Hilirisasi Hasil Penelitian Perlu Dioptimalkan

Published On: 1 Oktober 2021By Tags:

Mataram, Universitas Mataram – Hilirisasi hasil penelitian dari Perguruan Tinggi perlu dioptimalkan. Hal ini mengemuka dalam webinar bidang Sosial Humaniora (Soshum) dan webinar Bidang Sains Teknologi (Saintek) sebagai salah satu rangkaian Dies Natalis ke-59 Unram. Kedua webinar tersebut diselenggarakan melalui aplikasi zoom dalam waktu yang bersamaan pada Sabtu, 18 September 2021.

Webinar Saintek dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unram, Agusdin, SE., M.B.A., D.B.A. Dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., dari Universitas Gadjah Mada; Dr. Roza Yusiandayani, S.Pi., dari Institut Pertanian Bogor; dan, Prof. Dr. I Made Sudhantha, M.S., dari Universitas Mataram. Dimoderatori oleh Dr.rer.nat. Lalu Rudyat Telly Savalas, M.Si.

Sementara itu, Webinar Soshum dibuka oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unram, Prof. Dr. A. Wahab Jufri, M.Sc. Dengan menghadirkan tiga pembicara yaitu Prof. Dr. Warsono, M.S., dari Universitas Negeri Surabaya; Prof. Dasim Budimansyah, S.Pd., M.Si., dari Universitas Pendidikan Indonesia; dan, Prof. Dr. Mashun, M.S., dari Universitas Mataram. Webinar Soshum dimoderatori Dr. Johan Mahyudi, M.Pd., dari Universitas Mataram.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unram, Agusdin dalam sambutannya di Webinar Saintek menyampaikan terima kasih kepada narasumber dan panitia yang sudah melaksanakan acara. “Semoga webinar saintek berjalan lancar dan memberikan kekayaan perspektif dan motivasi bagi kita semua,” ujarnya.

Sementara Dekan FKIP Unram, Prof. A. Wahab Jufri dalam sambutannya di Webinar Soshum mengatakan, dies natalis Unram tahun ini dipercayakan kepada FKIP Unram sebagai panitia penyelenggara. Kegiatan ini mengusung tema Unram Berinovasi untuk Indonesia Tangguh.

“Tentu dalam webinar ini kita harapkan akan muncul gagasan-gagasan atau pemikiran, baik dari narasumber atau peserta, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi mewujudkan Unram berinovasi dan mendukung terbangunnya NKRI yang tangguh,” ujarnya.

Webinar soshum diikuti oleh 686 peserta melalui platform zoom dan youtube streaming yang terdiri dari dosen, civitas akademika Unram, dan mahasiswa Unram.

Wahab Jufri berharap, materi yang disampaikan dapat menjadi sumber inspirasi dan gagasan, yang dapat membantu untuk mengembangkan diri dan kompetensi.

Di webinar Saintek, narasumber pertama Prof. Kuwat Triyana menyampaikan materi berbagi pengalaman hilirisasi produk hasil penelitian.

Ia menceritakan mengenai bidang-bidang penelitian, jejak perjalanan riset GeNose C19, Konsep ABG dalam lembah kematian, pengalaman hilirisasi GeNose C19, dan rencana hilirisasi produk lainnya.

Narasumber kedua, Roza Yusiandayani membahas tentang Rumpon Portable, solusi nelayan untuk masa kini dan masa mendatang.Pembahasannya berkaitan dengan rumpon portable, riwayat penelitian, dan hilirisasi inovasi.

Narasumber ketiga webinar Saintek, Prof. I Made Sudhantha membahas tentang status terkini produksi dan riset bawang merah unggul di Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurutnya, Provinsi NTB merupakan salah satu penyangga produksi bawang merah di Indonesia, nomor 3 di Indonesia, dengan kontribusi 32 persen dari produk nasional.

Pada tahun 2016, NTB ditetapkan sebagai daerah andalan penyediaan bawang merah nasional terutama di Bima dan Sumbawa untuk kebutuhan domestik dan ekspor. Ia menyampaikan, produksi bibit bawang merah berkualitas dan bersertifikat perlu ditingkatkan di NTB.

Dalam webinar soshum, pembicara pertama, Prof. Warsono membahas tentang sumbangan perguruan tinggi terhadap pembangunan nasional. Ia menyampaikan pembahasan antara lain tentang peran perguruan tinggi dalam pembangunan, yaitu untik menyediakan SDM yang unggul, cerdas, bermoral dan berkarakter.

Selain itu, menyediakan informasi dalam membantu pemerintah mengambil kebijakan dari hasil penelitian, serta melakukan transfer ilmu dan teknologi kepada masyarakat sehingga memiliki keberdayaan.

Pembicara kedua, Prof. Dasim Budimansyah membahas tentang pendidikan sebagai katalis perubahan menuju Indonesia Emas 2045. Ia menjelaskan, pendidikan adalah katalis perubahan, pendidikan dapat berfungsi sebagai katalis yang mampu mengubah sebuah bangsa dari yang kurang, dan secara bertahap menjadi semakin produktif .

Sementara pembicara ketiga, Prof. Mashun menyampaikan topik berjudul memperkuat pelaksanaan dan implementasi hasil riset bidang soshum: ikhtiar Unram berinovasi untuk Indonesia tangguh.

Menurutnya, yang perlu dipahami terlebih dahulu, konsep Indonesia tangguh ditinjau dari suudut pandang bidang sosial humaniora, adalah Indonesia yang memiliki soliditas tangguh sebagai sebuah negara bangsa, warga negaranya cerdas, dan warga negaranya berkarakter keindonesiaan yang kuat.

Seusai pembahasan dari para narasumber, webinar dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pertanyaan peserta secara bergantian dijawab oleh para narasumber