Unram optimalkan pendampingan agrowisata Sembalun

Published On: 17 Februari 2021By Tags: , , , ,
Unram optimalkan pendampingan agrowisata Sembalun

Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram berupaya mengoptimalkan pendampingan agrowisata di Kawasan Sembalun, Lombok Timur. Guru Besar Ilmu Pertanian Universitas Mataram (Unram) Prof Ir Muhammad Sarjan berharap kawasan ini menjadi binaan Unram, khususnya untuk pengembangan dan pendampingan agrowisata.

“Potensi Sembalun sebagai lokasi wisata sangat besar, dan kita fokus untuk mengangkat masalah wisata berbasis agro dan termasuk wisata berbasis ekologi,” tuturnya saat dihubungi Humas Unram melalui telepon, Senin (8/2).

Prof. Sarjan, begitu ia biasa disapa mengaku, kawasan Sembalun telah menjadi kawasan risetnya selama 10 tahun. Salah satu hasil risetnya adalah pengembangan dan produksi benih kentang bersertifikat nasional dari Kawasan ini.

“Riset dan pengabdian kepada masyarakat saya banyak di sembalun, terutama yang fokus pada pengembangan agrowisata”, ungkapnya.

Selain riset, Prof. Sarjan juga menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Unram yang mengambil lokasi di Sembalun selama tiga tahun terakhir .

pendampingan agrowisata Sembalun

Saat ini Prof. Sarjan mendampingi dua kelompok KKN yakni di Desa Sembalun Lawang dan Desa Sembalun Bumbung. Program KKN di Sembalun Lawang antara lain menawarkan bahan pewarna yang bersumber dari tanaman lokal sebagai pewarna alami untuk kelompok pengrajin tenun Sembalun.

 

pendampingan agrowisata Sembalun

“Ini sangat sesuai dengan pendekatan ekologi, agar tidak terjadi pencemaran,” jelasnya.

Baca Juga : Mahasiswa KKN Unram Tanam Bibit Pohon untuk Jaga Mata Air

Sementara Program KKN di Sembalun Bumbung mahasiswa Unram menelurkan ide pembuatan agrowisata kopi arabika sebagai alternatif kunjungan wisata. Ide agrowisata ini mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan, pemeliharaan, panen hasil, hingga pengemasan dan pemasaran.

“Kopi arabika ini sudah menjadi ikon Sembalun, dan inilah fokus kita. Bagaimana menonjolkan kebun kopi sebagai salah satu alternatif destinasi agrowisata,” ujar peraih penghargaan Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) 2020 ini.