ASPIKOM Apresiasi Draf Kurikulum Prodi Ilmu Komunikasi
Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram menggelar workshop revisi visi misi dan kurikulum 2021 di Aston Inn Mataram, 16-17 Juni 2021. Workshop ini dimaksudkan untuk menjaring masukan dari para stakeholders. Masukan stakeholders akan digunakan untuk menyempurnakan rumusan visi misi dan kurikulum sekaligus penyesuaian dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Empat reviewer kurikulum hadir sekaligus menjadi pembicara utama pada workshop ini. Mereka adalah Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Dr. Muhammad Sulhan, Ketua Departemen Kurikulum dan Pengembangan Keilmuan ASPIKOM Sri Hastjajo, S,Sos., Ph.D, Dosen Univ. Brawijaya Dr. Antoni, S.Sos., M.Si dan Ketua LPMPP Universitas Mataram Dr. Ir. Lestari Ujianto, M.Sc. Selain itu, Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang, S.E., M.Si juga hadir dan menjadi pembicara menggantikan Walikota Mataram.
Secara umum para reviewer memberikan apresiasi rumusan draf visi misi dan kurikulum prodi Ilmu Komunikasi 2021. “Saya sangat mengapresiasi draf dokumen kurikulum ini,” kata Sri Hastjajo, Ph.D, 16/06/21. Kepala Program Studi Komunikasi Universitas 11 Maret itu mengakui tidak semua prodi Ilmu Komunikasi anggota ASPIKOM mampu membuat dokumen kurikulum. Dia juga mengapresiasi prodi Ilmu Komunikasi Unram yang mendesain kurikulum yang terorinya habis pada semester enam serta menempatkan komunikasi pariwisata dan kebencanaan sebagai penciri yang membedakan dengan prodi komunikasi lainnya.
Sri Hastjajo, S.Sos., Ph.D, memberikan beberapa masukan untuk perbaikan. Dia menekankan penyesuaian antara profil lulusan dan konsentrasi. Kemudian, dia juga meminta Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan mata kuliah wajib ASPIKOM diintegrasikan di kurikulum Prodi Ilmu Komunikasi Unram. Menurutnya, desain kurikulum prodi Ilmu Komunikasi Unram belum sepenuhnya memasukkan CPL dan mata kuliah wajib ASPIKOM. Dia juga menilai prodi Ilmu Komunikasi perlu memasukkan peta kurikulum mengingat peta kurikulum sangat membantu untuk melihat relasi antar mata kuliah dan penempatannya pada tiap semester. Terakhir, dia menyarakankan prodi Ilmu Komunikasi untuk menentukan formulasi implementasi MBKM sesuai dengan kekhasan di Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu, Ketua Umum ASPIKOM Dr. Muhammad Sulhan mendorong prodi Ilmu Komunikasi Unram mengejar akreditasi unggul. “Saya pikir Unram harus secepatnya mengeluarkan kekuatan untuk masuk menjadi unggul,” ungkapnya. Oleh karena itu, assessor BAN-PT itu meminta semua dosen memahami logika borang supaya konsentrasi mereka bisa dicurahkan untuk mencapai poin 361 yang menjadi syarat untuk mencapai akreditasi unggul.
Workhsop kurikulum ini selain dihadiri oleh semua dosen dan tenaga kependidikan prodi Ilmu Komunikasi juga dihadiri oleh para stakeholders di Nusa Tenggara Barat. Para stakeholders yang hadir yaitu Wakil Rektor Bidang Akademik Univ. Mataram, Prodi Sosiologi Univ. Mataram, LPPM Univ. Mataram, LPMPP Univ. Mataram, Alumni Prodi Ilmu Komunikasi Univ. Mataram, Univ. 45 Mataram, Penjamin Mutu Prodi di Bawah Rektor, Aliansi Jurnalis Indonesia Mataram, PT. PLN NTB, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah NTB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. NTB, RRI Mataram, Pemerintah Kota Mataram, Bank Indonesia, Dinas Pariwisata NTB, TVRI NTB, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Suara Rinjani, dan Media Indonesia.
Setelah workhosp ini berakhir, tim prodi Ilmu Komunikasi akan segera memperbaiki rumusan revisi visi misi dan kurikurum sesuai masukan reviewers dan para stakeholders. Setelah itu, prodi akan kembali melakukan workshop finalisasi dan sosialiasi kurikulum untuk bisa segera diimplementasikan pada tahun ajaran baru mendatang.