UP MBKM-IKU Unram Gelar Workshop Bedah IKU 7
Mataram, Universitas Mataram – Unit Percepatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Indikator Kinerja Utama Universitas Mataram (UP MBKM-IKU Unram) menyelenggarakan kegiatan Workshop Bedah IKU 7 pada hari Kamis (22/2) di Hotel Golden Palace, Mataram. Workshop tersebut dihadiri oleh Ketua UP MBKM-IKU beserta jajarannya dan Wakil Rektor Bidang Akademik Unram, Prof. Dr. Sitti Hilyana, M.Si.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Sitti Hilyana, M.Si. atau yang biasa disapa Prof. Nana menyampaikan upaya untuk meningkatkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 8 dengan menyiapkan beberapa program untuk mengawal proses akreditasi internasional karena capaian di tahun sebelumnya masih kurang.
“Seharusnya Universitas Mataram bisa meraih posisi 4, tapi karena IKU 8 masih lemah sehingga harus berada di posisi ke lima. Sementara, IKU yang lain kita sudah lebih unggul dibanding beberapa universitas yang lain tapi karena kita lebih lemah di IKU 8, maka kita jadi masuk pada yang posisi 5 waktu itu,” ungkap Prof. Nana.
Selain itu, beliau juga menambahkan bahwa bedah IKU 7 ini sangat penting untuk dilakukan, “Beberapa program-program prioritas rektor itu didasarkan oleh bagaimana kita mendesain atau merancang kurikulum ini, termasuk kelas internasional. Kita bisa melakukan itu lebih banyak apabila kurikulum kita sudah berbasis project. Jadi mohon sekali lagi teman-teman karena ini sangat-sangat penting dan sangat kursial di dalam mengawal beberapa program prioritas Universitas Mataram termasuk internasionalisasi,” imbuhnya.
Di samping itu, Prof. Dr. Aliefman Hakim, S.Si., M.Si. selaku perwakilan dari UP MBKM-IKU Unram juga menyampaikan agar semua pihak dapat bekerja sama mempertahankan nilai IKU 7 saat ini.
“Jadi kami dari UP MBKM-IKU mengharapkan kerja sama kita semua sehingga poin dari IKU 7 yang menjadi kegiatan workshop kita hari ini bisa kita pertahankan di nilai 10,” tuturnya.
Melalui workshop bedah IKU 7 ini diharapkan menjadi langkah penting bagi Unram dalam mengawal program-program prioritasnya, termasuk internasionalisasi.