Kolaborasi Kubinov LPPM Unram Bersama Amvesindo dan OJK: Dorong Penguatan Inovasi Ekosistem Startup dan UMKM untuk Pembangunan Berkelanjutan
Mataram, Universitas Mataram – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Mataram (LPPM Unram) sukses menggelar seminar bertajuk “Penguatan Inovasi Ekosistem Startup dan UMKM untuk Pembangunan Berkelanjutan” dengan meriah di Unram pada hari Senin, 30 September 2024.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo), mahasiswa, serta perwakilan UMKM binaan Inkubator Bisnis dan Inovasi (Kubinov) LPPM Unram.
Dalam kegiatan ini hadir Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. selaku Kepala LPPM Unram didampingi oleh Sekretaris LPPM Unram, Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Muliarta Aryana, M.P., dan Dr. Didy Ika Supryadi, SE., MM. selaku Kepala Pusat Kubinov LPPM Unram.
Adapun narasumber dalam kegiatan ini di antaranya Nurwahyu Baharudin memaparkan tentang Modal Usaha Ventura; Danu Saputra dan Idham, M.Kom. dengan topik terkait dukungan teknologi dan inovasi yang diperlukan untuk memperkuat ekosistem bisnis kecil dan menengah; serta Donald Wiraharja, B.Sc., M.Sc. memaparkan tentang peluang UMKM lokal di Indonesia.
Kemudian, Ida Bagus Made Indra menyoroti pentingnya menjaga stabilitas ventura di Indonesia dan Iskandar Sukmana, M.Pd. menutup sesi dengan ajakan bagi para startup dan UMKM.
Seminar dibuka secara resmi oleh Kepala LPPM Unram, Prof. Sukartono. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi antara startup dan UMKM dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Prof. Sukartono juga menyampaikan harapannya agar seminar ini dapat menjadi jembatan bagi para pelaku industri untuk berbagi pengalaman dan membangun jaringan yang kuat.
“Sebagai Kepala LPPM Unram, saya ingin menegaskan komitmen kami dalam meningkatkan kapasitas UMKM lokal melalui program Kubinov. Program ini dirancang untuk mendorong inovasi dan kolaborasi antarpelaku usaha, memberikan pelatihan keterampilan, serta akses kepada sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan produk dan layanan yang kompetitif,” jelas Prof. Sukartono.
“Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, praktisi, dan komunitas, kami percaya bahwa Kubinov dapat menjadi pendorong utama dalam memperkuat ekosistem UMKM, sehingga mereka mampu berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah,” sambungnya.
Acara ini berlangsung dengan antusiasme tinggi, ditandai dengan kehadiran ratusan peserta yang aktif berpartisipasi dalam diskusi panel dan sesi tanya jawab. Beberapa narasumber ternama dari OJK dan Amvesindo turut berbagi wawasan mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh UMKM dan startup dalam menghadapi era digital dan globalisasi.
Peserta seminar juga diberikan kesempatan untuk mengikuti lokakarya praktis, yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mengenai pengembangan inovasi yang dapat diaplikasikan dalam usaha mereka. Diskusi yang interaktif membuat para peserta saling berbagi ide dan solusi, memperkuat semangat kolaborasi yang menjadi fokus utama acara.
Kegiatan ini diharapkan dapat memicu lebih banyak inisiatif untuk mendukung ekosistem inovasi di Indonesia, khususnya dalam mendukung UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Dengan suksesnya seminar ini, Unram menunjukkan komitmennya dalam memfasilitasi dialog antara akademisi, praktisi, dan pelaku industri demi mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Di akhir sesi Dr. Didy Ika Supryadi, Kepala Pusat Kubinov mengungkapkan bahwa, “Kolaborasi ini akan mengarah pada penyusunan MoU, MoA, dan inisiatif AI di masa depan. Selanjutnya, para tenant startup yang berada pada tahap awal dapat memperoleh akses ke permodalan berupa investasi ekuitas yang sangat dibutuhkan pada fase pengembangan awal, tentunya setelah mereka mencapai market fit.”
“Dengan demikian, saya berharap fenomena di mana mahasiswa hanya mengejar pendanaan terbatas untuk ide bisnis yang tidak berkelanjutan akan hilang. Dengan adanya perhatian dan dukungan dari pemangku kepentingan ekonomi melalui kegiatan ini, ekosistem mahasiswa akan semakin berkembang,” tutup Dr. Didy.