Unram Teken MoU dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kanwil NTB, Siap Dukung Karya Warga Binaan

Mataram, Universitas Mataram – Universitas Mataram (Unram) menghadiri kegiatan bertajuk “Seni Harapan Cinta: Festival Seni & Gelar Produk Warga Binaan, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, dan Launching Warnapas Academy” yang diselenggarakan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kantor Wilayah Nusa Tenggara Barat, berlangsung di Teras Udayana, Kota Mataram, Sabtu (2/11).
Kegiatan ini menampilkan berbagai rangkaian acara, mulai dari senam pagi bersama, layanan pemeriksaan kesehatan gratis, pameran produk kreatif hasil karya warga binaan, hingga pentas seni oleh band Jeruji, yang seluruh personilnya merupakan warga binaan lapas. Selain itu, ditampilkan juga atraksi budaya Peresean oleh warga binaan sebagai bentuk pembinaan seni dan pelestarian budaya lokal.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., turut hadir untuk melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), sebagai langkah kolaboratif dalam penguatan program pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pendampingan bagi warga binaan pemasyarakatan.
“Kegiatan ini memberi kesempatan bagi warga binaan untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki karya, bakat, dan keterampilan yang dapat dikembangkan. Pembinaan seperti ini sangat penting agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan bekal pengetahuan dan kemampuan yang bermanfaat,” ujar Rektor Unram.
Beliau menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung proses pembinaan, mulai dari pelatihan berbasis kompetensi hingga pendampingan pemasaran produk, agar warga binaan memiliki peluang ekonomi setelah bebas.
“Universitas Mataram siap berkontribusi, bukan hanya dalam pelatihan dan peningkatan keterampilan, tetapi juga dalam mendukung pemasaran produk hasil karya warga binaan. Mereka adalah bagian dari anak bangsa yang berhak mendapatkan kesempatan untuk bangkit dan mandiri,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan NTB, Anak Agung Gde Krisna A.Md.IP., S.H., M.H., menjelaskan bahwa peluncuran Warnapas Academy menjadi langkah inovatif dalam sistem pembinaan warga binaan.
“Hasil karya warga binaan ini merupakan buah dari proses pembinaan di lapas, dan kualitasnya tidak kalah dengan produk masyarakat umum. Melalui Warnapas Academy, kami ingin memastikan mereka tidak hanya dibina, tetapi juga disiapkan untuk mandiri setelah kembali ke tengah masyarakat,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri para pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Mataram sebagai bentuk dukungan lintas institusi terhadap program pemberdayaan warga binaan. Kegiatan ditutup dengan pentas seni dan peninjauan produk kreatif hasil pembinaan lapas.
