Peserta UTBK Mandiri Apresiasi Program Keluarga Miskin Berprestasi di Unram

Published On: 8 Juli 2022By Tags: ,

Mataram, Universitas Mataram – Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer – Mandiri (UTBK Mandiri) Universitas Mataram (Unram) telah dilaksanakan sejak tanggal 7 juli kemarin dan akan berakhir tanggal 16 Juli 2022. UTBK Mandiri Unram 2022 diikuti oleh 7.994 peserta, dan dilaksanakan di 7 lokasi di Universitas Mataram.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Agusdin S.E., MBA., DBA. pada saat sosialisasi Penanggung Jawab Lokasi (PJL) dan Wakil Penanggung Jawab Lokasi (WPJL) PMB Mandiri yang digelar Kamis, (06/07), menjelaskan jika PMB jalur Mandiri tahun ini ada kebijakan baru, dimana berbeda pada tahun sebelumnya jalur Mandiri dibagi menjadi 1 jalur saja, mulai tahun ini Unram telah membuka 3 jalur pendaftar, yang pertama pendaftar dengan kategori keluarga miskin berprestasi, ini diperuntukkan sebagai bagian dari kebijakan afirmatif. Jalur yang kedua adalah jalur reguler, dan yang terakhir pendaftar kemitraan.
“Kita Universitas Mataram memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa baru yang berasal dari keluarga miskin berprestasi. Dan ini tentu mereka sudah membuktikan dengan mengupload 3 macam kartu yang disebut kartu PKH, KKS, dan KIP,” jelas Wakil Rektor Bidang Akademik.
Salah satu peserta UTBK Mandiri Nur Emilia mengapresiasi program Rektor yang memberikan kesempatan bagi peserta dari keluarga miskin berprestasi untuk bisa kuliah di program studi kedokteran secara gratis.
“Menurut saya program ini sangat bagus sekali karena dapat membantu teman-teman yang kurang mampu, khususnya seperti saya sendiri dan dari orang tua saya sendiri juga terkendala masalah biaya. Sehingga saat saya dapat informasi kalau Unram membuka jalur pendaftaran mandiri melalui jalur prestasi, maka saya sangat tertarik buat mencoba jalur ini,” ungkap Nur Emilia, sesaat sebelum mengikuti ujian UTBK Madiri di Gedung Pustik Unram.
Peserta UTBK-Mandiri asal Kabupaten Bima itu juga berharap agar program PMB Mandiri jalur Keluarga Miskin Berprestasi bisa terus berjalan, sehingga calon mahasiswa baru yang ingin mencoba mendaftar lewat jalur ini mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak. Emi juga turut memberikan kiat-kiatnya dalam mempersiapkan diri.
“Kurang lebih ya banyak belajar, berdoa, berikhtiar, insyaa Allah kalau memang ini sudah jalan dan rezeki kita, Allah pasti bantu. Buat teman-teman yang lain pokoknya jangan patah semangat, fokus saja kejar cita-cita kalian. Yakin pasti bisa, pasti ada jalan,” pungkas Emi yang bercita-cita menjadi dokter itu.
Sementara itu, gadis asal Batu Anyar Gerung, Rizkiani Febriana Putri juga menyampaikan tanggapannya terkait program kuliah gratis ini.
“Alhamdulillah ada program kuliah gratis ini, saya merasa bersyukur dan semoga lulus saja sih. Harapannya kalau program ini bisa lanjut terus untuk yang tidak mampu. Karena kalau mereka punya keinginan besar untuk berkuliah, apalagi mengambil pilihan di Fakultas Kedokteran tapi orang tuanya tidak mau kan ini bisa menjadi inspirasi atau alternatif,” terang Rizkiani.

Calon mahasiswa baru yang memilih program studi Farmasi itu juga mengaku bahwa pada awalnya ia tidak berniat untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi, namun setelah mengetahui adanya program jalur Keluarga Miskin Berprestasi ia ingin mencoba untuk mendaftar.
Peserta keluarga miskin berprestasi yang dinyatakan lulus seleksi nantinya akan mendapat pengembalian uang pendaftaran, memperoleh pembebasan uang IPI, dan pembebasan uang UKT. Apabila pendaftar tidak memenuhi syarat, akan dimasukkan untuk berkompetisi dengan kelompok pendaftar Jalur Reguler.