Cegah Munculnya Klaster UTBK, Unram Terapkan Protokol Covid-19 Secara Ketat

Mataram, Universitas Mataram – Pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) sekaligus jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di gelar Universitas Mataram (Unram) dengan menerapkan protokol Covid-19 secara ketat.

UTBK yang di gelar Unram mulai tanggal 5 s.d. 14 dan 20 juli ini dilaksanakan di dua pulau berbeda yaitu Lombok dan Sumbawa.

Di pulau lombok UTBK dipusatkan di Unram dengan 5 lokasi antara lain, Gedung Auditorium M. Yusuf Abubakar, Gedung Pustik, FKIP, Fakultas Kedokteran, dan UPT. Perpustakaan. Sedangkan di pulau Sumbawa UTBK digelar di 4 sekolah, yaitu SMKN 1 Sumbawa, SMKN 2 Sumbawa, SMKN 3 Sumbawa, dan SMAN 1 Sumbawa.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Agusdin, SE., MBA., DBA. mengatakan pelaksanaan UTBK Unram dijalankan dengan menerapkan protokol Covid-19 secara ketat.

“Alhamdulillah persiapan UTBK di Unram sudah selesai, (Sabtu, 4/7) kita sudah gladi bersih untuk memastikan kesiapan komputer, kemudian persiapan penerapan protokol Covid-19 dan juga kesiapan para panitia, petugas dan pengawas, termasuk ketersediaan tempat cuci tangan di masing-masing lokasi, kamudian hand sanitizer, face shield dan masker cadangan untuk peserta yang lupa membawa masker”, jelasnya di sela-sela memantau kegiatan UTBK Minggu (5/7) di Rektorat.

Sebelum masuk ruangan ujian, para peserta diminta menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan dengan menjaga jarak aman serta menggunakan masker. Sementara itu, prosedur pengecekan suhu tubuh dilakukan di pintu masuk Unram.

Peserta UTBK di Unram sendiri tercatat sebayak 9.960 orang terdiri dari 8.932 orang tes di lokasi Unram dan 1.028 orang tes di lokasi Sumbawa. Dimana setiap sesi diikuti oleh 455 orang peserta untuk di Unram sementara di Pulau Sumbawa setiap sesi diikuti oleh 187 peserta.

“adapun setiap sesi ujian akan diikuti sesuai jumlah perangkat komputer yang tersedia di masing-masing lokasi, jadi sekitar 450 untuk di Kampus Unram kalau di Sumbawa itu sekitar 187 per sesi,” papar Agusdin.

WR I itu juga menekankan agar peserta membawa dokumen yang dipesyaratkan seperti Kartu Tanda Peserta dan Identitas lain seperti KTP/SIM, fotocopy ijazah yang dilegalisir (bagi lulusan 2018 dan 2019) atau Surat Keterangan Lulus asli (bagi lulusan 2020) yang ditanda tangani Kepala Sekolah yang dilengkapi dengan Pasfoto terbaru dan dibubuhi cap sekolah.

Labih jauh, Ia mengingatkan agar peserta tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan di tempat yang telah disediakan tidak berkerumun menjaga jarak, dan segera pulang setelah selesai ujian.

“Pastikan kelengkapan dokumen yang harus dibawa saat ke lokasi tes, itu yang paling penting. Jaga kesehatan dan hindari kerumunan saat antri sebelum masuk ruangan, Semoga tidak ada peserta yang di tolak karena tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan semoga UTBK kali ini bisa berjalan dengan lancar,” pungkasnya.

Sementara itu, ditemui usai menjalani tes UTBK, salah seorang peserta dari Kabupaten Lombok Utara bernama Gempar Ramadhan, megapresiasi dan salut dengan protokol kesehatan yang diterapkan pihak panitia pelaksana.

“Ini yang seharusnya atau selayaknya dilakukan. Jadi kami merasa aman dan tidak was-was dalam mengikuti tes UTBK, kita kan gak tau kalau kita terpapar virus ngeri itu atau tidak. Artinya, antisipasi seperti ini bagus sekali,” ujar Gempar.