Unram Mengabdi: Restorasi Mangrove di Pantai Gerupuk Dukung Target Net Zero Emission

Published On: 12 Agustus 2024By Tags: , , ,

Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram) menggelar Unram Mengabdi Tahun 2024 di Dusun Ebangah, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (10/8). Kegiatan ini diselenggarakan untuk Restorasi Mangrove pada wilayah tersebut agar mendukung Net Zero Emission yang dipusatkan di Pantai Gerupuk.

Kegiatan tersebut diawali dengan penanaman pohon mangrove, di mana ada 3.000 bibit yang ditanam dengan jenis tanaman Rhizophora sp. Dalam kegiatan ini, turut hadir Rektor Unram, Kepala LPPM, Kepala Senat, Kepala UPA Lab Terpadu, para Dekan di lingkup Unram, Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok, Perwakilan Bank Indonesia NTB, Kepala LPP TVRI NTB, Kepala Fordas NTB, Direktur Transform, Direktur ITDC, Marine Science Institute University of Philippines, para Kepala Desa dan Kadus dari 7 Desa Penyangga KEK Mandalika dan Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tersebar di 7  Desa Penyangga KEK Mandalika.

Kepala LPPM Unram, Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. memberikan laporan bahwa pengabdian ini dirangkaikan dengan beberapa sub kegiatan yang berbeda dengan tujuan pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi biru.

“Unram Mengabdi 2024 ini kita lakukan bergelombang, tetapi topik besarnya adalah Unram mengabdi untuk menjaga ekosistem pariwisata berkelanjutan di kawasan Mandalika. Tentu banyak sub kegiatan yang dilakukan, mulai tanggal 23 Juli kita melepas 10 kelompok KKN di 10 desa penyangga Mandalika dengan topik yang tentu berbeda. Tapi pada prinsipnya topik kegiatannya adalah mengarah pada pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi biru. Selain itu, para dosen peneliti juga melakukan berbagai kegiatan, yaitu pelatihan-pelatihan. Tetapi hari ini merupakan puncak Unram Mengabdi, di mana tujuan kita adalah untuk menjaga ekosistem perairan daerah pesisir ini, sehingga pariwisata juga berlanjut dan ekonomi masyarakat juga bisa lebih baik. Tahun kemarin kita sudah menanam 2.500 bibit dan 80% hidup dan tahun ini kita menanam 3.000 bibit,” jelasnya.

Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. selaku Rektor Unram, memberi sambutan sekaligus menutup kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa dalam pengabdian ini juga dibutuhkan peran masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga perkembangan mangrove.

“kita sudah melalui proses penanaman mangrove secara partisipatif. Di mana paradigma pengabdian itu kita tidak hanya datang saja, kita juga mengabdi bersama masyarakat dan tolong gerakan masyarakatnya untuk ikut menanam, karena kalau masyarakatnya tidak ikut menanam, maka rasa memilikinya kurang. Mudahan kelak mangrove yang kita tanam bisa berkembang, tidak hanya sebagai tempat ekosistem yang baru bagi udang kepiting tetapi juga bisa dikembangkan menjadi ekowisata mangrove seperti yang ada di Sekotong. Pengabdian ini merupakan kegiatan mulia yang sangat luar biasa, tentunya tidak hanya manfaat jangka pendek akan tetapi jangka panjangnya, ini menjadi terobosan yang luar biasa,” ungkap Rektor Unram.

Dalam kesempatan ini, Prof. Bambang juga menyampaikan pentingnya pohon mangrove dalam mengurangi efek rumah kaca.

“Pohon mangrove yang juga menyerap karbondioksida (CO2) di udara, ini sangat berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca kita. Dengan berkurangnya gas rumah kaca tentunya akan mengurangi Greenhouse Effect yang kemudian mengurangi pemanasan glogal tentunya akibat perubahan iklim yang sangat kita rasakan,” lanjutnya.

Setelah penutupan kegiatan tersebut, dilanjutkan dengan beberapa pelatihan kepada masyarakat. Salah satunya adalah pelatihan yang diberikan oleh Prof. Dr.rer.nat. Michael Yu Roleda dari Marine Science Institute, College of Science, University of Philippines, Dilman, Quezon, Philippines tentang Increase Seaweed Farming Activity Via Post Harvest Strategies. Prof. Michael juga ikut berpartisipasi dalam penanaman mangrove tersebut.