Unram Mengabdi: Sosialisasi Energi Terbarukan dan Pelatihan Pembuatan Ruang Jemur Rumput Laut

Published On: 13 Agustus 2024By Tags: , ,

Mataram, Universitas Mataram – Pada tanggal 10 Agustus 2024, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Mataram (LPPM Unram) menggelar program Unram Mengabdi di Aula Seaweed Center, Dusun Gerupuk, Desa Sengkol Kabupaten Lombok Tengah.

Salah satu rangkaian kegiatan Unram Mengabdi kali ini adalah Sosialisasi Energi Terbarukan (Solar Cell) dan Pelatihan Pembuatan Ruang Jemur Rumput Laut. Kegiatan ini dihadiri oleh 40 peserta.

Kegiatan ini menghadirkan empat orang narasumber yang terdiri dari Ir. Arif Mulyanto, M.T.; Dr. Kurniawan Yunianto, S.P., M.P.; Rangga Idris Afandi, S.Pi, M.Si.;  dan M. Julijah, S.Kom.

Pelaksanaan kegiatan Unram Mengabdi tahun 2024 memilih Dusun Gerupuk di Desa Sengkol, Lombok Tengah, kini menjadi pusat perhatian dalam pengembangan energi terbarukan. Keberadaan potensi laut yang melimpah di wilayah ini membuka peluang besar untuk penerapan teknologi energi terbarukan yang dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan.

Dusun Gerupuk dikenal dengan kekayaan sumber daya lautnya, termasuk gelombang dan arus laut yang stabil. Potensi ini menarik perhatian para ahli dan investor dalam bidang energi terbarukan, khususnya energi gelombang dan arus laut. Menurut para peneliti, energi gelombang laut di wilayah ini memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik secara berkelanjutan.

Arif dalam pemaparannya menuturkan, “Laut di sekitar Dusun Gerupuk memiliki karakteristik yang ideal untuk pengembangan teknologi energi gelombang dan arus laut. Energi yang dihasilkan dari gelombang dan arus laut adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang ramah lingkungan dan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan energi lokal.”

“Selain energi gelombang, potensi pengembangan energi terbarukan lainnya di wilayah ini termasuk energi surya. Dusun Gerupuk memiliki intensitas sinar matahari yang tinggi sepanjang tahun, menjadikannya lokasi yang ideal untuk pemasangan panel surya. Integrasi energi surya dengan energi gelombang diharapkan dapat menciptakan sistem energi yang lebih stabil dan andal dalam menunjang kebutuhan energi dan peningkatan taraf perekonomian,” ujar  Arif.

Pengembangan energi terbarukan yang menjanjikan sinergi dengan industri rumput laut lokal. Potensi energi terbarukan, khususnya dari gelombang dan arus laut, dipandang sebagai kunci untuk meningkatkan produksi rumput laut di wilayah ini, yang merupakan salah satu komoditas unggulan Lombok Tengah.

Rumput laut, yang dikenal dengan berbagai manfaatnya dalam industri pangan dan farmasi, telah menjadi salah satu produk utama ekonomi lokal. Namun, produksi rumput laut seringkali terbatas oleh faktor-faktor seperti ketidakstabilan pasokan energi dan kualitas air. Oleh karena itu, penerapan teknologi energi terbarukan dari laut di Dusun Gerupuk diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif untuk masalah ini.

Dengan adanya energi terbarukan, para petani rumput laut di Dusun Gerupuk dapat memperoleh manfaat dari sistem pemantauan kualitas air yang lebih baik dan peralatan yang memerlukan listrik secara konsisten. Ini termasuk pompa air dan sistem aerasi yang dapat membantu dalam menjaga kualitas lingkungan bagi pertumbuhan rumput laut yang optimal.

Rumput laut merupakan komoditas unggulan yang sangat penting bagi perekonomian lokal. Namun, proses pengeringan rumput laut yang efisien seringkali menjadi tantangan besar. Terutama selama musim hujan, penjemuran rumput laut dapat terhambat akibat kelembapan tinggi. Oleh karena itu, pembuatan ruang jemur yang dapat dioperasikan secara konsisten, bahkan dalam kondisi cuaca yang kurang mendukung, sangat diperlukan.

Dr. Kurniawan Yunianto, S.P., M.P. menyoroti, “Pembuatan Ruang jemur rumput laut yang dilengkapi dengan sistem pemanas berbasis energi terbarukan, seperti energi surya, dapat menyediakan solusi efektif untuk masalah pengeringan rumput laut. Energi terbarukan memungkinkan pengoperasian sistem pengeringan secara berkelanjutan, meskipun cuaca tidak bersahabat.”

Pelatihan pembuatan fasilitas ruang jemur rumput laut yang dilengkapi dengan panel surya untuk menyediakan energi yang dibutuhkan. Sistem ini akan memastikan proses pengeringan rumput laut berjalan optimal tanpa tergantung pada kondisi cuaca. Panel surya yang terpasang akan menghasilkan energi listrik yang digunakan untuk sistem pemanas dan ventilasi di ruang jemur.

Satria Wijaya Saraf, Kepala Desa Sengkol, menyatakan, “Kami melihat pengembangan energi terbarukan sebagai langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan industri rumput laut di desa kami. Energi yang stabil dan berkualitas akan sangat membantu para petani rumput laut dalam meningkatkan produksi mereka dan mengatasi tantangan yang ada.”

Kepala LPPM Unram, Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. dalam dalam kesempatan ini mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini.

“Hari ini, kita telah menyaksikan suatu langkah penting dalam pengembangan energi terbarukan dan peningkatan produksi rumput laut di Dusun Gerupuk. Kami sangat berterima kasih kepada semua peserta, masyarakat setempat, serta pihak-pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam sosialisasi ini,” ucapnya.

Beliau melanjutkan, “Pengenalan teknologi energi terbarukan, khususnya dalam bentuk sistem pemanas berbasis energi surya untuk ruang jemur rumput laut, adalah sebuah inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi rumput laut di daerah ini. Kami percaya bahwa integrasi teknologi ini akan memberikan manfaat jangka panjang, baik dari segi produktivitas maupun ekonomi, untuk masyarakat Dusun Gerupuk.”

“Penting untuk diingat bahwa teknologi tidak hanya tentang inovasi, tetapi juga tentang bagaimana kita menerapkannya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberdayakan petani rumput laut dengan menyediakan fasilitas yang mendukung, serta memberikan pelatihan yang diperlukan untuk memanfaatkan teknologi ini secara efektif,” tutup Prof. Sukartono.