualitas itu tidak bisa diraih dengan tanpa kerja keras jadi kualitas itu hanya bisa kita raih dengan cara bekerja keras sehingga dapat menjamin kualitasnya.”